Rahmat Alyakin Dachi
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RS TK II PUTRI HIJAU DENGAN SIKAP KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING Agnes Febri Roman Putri Mendrofa; Donal Nababan; Mido Ester J. Sitorus; Rahmat Alyakin Dachi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 2 (2022): AGUSTUS 2022
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v6i2.4950

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat secara parsial dan secara bersama-sama dan kemampuan sikap kerja memoderasi hubungan antara kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat. Jenis penelitian adalah kuantitatif yang dilaksanakan di RS TK II Putri Hijau Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat yang bekerja di rumah  sakit. Sampel yang digunakan sebanyak 62 responden. Teknik sampling yang dipakai penulis adalah teknik pengambilan sampel random sederhana (simple random sampling). Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner yang bertujuan untuk mendapatkan data mengenai pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat rumah sakit dan kemampuan sikap kerja memoderasi hubungan antara kepemimpinan dan motivasi  kerja terhadap kinerja perawat. Analisis data dilakukan secara univariat dan multivariat (regresi linear berganda). Sebagian besar responden menyatakan kepemimpinan sangat baik (89%), variabel          motivasi kerja sangat baik (100%), variabel sikap kerja responden sangat baik (97%), dan variabel kinerja responden sangat baik (95%). Analisis multivariat menunjukkan nilai p-value (0,381) > 0,05 yang artinya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perawat. Nilai R Square sebelum variabel moderasi adalah 0,217 dan nilai R Square setelah memasukkan variabel moderasi adalah 0,301. Dengan demikian diketahui terjadi peningkatan R Square dari 0,217 atau 21,7% meningkat menjadi 0,301 atau 30,1%, maka dapat disimpulkan bahwa dengan Sikap Kerja sebagai variabel moderasi akan memperkuat hubungan antara Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perawat.
Analysis Of Inhibiting Factors For The Effectiveness Of Public Information Policy In The Services Of BPJS During The Covid-19 Pandemic At Puskesmas Kartini, Pematang Siantar City Ivan Elisabeth Purba; Parlindungan Purba; Rahmat Alyakin Dakhi
IQRA`: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi (e-Journal) Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/iqra.v16i2.11792

Abstract

BPJS Health is a legal entity that was established in order to organize a health insurance program. The problem with the BPJS program to ensure public health is that people complain that the health services they receive at both the hospital and the puskesmas are not in accordance with program procedures, such as being treated with potluck and queues. Because there are still problems felt by the community, the health services provided are ineffective. As a result, the purpose of this research is to determine and describe the efficacy of the BPJS Health program in health services at the Kartini Health Center in Pematangsiantar City. The research method used in this study is a literature review. Data collection techniques include observing and documenting documents related to the BPJS health program's implementation. According to the study's findings, there are factors impeding the effectiveness of the BPJS Health Program in Health Services that have not been effective because there are still complaints from the community and the community is also not fully aware of the existence of the BPJS Health program to help the community, particularly the underprivileged. The interactions between the three components of program implementation (programs, beneficiaries, and organization) have not gone well, and the output has not met expectations.
Factors influencing the implementation of patient safety culture in mitra sejati hospital, medan city in 2022 Juang Putra Telaumbanua; Rahmat Dachi; Janno Sinaga; Wisnu Hidayat; Evawani Silitonga
Science Midwifery Vol 10 No 6 (2023): February: Midwifery and Health Sciences
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v10i6.1115

