Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITAR PERKEBUNAN SAWIT PT. CITRA NIAGA PERKASA Margaretha Mega; Damara Dinda Nirmalasari Zebua
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 5, No 2 (2022): Mahatani : Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v5i2.2089

Abstract

Masyarakat Desa Sebangki mengalami keterbatasan akses antar daerah dan kota, tetapi setelah adanya PT. Citra Niaga Perkasa hal tersebut berubah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah adanya perkebunan sawit. Jenis penelitian ini adalah deskriptif  kualitatif. Teknik penentuan partisipan dan key informant menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam. Keabsahan data diuji dengan triangulasi sumber. Data dianalisis melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Sebangki mengalami beberapa perubahan kondisi sosial dan kondisi ekonomi. Beberapa perubahan dilihat dari kondisi sosial yaitu a) dulunya kebiasaan atau tradisi mencari nafkah masyarakat masih bergantung pada menyadap karet, berburu dan nelayan. Akan tetapi, saat ini cenderung memilih bekerja sebagai karyawan di perkebunan; b) dulu bentuk kerja sama masyarakat tercermin dari keaktifan mengikuti organisasi dan gotong royong, sedangkan saat ini hal tersebut sudah mulai berkurang; c) hal yang tidak berubah dari kondisi sosial adalah dulu maupun sekarang tidak ditemukan adanya integrasi sosial. Dilihat dari sisi kondisi ekonomi, sebelum masuknya perkebunan sawit pendapatan masyarakat sangat rendah, lapangan pekerjaan dan sarana prasarana masyarakat masih terbatas, antara lain: akses jalan, listrik, dan sinyal. Namun, setelah masuknya perkebunan sawit, pendapatan masyarakat meningkat karena lapangan pekerjaan sudah terbuka, sarana prasarana masyarakat juga sudah memadai yaitu dengan terbukanya jalan antar desa, masuknya listrik dan sinyal.
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITAR PERKEBUNAN SAWIT PT. CITRA NIAGA PERKASA Margaretha Mega; Damara Dinda Nirmalasari Zebua
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 5, No 2 (2022): Mahatani : Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v5i2.2089

Abstract

Masyarakat Desa Sebangki mengalami keterbatasan akses antar daerah dan kota, tetapi setelah adanya PT. Citra Niaga Perkasa hal tersebut berubah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah adanya perkebunan sawit. Jenis penelitian ini adalah deskriptif  kualitatif. Teknik penentuan partisipan dan key informant menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam. Keabsahan data diuji dengan triangulasi sumber. Data dianalisis melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Sebangki mengalami beberapa perubahan kondisi sosial dan kondisi ekonomi. Beberapa perubahan dilihat dari kondisi sosial yaitu a) dulunya kebiasaan atau tradisi mencari nafkah masyarakat masih bergantung pada menyadap karet, berburu dan nelayan. Akan tetapi, saat ini cenderung memilih bekerja sebagai karyawan di perkebunan; b) dulu bentuk kerja sama masyarakat tercermin dari keaktifan mengikuti organisasi dan gotong royong, sedangkan saat ini hal tersebut sudah mulai berkurang; c) hal yang tidak berubah dari kondisi sosial adalah dulu maupun sekarang tidak ditemukan adanya integrasi sosial. Dilihat dari sisi kondisi ekonomi, sebelum masuknya perkebunan sawit pendapatan masyarakat sangat rendah, lapangan pekerjaan dan sarana prasarana masyarakat masih terbatas, antara lain: akses jalan, listrik, dan sinyal. Namun, setelah masuknya perkebunan sawit, pendapatan masyarakat meningkat karena lapangan pekerjaan sudah terbuka, sarana prasarana masyarakat juga sudah memadai yaitu dengan terbukanya jalan antar desa, masuknya listrik dan sinyal.