Di Indonesia bencana yang sering terjadi merupakan bencana hidrometeorologi dimana dari tahun ke tahun kejadian bencana selalu meningkat khususnya bencana banjir dengan dampak yang ditimbulkan mengakibatkan kerugian bagi masyarakat baik berupa korban jiwa, harta benda maupun kerusakan lingkungan.Dampak tersebut dapat diminimalkan dengan adanya kesiapsiagaan tenaga kesehatan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapsiagaan tenaga kesehatan di Puskesmas Singkohor. Jenis penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian sebanyak 40 responden menggunakan tekhnik total populasi.Instrument yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data pada penelitian ini menggunakan uji chi square dan uji regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan bahwasikap (p-value=0.027), pelatihan/simulasi nilai (p-value 0.000) dan kerjasama lintas sektor (p-value = 0.001) memiliki hubungan yang signifikan dengan kesiapsiagaan tenaga kesehatan di Puskesmas Singkohor. Sedangkan pengetahuan (p-value=0.545) dan sarana prasarana (p-value=0.440) tidak ada hubungan yang signifikan dengan kesiapsiagaan tenaga kesehatan di Puskesmas Singkohor. Hasil regresi logistic menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan berhubungan dengan kesiapsiagaan petugas kesehatan di Puskesmas Singkohor yaitu pelatihan/simulasi dengan nilai p-value (0.014) dengan nilai Exp(B) 54.062artinya pelatihan/simulasi berpeluang 54 kali untuk mempunyai kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir begitu juga dengan sebaliknya. Penelitian inisarankan untuk tenaga kesehatan agar mengikuti pelatihan kebencanaan guna menunjang pelayanan kesehatan yang tanggap, cepat dan tepat sewaktu ada bencana dan untuk Puskesmas agar mengusulkan program pelatihan bencana serta mengintegrasikannya.