Abstract

The World Health Organization in 2018 collected hospital research figures in several countries, found adverse events in the range of 3.2 -16.6%. Safety culture is concerned with the extent to which the organization prioritizes and supports the improvement of safety safely. The purpose of this research is the factors that influence the implementation of patient safety culture at Mitra Sejati Hospital, Medan City in 2021. The type of research is a quantitative analytic survey using a cross sectional design. The population is nurses and management at Mitra Sejati Medan Hospital, totaling 186 with a sampling technique using random sampling with a total of 149 respondents. The data used include primary data and secondary data. Data analysis used bivariate and multivariate approaches. The results of this study indicate that there is an effect of open communication with p value = 0.022, cooperation within units with p value = 0.000, cooperation between units with p value = 0.002, length of work with p value = 0.048, and the availability of facilities on safety. patients at Mitra Sejati Hospital Medan with p value = 0.010. And the most dominant factor for patient safety at Mitra Sejati Hospital Medan is cooperation within the unit. It is recommended to Mitra Sejati Hospital to improve services in collaboration with all units at the RSU so as to minimize the occurrence of incidents related to patient safety.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPSIAGAAN PETUGAS KESEHATAN MENGHADAPI BENCANA ALAM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGKOHOR ACEH SINGKIL Sukardi Kardi; Otniel Kataren; Taruli Rohana; Rahmat Alyakin Dakhi; Frida Lina Tarigan
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 3 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v6i3.8845

Abstract

Di Indonesia bencana yang sering terjadi merupakan bencana hidrometeorologi dimana dari tahun ke tahun kejadian bencana selalu meningkat khususnya bencana banjir dengan dampak yang ditimbulkan mengakibatkan kerugian bagi masyarakat baik berupa korban jiwa, harta benda maupun kerusakan lingkungan.Dampak tersebut dapat diminimalkan dengan adanya kesiapsiagaan tenaga kesehatan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapsiagaan tenaga kesehatan di Puskesmas Singkohor. Jenis penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian sebanyak 40 responden menggunakan tekhnik total populasi.Instrument yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data pada penelitian ini menggunakan uji chi square dan uji regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan bahwasikap (p-value=0.027), pelatihan/simulasi nilai (p-value 0.000) dan kerjasama lintas sektor (p-value = 0.001) memiliki hubungan  yang signifikan dengan kesiapsiagaan tenaga kesehatan di Puskesmas Singkohor. Sedangkan pengetahuan (p-value=0.545) dan sarana prasarana (p-value=0.440) tidak ada hubungan yang signifikan dengan kesiapsiagaan tenaga kesehatan di Puskesmas Singkohor. Hasil regresi logistic menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan berhubungan dengan kesiapsiagaan petugas kesehatan di Puskesmas Singkohor yaitu pelatihan/simulasi dengan nilai p-value (0.014) dengan nilai Exp(B) 54.062artinya pelatihan/simulasi berpeluang 54 kali untuk mempunyai kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir begitu juga dengan sebaliknya. Penelitian inisarankan untuk tenaga kesehatan agar mengikuti pelatihan kebencanaan guna menunjang pelayanan kesehatan yang tanggap, cepat dan tepat sewaktu ada bencana dan untuk Puskesmas agar mengusulkan program pelatihan bencana serta mengintegrasikannya.
DETERMINAN KARAKTERISTIK PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN MASA PANDEMI COVID-19 DI KELURAHAN TANAH ENAM RATUS TAHUN 2021 Isroni Azhari Siregar; Rahmat Dachi; Jasmen Manurung
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 10, No 1 (2023): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (JUNI)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v10i1.10127

Abstract

Mereka yang melakukan kontak dekat dengan orang yang terdiagnosis positif virus Covid-19 berisiko tertular virus tersebut. Penentu Karakteristik Perilaku Masyarakat Penerapan Protokol Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid-19 di Desa Tanah Enamratus Tahun 2021 menjadi tujuan penelitian ini. Jenis penelitian ini adalah Explanatory Research dengan desain survey analitik kuantitatif. Populasinya adalah masyarakat Tanah Enam Ratus yang bisa jadi sebanyak 6.868 jiwa. Metode pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling, dan responden survei sebanyak 99 orang. Data primer dan sekunder dimasukkan dalam data yang digunakan. Metode bivariat dan multivariat digunakan untuk analisis data. Pada masa pandemi Covid-19 di Desa Tanaha Enam Ratus, penelitian ini menemukan bahwa pengetahuan, sikap, pendidikan, jenis kelamin masyarakat, serta usia dan pekerjaan memiliki p value kurang dari 0,05, sedangkan usia dan pekerjaan memiliki p value lebih dari 0,05. Di masa pandemi Covid-19 di Kecamatan Tanaha Enam Ratu, pendidikan menjadi faktor terpenting yang mempengaruhi penerapan protokol kesehatan. Disarankan agar Pemerintah Kabupaten Medan Marelan bekerjasama dengan tenaga kesehatan untuk meningkatkan pengendalian dan pencegahan penularan Covid-19 guna menekan penularan Covid-19 khususnya pada masyarakat Medan Marelan.
Studi Kualitatif Pelaksanaan Pelayanan Swamedikasi di Apotek Bintang Farma Nelli Purba; Rahmat Alyakin Dachi
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 14, No 2 (2023): April 2023
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf14212

