Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Transparansi Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi

Digitalisasi Pelayanan dan Inovasi KPU Kabupaten Sleman Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemilu 2024 Sri Lestari Harjanta
Transparansi : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Vol 6, No 2: Desember 2023
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31334/transparansi.v6i2.3460

Abstract

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sleman dalam penyelenggaran Pemilu 2024 menjalankan tugas yang tidak ringan. Pada saat tahapan Pemilu berlangsung seperti saat ini, KPU Kabupaten Sleman mengalami peningkatan beban kerja yang sangat tajam.. Saat tahapan pemilu berlangsung, pekerjaan rutin tersebut bertambah dengan pekerjaan tahapan pemilu yang terdiri dari berbagai macam kegiatan seperti pendaftaran dan verifikasi peserta pemilu, pembentukan badan adhoc penyelenggara Pemilu, pemutakhiran data pemilih, penyiapan logistik Pemilu, kampanye, pemungutan dan penghitungan suara serta sengketa hasil pemilu. Banyaknya kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam tahapan pemilu membuat beban kerja pegawai KPU Kabupaten/Kota bertambah berat. Dengan penerapan digitalisasi pelayanan, beban pekerjaan lembaga tersebut diharapkan lebih ringan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut. Pertama jenis pelayanan apa saja yang berbasis teknologi informasi (digital) yang diterapkan KPU Kabupaten Sleman dalam penyelenggaan Pemilu 2024? Kedua, Apa yang menjadi faktor penghambat pelayanan digital yang diterapkan di KPU Kabupaten Sleman dalam penyelenggaan Pemilu 2024? Menuju penyelenggaraan Pemilu 2024, KPU Sleman melakukan digitalisasi layanan dan juga sejumlah inovasi. Digitalisasi layanan antara lain dalam bentuk website, media sosial (medsos), E-PPID hingga digitalisasi tahapan pemilu antara lain dalam seleksi PPK dan juga PPS melalui SIAKBA. Ada beberapa faktor yang menjadi kendala. Kendala itu adalah terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM), budaya dan infrastruktur Kata Kunci: Digitalisasi Layanan, Inovasi, Pemilu
Efektivitas Program Literasi Digital Nasional Sebagai Upaya Meningkatkan Literasi Digital pada Pemilih Pemula di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk Mengantisipasi Mis-Disinformasi Politik pada Pemilu 2024 Sri Lestari Harjanta
Transparansi : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Vol 7, No 1: Juni 2024
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31334/transparansi.v7i1.3788

Abstract

Abstrak Jelang perhelatan Pemilu sudah lazim arus informasi hoak, dis-mis informasi meningkat. Berdasarkan data, hoak dan dis-mis informasi meningkat pada Pemilu 2014 dan 2019. Kondisi ini juga dirasakan jelang Pemilu 2024. Kondisi ini perlu diantisipasi agar dampak hoak dan dis-mis informasi tidak meluas. Di waktu yang kurang lebih berdekatan, Pemerintah Pusat membuat program Linterasi Digital Nasional. Program ini bertujuan untuk meningkatkan linterasi digital bagi masyarakat termasuk di dalamnya pelajar dan mahasiswa. Maka itu, tujuan penelitian ini untuk melihat Efektivitas Program Literasi Digital Nasional Sebagai Upaya Meningkatkan Literasi Digital pada Pemilih Pemula di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk Mengantisipasi Mis-Disinformasi Politik pada Pemilu 2024. Penelitian ini berlangsung di wilayah DIY. Metode penelitian yang digunakan dengan pendekatan kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Program Literasi Digital Nasional sudah dilaksanakan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Program ini dilaksanakan di sejumlah sekolah dan kampus dengan menyasar kalangan pelajar hingga mahasiswa. Ada dua indikator keberhasilan program literasi digital ini. Pertama, Indeks Literasi Digital DIY tertinggi secara nasional berturut-turut selama dua tahun (2021-2022). Kedua, program ini bisa disimpulkan efektif mengantisipasi hoak, dis-mis informasi jelang Pemilu 2024. Para pelajar-mahasiswa dalam mengonsumsi berita/informasi di media sosial lebih bijak. Dengan berbekal Pilar Literasi Digital mereka tidak mudah termakan berita palsu maupun berita yang tidak jelas kebenarannya.