Aria Ika Septana
Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

POTENSI ANESTETIKA KET-A-XYL® PADA KUCING JANTAN DOMESTIK DI YOGYAKARTA INDONESIA Maria Angelica Maryatmo; Antasiswa Windraningtyas Rosetyadewi; Aria Ika Septana; Agustina Dwi Wijayanti
Jurnal Sain Veteriner Vol 40, No 3 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.69624

Abstract

Ket-A-Xyl® (Ket-A-Xyl® 20 ml, AgroVet, Peru) merupakan sediaan anastetika jadi yang telah banyak dipasarkan di Indonesia untuk induksi anastesi pada anjing. Studi ini menguji penggunaan obat Ket-A-Xyl® untuk kastrasi pada kucing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Ket-A-Xyl® terhadap parameter fisiologis kucing jantan domestik. Sebanyak 53 ekor kucing jantan domestik dengan berat badan berkisar 1,5 – 5,68 kg dipuasakan selama 8 jam kemudian ditimbang untuk menentukan dosis anestesi. Kucing diinjeksikan sediaan Ket-A-Xyl® secara intramuskular, kemudian diamati dan dicatat perubahan fisiologisnya. Demikian juga untuk onset dan durasi obat dicatat saat kucing memasuki stadium anestesi I hingga tahap recovery. Analisis data parameter fisiologis dilakukan menggunakan aplikasi SPSS dengan uji paired sample t-test. Kelompok yang dibandingkan dalam uji paired sample t-test tersebut adalah kelompok data fisiologis kucing pada tahap stadium III dengan tahap recovery. Hasil analisis data menunjukkan bahwa sediaan Ket-A-Xyl® menimbulkan efek yang signifikan terhadap frekuensi napas (p<0,05), tetapi tidak pada suhu dan frekuensi pulsus. Rata-rata onset dan durasi obat Ket-A-Xyl® menunjukkan waktu yang lebih singkat dibanding studi sebelumnya yang menggunakan obat atropin-ketamin-xylazin. Sediaan anastesi Ket-A-Xyl®  berpotensi  sebagai  obat anestetika yang baik  pada  kucing  domestik  karena  lebih  efisien,  onset dan durasi singkat, serta tidak menimbulkan respon fisiologis yang fatal selama penggunaannya.