Abstract

 Self-medication is self-medication that is usually done to treat mild health problems or disorders. The advantage of self-medication is that it is safe if the drug is used according to the rules, it is effective in dealing with it, it is cost-effective, it saves time, and it plays a role in making therapeutic decisions. On the other hand, the disadvantages of self-medication practice include being unsafe and even detrimental to the user if the prescribed medication rules are not complied with. The purpose of this study was to determine the implementation of self-medication services at the Bintang Farma Pharmacy, Lintongnihuta District, Humbang Hasundutan Regency. This type of research was a qualitative study. The main foundation of this research was design phenomenology with a qualitative approach. The informants in this study were eleven people consisting of key informants, main informants and additional informants. Subject selection was carried out using the snowball sampling method. Data was collected through in-depth interviews. Data analysis was carried out with three streams of activities that occurred simultaneously, namely data compaction, data presentation and conclusions (drawing and verification). The results of the analysis showed that the patient's knowledge about self-medication was still limited. Self-medication actions were generally carried out because of personal experience, family advice, the influence of advertising and promotion in the media. Self-medication was believed to be easy to do, fast, more cost-effective and time-effective. Rationality of drug use based on drug packaging labels related to drug indications, drug dosage, method of use and duration of drug use, method of drug storage and drug side effects. Standard operating procedures compiled by pharmacists become guidelines for providing self-medication services. Patient knowledge regarding self-medication services played a role in decision-making to take self-medication. The rationality of drug use was obtained from drug packaging. Standard operating procedures for self-medication were prepared by pharmacists and serve as guidelines for self-medication services. It was concluded that self-medication patients already know about self-medication from themselves, family, advertisements; with good rationality of instructions for using drugs and implementation of standard operating procedures from pharmacists.Keywords: self-medication; pharmacy; rationalization; knowledge ABSTRAK Swamedikasi adalah pengobatan sendiri yang biasanya dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan atau gangguan yang ringan. Keuntungan swamedikasi adalah aman apabila obat digunakan sesuai aturan, efektif mengatasi, hemat biaya, hemat waktu, dan berperan dalam pengambilan keputusan terapi. Sebaliknya, kerugian dari praktik swamedikasi antara lain bersifat tidak aman dan bahkan merugikan pemakai apabila aturan pengobatan yang seharusnya tidak dipatuhi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan swamedikasi di Apotek Bintang Farma, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan. Jenis penelitian ini adalah studi kualitatif. Landasan pokok penelitan ini adalah fenomenologi desain dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini sebelas orang yang terdiri informan kunci, informan utama dan informan tambahan. Pemilihan subjek dilakukan dengan metode snowball sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam. Analisis data dilakukan dengan tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu pemadatan data, penyajian data dan kesimpulan (gambaran dan verifikasi). Hasil analisis menunjukkan bahwa pengetahuan pasien tentang swamedikasi masih terbatas. Tindakan swamedikasi umumnya dilakukan karena pengalaman pribadi, saran keluarga, pengaruh iklan dan promosi di media. Swamedikasi diyakini mudah dilakukan, cepat, lebih hemat biaya dan waktu. Rasionalitas penggunaan obat berdasarkan etiket kemasan obat terkait indikasi obat, dosis obat, cara pemakaian dan lama pemakaian obat, cara penyimpanan obat dan efek samping obat. Standar operasional prosedur disusun oleh apoteker menjadi pedoman untuk memberikan pelayanan swamedikasi. Pengetahuan pasien terkait pelayanan swamedikasi berperan pada pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan swamedikasi. Rasionalitas penggunaan obat diperoleh dari kemasan obat. Standar operasional prosedur swamedikasi disusun oleh apoteker dan menjadi pedoman pelayanan swamedikasi. Dismpulkan bahwa pasien swamedikasi sudah mengetahui swamedikasi dari diri pribadi, keluarga, iklan; dengan rasionalitas yang baik dari petunjuk penggunaan obat dan penerapan standar operasional prosedur dari apoteker.Kata kunci: swamedikasi; apotek; rasionalisasi; pengetahuan
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Ibu Hamil Dalam Melakukan Kunjungan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Botung Kabupaten Padang Lawas Tahun 2023 Desni Roma Putra Nasution; Rahmat Alyakin Dachi; Masdalina Pane; Daniel Ginting; Donal Nababan; Henny Arwina Bangun; Sonny Priajaya Warouw
Jurnal Ners Vol. 7 No. 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i2.18169

