Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ISOLASI DAN UJI POTENSI BAKTERI ASAM LAKTAT ASAL KIMCHII DAN TEH KOMBUCHA DALAM MENGHAMBAT BAKTERI PATOGEN Selamat Riadi; Dewi Setiyawati; suryani Situmeang
Jurnal Kesmas Prima Indonesia Vol. 4 No. 1 (2020): Edisi Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jkpi.v2i1.891

Abstract

ABSTRAK Bakteri asam laktat dikenal luas sebagai bakteri probiotik yang dapat berfungsi sebagai antimikroba melalui metabolit yang dihasilkannya. Senyawa metabolit yang dihasilkan bakteri asam laktat memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen. Senyawa aktif yang dihasilkan bakteri asam laktat tersebut disebut bakteriosin. Bakteriosin merupakan senyawa aktif yang dihasilkan oleh bakteri termasuk bakteri asam laktat yang berfungsi sebagai bakterisida. Habitat bakteri asam laktat salah satunya adalah di dalam makanan fermentasi. Teh kombucha dan fermentasi sayuran (kimchi) merupakan produk fermentasi yang dapat dibuat secara sederhana di rumah. penelitian ini dilaksanakan secara deskriptif dengan tahapan penelitian yaitu persiapan sampel, isolasi, pemurnian isolat, identifikasi isolate, uji antagonis dan uji senyawa bakteriosin. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 5 jenis isolat yaitu KT01, KT02, FK01, FK02 dan FK03. Keseluruhan isolat merupakan kelompok bakteri gram positif dengan variasi bentuk sel basil dan kokus. Isolat bakteri KT02 dan FK02 diketahui meghasilkan zona hambat terbesar terhadap ketiga jenis bakteri pathogen Eschericia coli, Salmonella thypii dan Shigella dysentriae.
Hubungan Polimorfisme Gen Interleukin 10 - 819 C/T Pada Kejadian Preeklampsia Ibu Hamil di Puskesmas Dalu X B Tanjung Morawa Deli Serdang Liza Mutia; Karolina br. Surbakti; Selamat Riadi
Jurnal Ners Vol. 7 No. 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i2.18813

Abstract

Preeclampsia is one of the disorders during pregnancy, characterized by increased blood pressure and proteinuria, causing an increase in morbidity and mortality in the mother and fetus. Interleukin 10 (IL10) is called a T helper type 2 (Th2) cytokine which is important because it acts as an anti-inflammatory which functions for the maintenance and development of pregnancy and forms immunity to inhibit the secretion of T helper 1 (Th1) cytokines such as IL 6, TNF alpha and INF Gamma. Genotypic variation can provide information about individual differences in the secretion of IL-10 and the tendency to the incidence of preeclampsia. The IL 10 - 819 C/T gene polymorphism is located on chromosome 1q32.2 distal to the promoter area and is a transcription factor of the IL 10 gene. The aim of this study was to determine the relationship between 10-819 C/T Interleukin Gene Polymorphisms in the incidence of preeclampsia in pregnant women. The method used to determine the IL 10 819 C/T polymorphism with RFLP PCR. Results. The distribution of IL 10-819 C/T genotypes in the control group had 5 people (23.73%) of TT genetic variation, 15 people with CT (65.21%) and 3 people with CC genetic variation (13.04%). ). In the Preeclampsia group, there were 7 people (30.43%) with genetic variation of TT and there were 10 people (43.47%) with genetic variation of CT as many as 6 people (26.08%) with CC variation. There was no correlation between interleukin gene polymorphism 10-891 C/T with the incidence of preeclampsia in pregnant women at Dalu X B Health Center Tanjung Morawa, Deli Serdang
PENINGKATAN TRANSFORMASI LAYANAN PRIMER DALAM PENCEGAHAN INFEKSI KECACINGAN SISWA MIS SHOLIHIN Liza Mutia; Karolina Br Surbakti; Selamat Riadi; Endang Sofia; Suparni Suparni; Dian Pratiwi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22573

Abstract

Infeksi kecacingan mengakibatkan infeksi menahun yang berlanjut khususnya pada anak usia sekolah dasar. Resiko tertinggi kecacingan pada anak-anak, dikarenakan pada usia tersebut belum memahami untuk memelihara kebersihan pribadinyanya dan pada usia ini anak makin banyak melakukan aktifitas menggunakan tanah, sehinga resiko tertular semakin tinggi. Metode pengabdian masyarakat ini menggunakan metode pembelajaran bercerita yang dapat merangsang rasa ingin tahu dan minat anak terhadap materi yang disampaikan. Tujuan kegiatan pengabdian ini meningkatkan pengetahuan para peserta tentang infeksi kecacingan, sanitasi dan hygiene makanan dan lingkungan Pengabdian masyarakat ini diadakan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Sholihin Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Jumlah peserta pengabdiaan sebanyak 106 siswa dengan rincian siswa kelas IV berjumlah 35 orang (33 %), Kelas V berjumlah 33 orang (31%) dan kelas VI berjumlah 38 orang (36%). Dari hasil pengabdian masyarakat dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahun siswa, terlihat dari hasil post test siswa yang meningkat, diharapkan dengan adanya pengabdian ini, kita dapat bersama menyukseskan progam pemerintah dalam bidang transformasi kesehatan.