Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas Hand sanitizer Ekstrak Etanol Kulit Terung Ungu (Solanum melongena L.) Terhadap Bakteri Muhammad Ridho Yuriadi; Mitha Mutia Nilam Sari; Muhammad Yuda Pratama; Tri Widia Irianti; Fini Noor Nazila
Husada Mahakam Vol 12 No 2 (2022): November 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35963/hmjk.v12i2.319

Abstract

Hand sanitizer is used to clean or remove germs on hands. Hand sanitizer can be made using natural ingredients such as purple eggplant skin (Solanum melongena L.), because contains metabolites such as alkaloids and flavonoids that function as antibacterial. This study aims to determine the effectiveness of hand sanitizer of extract purple eggplant skin against bacteria on the hands. This type of research is a quasi-experimental research design with a pre-posttest only control group design consisting of 5 treatments with concentrations of 20%, 30%, 40%, 50%, and 60%. The research subjects consisted of 5 people who swab their palms before and after giving hand sanitizer and then counted the number of germs in CFU/cm2. In conclusion, the most optimal time and concentration of ethanol extract of purple eggplant hand sanitizer in killing bacteria were 10 minutes and a concentration of 20%.
HUBUNGAN INFEKSI KECACINGAN SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN JUMLAH EOSINOFIL PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SDN TELUK SELONG KABUPATEN BANJAR muhammad yuda pratama; Rifqoh Rifqoh; Jujuk Anton Cahyono
Jurnal Labora Medika Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jlabmed.7.2.2023.62-70

Abstract

Infeksi Kecacingan Soil Transmitted Helminth (STH) merupakan salah satu penyakit yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Anak sekolah dasar sangat rentan terhadap infeksi kecacingan karena kebiasaaan bermain atau menyentuh tanah tanpa memperhatikan kebersihan dan lingkungan. Jika infeksi kecacingan dibiarkan cacing-cacing yang menginfeksi ini akan memberikan kontribusi terhadap kejadian eosinofilia yaitu jumlah eosinofil dalam darah meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan infeksi kecacingan STH dengan jumlah eosinofil pada anak sekolah dasar di SDN Teluk Selong Kabupaten Banjar. Jenis penelitian ini yaitu Survei Analitik dengan rancangan penelitian cross sectional, jumlah populasi sebanyak 55 siswa dengan Teknik Pengambilan Total Sampling sebanyak 55 siswa. Data kecacingan didapat dari pemeriksaan telur cacing secara mikroskopis metode Kato-Katz, spesimen yang digunakan yaitu feses segar. Variabel jumlah eosinofil ditentukan dari pemeriksaan darah kapiler secara Visual Hemositometer Improved Neubauer. Hasil menunjukan sebanyak 10 responden (18,18%) ditemukan telur STH sebanyak 24 EPG sebanyak 4 respoden (7,27%), 48 EPG sebanyak 1 responden (1,81%) dan 72 EPG sebnyak 5 responden (9,09%) dengan temuan telur Ascaris lumbricoides dengan Trichuris trichiura tanpa adanya infeksi campuran dan 45 responden (81,83 %) tidak ditemukan telur,larva atau cacing STH dewasa, Jumlah eosinofil responden berkisar 77-433 sel/mm3 dengan jumlah rata-rata 205 sel/mm3. Hasil uji koefisien rank sperman menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara infeksi kecacingan Soil Transmitted Helminth (STH) dengan jumlah eosinofil pada anak sekolah dasar dengan nilai (p-value 0,000) < (0,05). Pada penelitian selanjutnya agar melakukan penelitian tentang hubungan infeksi kecacingan STH dengan kadar IgE dan IL-5.Kata Kunci: Anak Sekolah Dasar, Kecacingan Soil Transmitted Helminth, Jumlah Eosinofil