Abstract

Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) merupakan suatu keharusan selama proses kehamilannya. Pelayanan ANC harus memenuhi minimal di tiap trimester. Tujuan penelitian adalah menganalisis fakor-faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Botung Kabupaten Padang Lawas Tahun 2023. Jenis penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan dari wilayah kerja Puskesmas Tanjung Botung Kabupaten Padang Lawas Utara. Waktu penelitian pada bulan September 2022 sampai 10 April 2023. Sampel merupakan seluruh populasi ibu hamil Trimester III di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Botung sebanyak 42 orang. Berdasarkan hasil penelitian dengan uji Chi-square diketahui terdapat hubungan antara pengetahuan (p 0,000) , jarak ( p 0,031), dukungan suami ( p 0,003) dan dukungan petugas kesehatan (0,002) dengan kunjungan ANC pada ibu hamil. Hasil analisa multivariat dengan uji regresi logistik diketahui bahwa faktor dominan yang sangat berhubungan dengan kunjungan ANC adalah pengetahuan (p 0,003). Disarankan bagi ibu hamil agar dapat menambah wawasannya tentang pentingnya ANC dilakukan 2 kali pada trimester 1, pada trimester 2 minimal 1 kali dan minimal 2 kali periksa kehamilan saat usia kehamilan memasuki usia 9 bulan. Disarankan bagi petugas kesehatan untuk meluangkan waktunya menjelaskan tahapan dan hasil pemeriksaan kehamilan serta konseling bagi ibu hamil agar mengetahui dampak buruk jika ANC tidak dilakukan serta memotivasi suami agar ibu hamil untuk rutin melakukan ANC.
Analysis of the Causes of Disputes in Medical Record Files for Inpatient BPJS Patients at the Imelda General Hospital for Indonesian Workers in 2022 Geovani Arta Sihite; Rahmat Alyakin Dachi; Evawani M. Silitonga
Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains Vol. 13 No. 02 (2023): Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains , Edition September  2023
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coded clinical data is needed to retrieve information for the benefit of patient care, research, improving service performance, planning and resource management, and to obtain appropriate reimbursement for health services provided. The purpose of this research is to find out the causes of Dispute in Medical Record Files of BPJS Patients Hospitalization at RSU Imelda Pekerja Indonesia 2022. This type of research is qualitative with a case study approach. The method used is observation and direct interviews to the field. The subjects used in this study were the Medical Record Files of BPJS Inpatient Patients who were in dispute in October - December 2022 as many as 58 claim files. The informants used in this study were 6 BPJS Kesehatan claimants. Based on the results of the study, the causes of dispute claims on hospitalization files that were resubmitted after experiencing pending, were caused by: Administrative Disputes: Incomplete supporting requirements for submitting RITL service claims, such as action reports, procedures or operation reports, as well as supporting examinations of 2 files (4 %) from October-December 2022. Dispute Coding includes, discrepancies in the main diagnostic codes and secondary diagnoses and discrepancies in the main diagnoses and secondary diagnoses with supporting examinations on medical resumes in 28 files (48%) from October-December 2022. Medical Disputes include , medical indications are not attached (initial admission), scan results of supporting examinations are unclear and illegible, scan results of action/surgery reports are unclear and unreadable in the operation/action reports, no schedule for administration of as many drugs is attached, and discrepancies in actions or administration of drugs of the patient's main diagnoses of 28 files (48%) from October to December 2022.
Qualitative Study of Determinants of Medical Record Completeness of Inpatients at Dr. Hadrianus Sinaga Hospital in 2023 Lasrina E. Tambun; Rahmat Alyakin Dachi; Janno Sinaga
Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains Vol. 13 No. 02 (2023): Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains , Edition September  2023
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Medical records are files that contain records and documents about patient identity, examination, treatment, actions and other services that have been provided to patients. Medical records must be kept either electronically or in writing that is clear and concise. Medical record documents that have been completed by the doctor within less then 24 hours after completion of the service or after the inpatient is decided to go home. This research is a qualitative research. The research instrument is the researcher himself who is subjective, so the data obtained is checked for validity using triangulation techniques, namely source triangulation, technical triangulation and time triangulation. Informants are the Doctor in Charge, Nurse, Midwife, Head of Medical Records Installation and hospital management, namely the Head of Nursing and Midwifery Services Section. Interviews were conducted according to Esterberg and literature studies. The results showed that the determinants of the completeness of Medical Record files were influenced by Man, namely the indiscipline in filling out Medical Record files, Machine, namely the absence of a policy from management if human resources was not disciplined in filling out Medical Record files, Method, namely the lack of motivation in filling in accordance with the SOP, Material, namely sometimes slow provision of parts Medical Record dan Money forms, that is there is no reward dan punishment if the Medical Record is complete.
ANALISIS PERAN ORANG TUA DAN PERAN GURU DALAM PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB ACEH SINGKIL Dasrina Dasrina; Donal Nababan; Laura Mariati Siregar; Evawani Silitonga; Rahmat Alyakin Dachi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.15821

