Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI Barlian Barlian; Ahmad Ahmad; Rizkia Isfahani
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 9 No 2 (2022): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v9i2.336

Abstract

Ocimum sanctum, known as daun kemangi (Ocimum sanctum)in Indonesia is a plat that is common as fresh vegetables. In addition, Ocimum sanctum also can be used as medicine, vegetable pesticides, making essential oils, vegetables, and refreshing drinks. This study aimed to determine the effectiveness of Ocimum sanctum Extract on the death of Aedes aegypti larvae. This study used the experimental laboratory method. The sample population was Aedes aegypti, with as many as 300 nymphs with a “posttest-only control design.” The concentration of extract Ocimum sanctum used was 1,5%, 2%, 2,5%, dan 3%. Each treatment contained 25 larvae and was observed in 24 hours. The study shows us that an Ocimum sanctum extract concentration of 1,5% was able to kill 36% of larvae, attention of 2% can be able to kill 52%, a concentration of 2,5% was able to kill 68% of larvae, dan concentration of 3% was able to kill 76%. The based engagement was most effective for killing Aedes aegypti larvae at a concentration of 3%.
Uji Efektivitas Perasan Buah Bintaro (Cerbera manghas) Terhadap Kematian Kecoa Amerika (Periplaneta americana) Barlian Barlian; Bagus Muhammad Ihsan; Novika Dewi Ana
Journal of Medical Laboratory Research Vol 1 No 1 (2022): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.934 KB) | DOI: 10.36743/jomlr.v1i1.429

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui efektvitas perasan buah bintaro (Cerbera manghas) terhadap kematian kecoa amerika (Periplaneta americana). Hewan uji yang digunakan yaitu kecoa amerika berjumlah 180 ekor. Rancangan yang digunakan adalah rancang acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 pengulangan. Perlakuan variasi konsentrasi yang digunakan yaitu 15%, 30%, 45%, 60% dan 75%. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Kruskal wallis, hasil perhitungan uji Kruskal wallis menunjukkan Asym.Sig > 0.05 (0,076 > 0,05) artinya tidak terdapat jumlah kematian yang signifikan pada variasi konsentrasi perasan, Sehingga dapat disimpulkan bahwa perasan buah bintaro (Cerbera manghas) tidak efektif sebagai insektisida nabati terhadap kecoa amerika (Periplaneta americana) dan pada variasi konsentrasi perasan tertinggi yaitu 75% dapat mengakibatkan kematian 67% pada kecoa amerika (Periplaneta americana). Untuk penelitian lebih lanjut dapat menggunakan metode ekstraksi agar senyawa yang terkandung dalam tanaman dapat bekerja lebih optimal.
Identifikasi Kadar Logam Berat Timbal (Pb) pada Rambut Sopir Angkot Rute Kutabumi-Kalideres Syalma Wijatama Putri; Diana Rinawati; Barlian Barlian; Nasihin Nasihin
Journal of Medical Laboratory Research Vol 1 No 2 (2023): Journal of Medical Laboratory Research
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.126 KB)

Abstract

Sopir angkot merupakan pekerja yang mudah terpapar dengan logam berat timbal (Pb) karena kesehariannya yang berada di tempat terbuka. Timbal sering disebut sebagai timah hitam atau plumbum dapat terakumulasi didalam tubuh dan menyebabkan keracunan. Proses masuknya Timbal ke dalam tubuh dapat melalui makanan, minuman, udara dan melalui kulit. Timbal melalui udara masuk kedalam saluran pernafasan akan terserap dan berikatan dengan darah paru-paru kemudian diedarkan ke jaringan lunak (sumsum tulang, sistem saraf, ginjal, hati) dan ke jaringan keras (tulang, kuku, rambut, gigi). Rambut merupakan salah satu bioindikator pencemaran logam berat karena pada rambut terdapat gugus sulfhidril yang dapat mengikat timbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam timbal pada rambut sopir angkot rute kutabumi- kalideres. Disain peneltian yang digunakan adalah deskriptif dengan alat Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectrometry (ICP-OES). Hasil penelitian menunjukkan kadar Pb rata-rata pada sopir angkot dengan masa kerja 5-10 tahun sebesar 0,986 mg Pb/100 g, masa kerja 11-20 tahun sebesar 1,680 mg Pb/g dan masa kerja >20 tahun sebesar 4,155 mg Pb/100 g dengan nilai batas ambang yaitu sebesar 0,007-1,17 mg Pb/100 g.