Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Ratib Tegak in Kerinci: Between Spirituality, Local Wisdom and Character Values in the Younger Generation Ahmad Jamin; Jamal Mirdad
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 4 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v4i2.211

Abstract

Ratib saman (Ratib tegak) is one of the local wisdoms of the Kerinci people which still exists today. Even though there are some criticisms of this ratib, the community still maintains and preserves this ratib and even makes it a ritual with a specific function and purpose. There are at least three things that are examined in this article, namely spirituality, local wisdom and character values ​​contained in the Ratib Tegak ceremony. This study uses a qualitative research design with a realist ethnographic approach. The research informants consisted of traditional leaders, clerics, ratib saman actors, and community leaders using a purposive sampling technique. Data was collected through interviews and documentation. Furthermore, the data were analyzed using analytical techniques from Miles and Huberman with three stages, namely data reduction, data display and drawing conclusions. The results of the research show that the Ratib tegak tradition contains elements of spirituality which the community believes is a form of obedience and obedience to the Almighty. It contains character values ​​that need to be applied to the younger generation which includes four aspects, namely thought, heart, exercise and taste.
PEMBENTUKAN WISATA RELIGI DALAM TRADISI ZIARAH KUBUR Jamal Mirdad
BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN Vol. 15 No. 1 (2024): Vol. 15, No. 1, ( Juni 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47498/bidayah.v15i1.2856

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menganalisis pembentukan wisata religi melaui tradisi ziarah kubur. Tradsi ziarah kubur merupakan salah satu tradisi yang masih eksis di tengah Masyarakat muslim di Indonesia. Tradisi ini berkembang menjadi salah satu pusat kunjungan terbesar yang kemudian menjadi wisata religi. Ada dua fokus kajian artikel ini yaitu apa hubungan tradisi ziarah kubur dengan wisata religi dan apa faktor penyebab tradisi ziarah kubur di makam Syekh Burhanuddin, Mande Rubiyah dan Puyang Muaro Danau bisa menjadi aktifitas wisata religi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif-deskriptif sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi yang sekaligus sebagai participant observation yaitu peneliti sebagai alat instrument secara langsung, kemudian Teknik wawancara dan studi dokumentasi atau literatur, kesemua data tersebut diklasifikasi dan dianalisis secara mendalam dan disimpulkan. Temuannya adalah bahwa pembentukan wisata religi pada tradisi ziarah kubur disebabkab beberapa faktor yaitu pertama ziarah kubur berkaitan dengan agama, kedua ziarah kubur berkaitan dengan kemuliaan dan kekaromahan, ketiga makam yang diziarahi merupakan tokoh yang berpengaruh atau memiliki sejarah yang besar, keempat adanya motif tersendiri bagi penziarah terhadap makam yang diziarahi. Faktor tersebut merupakan alasan penziarah mengunjungi makam dan terbentuklah wisata religi.