Prevalensi pasien diabetes melitus tipe 2 dengan kadar gula darah yang tak terkontrol sangat tinggi. Kadar gula darah yang tidak terkontrol akan menyebabkan berbagai komplikasi. Diet merupakan komponen utama untuk mengontrol kadar gula darah pasien, karena dianggap paling aman untuk dilakukan. Namun dalam pelaksanaannya, diet merupakan sesuatu hal yang sulit untuk dilakukan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memahami pandangan pasien diabetes melitus tipe 2 terhadap hambatan diet yang dialaminya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 45 pasien yang mengalami diabetes melitus tipe 2 dan 30 responden diambil sebagai sampel penelitian. Diambil berdasarkan kriteria inklusi dengan menggunakan teknik purposive sampling. Itu alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dengan variabel faktor pengetahuan, faktor karakteristik personal, faktor ekonomi, faktor komunikasi, dan faktor dukungan keluarga yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan proses melihat data yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Kemudian dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian dengan menggunakan teori. Pada kategori variabel pengetahuan sebanyak enam orang (22 persen), lima orang (15 persen), dan 19 orang (63 persen). Pada kategori karakteristik pribadi variabel terdapat lebih dari lima orang (17%), lebih dari sepuluh orang (32%), dan lebih dari lima belas orang (51%), Pada kategori variabel ekonomi terdapat lima orang (14 persen), delapan orang (29 persen), dan tujuh belas orang (57 persen), Pada kategori komunikasi variabel terdapat 22 peserta (76 persen), 5 peserta (14 persen), dan 3 peserta (sepuluh persen). Dan untuk kategori variabel dukungan keluarga terdapat 21 peserta (67 persen), 6 peserta (20 persen), dan 3 peserta (13 persen). Dapat disimpulkan bahwa faktor pengetahuan, faktor karakteristik personal, faktor ekonomi, faktor komunikasi, dan faktor dukungan keluarga merupakan faktor yang berperan penting dalam hambatan diet.