p-Index From 2019 - 2024
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal AGROSCIENCE Pro-Stek
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FORMULASI BAKSOVEGETARIAN BERBAHAN JAMUR TIRAM DAN AMPAS KEDELAI SERTA PENAMBAHAN TEPUNG PORANG SEBAGAI BAHAN PENGENYAL Ricky Indra Nur Pratama; Kejora Handarini; Arlin Besari Djauhari; Bambang Sigit Sucahyo; Retnati Rahmiati
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 12, No 2 (2022): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v12i2.2719

Abstract

Bakso vegetarian adalah produk pangan yang berbahan protein nabati, yang dapat dibuat dengan menggunakan campuran antara jamur tiram dan ampas kedelai. Jamur tiram sebagai sumber protein dan rasa gurih, sedangkan ampas kedelai digunakan sebagai alternatif pemanfaatan limbah dari industry pengolahan susu kedelai. Pada pembuatan bakso vegetarian ini, dikaji juga penggunaan tepung porang sebagai bahan pengikat untuk menghasilkan kualitas bakso yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Tujuan penelitian adalah menentukan konsentrasi penambahan tepung porang serta proporsi jamur tiram dan ampas kedelai terhadap sifat kimiawi dan karakteristik organoleptik bakso vegetarian yang terbaik. Penelitian ini menggunakan metoda ekperimental laboratorium dengan rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor I yaitu penambahan tepung porang 10 %, 15 % dan 20 %, sedangkan faktor II adalah proporsi jamur tiram : ampas kedelai dengan level yang berbeda, yakni 90:10; 80:20; 70:30. Perlakuan terbaik adalah A1B3 yaitu penambahan tepung porang 10 %  dengan proposi  jamur tiram dan ampas kedelai (90:10) dengan Nilai Hasil (NH) tertinggi yaitu 0,605% pada parameter kadar serat kasar; 3,78 %, kadar protein 10,94 %, kadar lemak 2,447%, dan kadar air 39,32 %. Untuk Uji organoleptic adalah; kekenyalan 4,76 (agak suka), rasa 6 (suka), aroma 5,72 (suka), warna 6,24 (suka)
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG AMPAS KEDELAI PADA PEMBUATAN DENDENG ANALOG BERBASIS AMPAS KURMA (Phoenix Dectylifera) TERHADAP SIFAT KIMIA DAN ORGANOLEPTIK Pasyaura Ramadhani Falesta; Kejora Handarini; Bambang Sigit Sucahyo
Pro-STek Vol 6, No 1 (2024): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/prs.v6i1.4252

Abstract

Berdasarkan  nilai rata-rata hasil uji efektifitas seluruh metode pengolahan meliputi uji  kimia dan sensorik seperti terlihat pada Tabel 3, terlihat bahwa perlakuan daging kering (dendeng) merupakan  makanan  yang diolah dalam bentuk irisan yang biasanya dibuat dengan bumbu dan di keringkan, bisa ada penambahan bahan pangan lain atau tidak dan bahan tambahan pangan yang diizinkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi terbaik ampas kurma dengan penambahan jenis bubuk ampas kedelai yang berbeda dengan cara dikeringkan dengan food dehydrator dan untuk mengetahui pengaruh penambahan jenis bubuk ampas kedelai yang berbeda secara kimia dan sensorik. Rencana uji coba penelitian ini menerapkan rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor yaitu penambahan tepung ampas kedelai dengan 4 taraf yaitu 0%, 10%, 20% dan 30%. Parameter pengujian yang dilakukan adalah uji sifat kimia yaitu kadar air, kadar protein, kadar gula total, kadar serat kasat dan uji sensorik meliputi rasa, aroma, warna dan tekstur. Merujuk hasil dari penelitian diperoleh bahwa metode perlakuan yang paling baik diantara semua metode perlakuan adalah perlakuan DK2 dengan konsentrasi 100 gram ampas kurma ditambah 10 gram bubuk ampas kedelai dengan nilai energi tertinggi sebesar 5,67.  Kriteria variabel pengolahan DK2 adalah kadar protein = 24,585, gula total = 2,746, serat kasar = 2,570, kadar air = 9,028, rasa = 4 (suka), aroma = 4 (suka), warna = 4 (suka) dan tekstur. = 4 (suka). Cita rasa terbaik terdapat pada perlakuan DK2 dengan konsentrasi 100 g ampas kurma ditambah 10 g tepung ampas kedelai, dengan  nilai rendemen (NH) tertinggi sebesar 0,69.
SUBSTITUSI TEPUNG GEMBILI (Dioscerea esculenta L.) DAN JENIS MINYAK NABATI YANG BERBEDA TERHADAP MUTU KIMIA DAN ORGANOLEPTIK ROTI TAWAR Amanda Aprilia Adiansah; Kejora Handarini; Retnani Rahmiati; Bambang Sigit Sucahyo
Pro-STek Vol 5, No 2 (2023): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/prs.v5i2.3619

Abstract

Roti tawar merupakan salah satu pangan olahan dari terigu yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas. Salah satu umbi lokal adalah gembili (Dioscerea esculenta L.). Proses pembuatan roti tawar membutuhkan lemak, salah satunya yaitu margarin atau mentega, sedangkan margarin atau mentega mempunyai kandungan lemak jenuh yang tinggi, sehingga tidak baik untuk kesehatan, oleh sebab itu penggunaan mentega atau margarin digantikan dengan lemak lainnya, seperti minyak sawit, minyak jagung, dan minyak zaitun. Rancangan percobaan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor yang masing-masing faktor terdiri atas tiga level. Faktor pertama yaitu proporsi tepung gembili : tepung gandum (A) yang terdiri dari 50% : 50%, 40% : 60%, 30% : 70% dengan faktor kedua yaitu jenis minyak (B) yang terdiri dari minyak sawit, minyak jagung, dan minyak zaitun. Adapun parameter uji yang dilakukan adallah uji fisik, kimia, dan organoleptik. Perlakuan A3B3 yaitu substitusi tepung gembili 30% dengan minyak zaitun merupakan perlakuan terbaik dengan Nilai Hasil (NH) yaitu 1 dengan kriteria parameter adalah tekstur = 6,5%, kadar protein = 5,04%, kadar lemak = 2,53%, kadar karbohidrat = 50,20%, kadar air = 26,84% aroma = 6,32 (suka), rasa = 6,32 (suka), dan aroma = 6,64 (suka).