Abstract

Kanker bibir dan mulut merupakan salah satu yang paling umum di seluruh dunia dan salah satu penyebab kematian. Menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan. Namun, tidak semua orang dapat melakukan hal ini. Anak berkebutuhan khusus mengalami kesulitan dalam memahami pentingnya kesehatan mulut, kurangnya motivasi, dan membutuhkan bantuan orang lain dalam menjaga kesehatannya. Orang tua dan guru merupakan sosok yang berperan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam (indepth interview) untuk memperoleh informasi tentang peran orang tua dan peran guru terhadap kesehatan gigi dan mulut apda anak berkebutuhan khusus di SLB Aceh Singkil. Penelitian ini dilakukan pada 7 guru SLB Aceh Singil dan 7 orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan secara manual menggunakan content analisis yang terdapat tiga teknik yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil wawancara menujukkan orang tua dan guru tidak berperan baik dalam memeriksa kesehatan gigi dan mulut anak 6 bulan sekali. Namun, dalam hal menjaga kebersihan gigi dan mulut anak, orang tua memiliki cara tersendiri dalam menjaga kebersihan gigi anak. Begitu juga dengan guru, pihak sekolah setiap hari melakukan pemeriksaan kebersihan gigi anak saat memasuki pekarangan sekolah. Untuk itu diharapkan pihak sekolah dapat bekerja sama dengan pihak puskesmas untuk pemeriksaan gigi anak berkebutuhan khusus secara berkala, serta orang tua juga membawa anaknya ke petugas kesehatan untuk pemeriksaan gigi anak.