Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEBIASAAN MINUM KOPI HITAM DENGAN KOLESTEROL DARAH DAN TEKANAN DARAH LELAKI DEWASA Halimah Fitriani Pane; Liza Mutia
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 17 No. 3 (2022): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September- Desember 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.946 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v17i3.1503

Abstract

The proliferation of cafes that sell drinks and coffee packaging can increase consumption of processed national coffee beans. In addition to increasing the sale value, the emergence of these shops will also encourage the growth of the creative economy of the coffee commodity, both for the domestic and export markets. This study aims to determine the relationship of black coffee drinking habits with blood pressure and cholesterol levels. This research method uses analytic survey with cross sectional research design. The population in this study were adult men who had the habit of drinking black coffee with a sample size of 84 people, obtained by purposive sampling. Spearman Rank correlation test results show age variables (p = 0,000), education (p = 0.005), genetic history (p = 0,000), frequency of drinking coffee (p = 0,000), smoking activity (p = 0.019), have something to do with pressure blood. It is known that the age variable (p = 0,000), the frequency of drinking coffee (p = 0,000), smoking activity (p = 0.019), have something to do with cholesterol levels. The results of this study differ from many other studies which state there is no relationship between coffee drinking habits with high blood pressure or cholesterol. But, other factors that may have an influence on high blood pressure and cholesterol. The caffeine in coffee is in the form of potassium chlorogenate bonds that can reduce blood pressure. This bond will be released if the coffee is watered with hot water. The content of terpenes in coffee can trigger increased cholesterol levels in the body. The content of the terpenes can actually be removed by filtering the coffee before serving. Menjamurnya kafe-kafe yang menjajakan minuman maupun kemasan kopi dapat meningkatkan konsumsi minuman hasil olahan biji kopi nasional. Selain menaikkan nilai jual, munculnya kedai-kedai tersebut juga bakal mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif dari komoditas kopi, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan minum kopi hitam dengan tekanan darah dan kadar kolesterol. Metode penelitian ini menggunakan survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lelaki dewasa yang memiliki kebiasaan meminum kopi hitam dengan jumlah sampel sebanyak 84 orang, yang didapat dengan cara purposive sampling. Hasil uji korelasi Spearman Rank menunjukkan variabel umur (p = 0,000), pendidikan (p = 0,005), riwayat genetik (p = 0,000), frekwensi minum kopi (p = 0,000), aktifitas merokok (p = 0,019), dengan demikian semua variabel ada hubungannya dengan tekanan darah. Diketahui pula bahwa variabel umur (p = 0,000), frekwensi minum kopi (p = 0,000), aktifitas merokok (p = 0,019), ada hubungannya dengan kadar kolesterol, ketiga variabel tesebut ada hubungannya dengan kadar kolesterol. Hasil penelitian ini berbeda dengan banyak penelitian lain yang menyatakan tidak ada hubungan kebiasaan minum kopi dengan tekanan darah tinggi maupun kolesterol. Tapi, faktor lain yang kemungkinan memiliki pengaruh terhadap tingginya tekanan darah dan kolesterol. Kafein dalam kopi terdapat dalam bentuk ikatan kalium kafein klorogenat yang dapat mengurangi tekanan darah. Ikatan ini akan terlepas jika kopi disiram dengan air panas. Kandungan terpen dalam kopi dapat memicu meningkatnya kadar kolesterol dalam tubuh. Kandungan terpen tersebut sebenarnya bisa dihilangkan dengan cara melakukan penyaringan kopi sebelum disajikan.
Hubungan Polimorfisme Gen Interleukin 10 - 819 C/T Pada Kejadian Preeklampsia Ibu Hamil di Puskesmas Dalu X B Tanjung Morawa Deli Serdang Liza Mutia; Karolina br. Surbakti; Selamat Riadi
Jurnal Ners Vol. 7 No. 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i2.18813

Abstract

Preeclampsia is one of the disorders during pregnancy, characterized by increased blood pressure and proteinuria, causing an increase in morbidity and mortality in the mother and fetus. Interleukin 10 (IL10) is called a T helper type 2 (Th2) cytokine which is important because it acts as an anti-inflammatory which functions for the maintenance and development of pregnancy and forms immunity to inhibit the secretion of T helper 1 (Th1) cytokines such as IL 6, TNF alpha and INF Gamma. Genotypic variation can provide information about individual differences in the secretion of IL-10 and the tendency to the incidence of preeclampsia. The IL 10 - 819 C/T gene polymorphism is located on chromosome 1q32.2 distal to the promoter area and is a transcription factor of the IL 10 gene. The aim of this study was to determine the relationship between 10-819 C/T Interleukin Gene Polymorphisms in the incidence of preeclampsia in pregnant women. The method used to determine the IL 10 819 C/T polymorphism with RFLP PCR. Results. The distribution of IL 10-819 C/T genotypes in the control group had 5 people (23.73%) of TT genetic variation, 15 people with CT (65.21%) and 3 people with CC genetic variation (13.04%). ). In the Preeclampsia group, there were 7 people (30.43%) with genetic variation of TT and there were 10 people (43.47%) with genetic variation of CT as many as 6 people (26.08%) with CC variation. There was no correlation between interleukin gene polymorphism 10-891 C/T with the incidence of preeclampsia in pregnant women at Dalu X B Health Center Tanjung Morawa, Deli Serdang
PENINGKATAN TRANSFORMASI LAYANAN PRIMER DALAM PENCEGAHAN INFEKSI KECACINGAN SISWA MIS SHOLIHIN Liza Mutia; Karolina Br Surbakti; Selamat Riadi; Endang Sofia; Suparni Suparni; Dian Pratiwi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22573

Abstract

Infeksi kecacingan mengakibatkan infeksi menahun yang berlanjut khususnya pada anak usia sekolah dasar. Resiko tertinggi kecacingan pada anak-anak, dikarenakan pada usia tersebut belum memahami untuk memelihara kebersihan pribadinyanya dan pada usia ini anak makin banyak melakukan aktifitas menggunakan tanah, sehinga resiko tertular semakin tinggi. Metode pengabdian masyarakat ini menggunakan metode pembelajaran bercerita yang dapat merangsang rasa ingin tahu dan minat anak terhadap materi yang disampaikan. Tujuan kegiatan pengabdian ini meningkatkan pengetahuan para peserta tentang infeksi kecacingan, sanitasi dan hygiene makanan dan lingkungan Pengabdian masyarakat ini diadakan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Sholihin Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Jumlah peserta pengabdiaan sebanyak 106 siswa dengan rincian siswa kelas IV berjumlah 35 orang (33 %), Kelas V berjumlah 33 orang (31%) dan kelas VI berjumlah 38 orang (36%). Dari hasil pengabdian masyarakat dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahun siswa, terlihat dari hasil post test siswa yang meningkat, diharapkan dengan adanya pengabdian ini, kita dapat bersama menyukseskan progam pemerintah dalam bidang transformasi kesehatan.