Ratna Padmi Trihartanty
Politeknik Negeri Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Training and Making Guidelines for Organizing Hybrid Exhibitions Tomy Andrianto; Any Ariani Noor; Ratna Padmi Trihartanty; Tamara Herlinda Erwin; Dinarsiah Chendraningrum; Sri Hastuti
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 7 No 1 (2023): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v7i1.683

Abstract

Exhibition is a sub-sector of the creative economy and part of the tourism industry that developed well in Indonesia before Covid-19. Exhibition activities, which were actually gathering large numbers of people, became one of the industries hardest hit and even stopped completely, even though alternative technologies that facilitated online meetings began to develop at that time. Currently, after the handling of Covid-19 has improved considerably, the concept of hybrid exhibitions has begun to emerge and provides an alternative for industry players in conducting exhibitions. Unfortunately, many industry players do not understand how the concept of hybrid exhibitions does not try to completely replace conventional exhibitions. In addition, there is a need for training and guidance that will facilitate industry players in carrying out hybrid exhibitions. Community Service with this community partnership program (PKM) scheme helps ASPERAPI (Exhibition Organizer Association) DPD West Java as a partner in making Hybrid Exhibition Organizing Guidelines and training its members. Another objective is to provide additional skills and knowledge for ASPERAPI members in facing the challenges of present and future exhibition activities. The challenges facing partners today are how to restore business while at the same time reaching more audiences by utilizing hybrid technology/applications. The implementation method is mentoring, training and making guides with the outputs of intellectual property rights and scientific articles and service articles as activity reports.
Masa Depan Hybrid Exhibition dari Perspektif Pelaku Industri Tomy Andrianto; Any Ariani Noor; Ratna Padmi Trihartanty; Tamara Herlinda Erwin; Dinarsiah Chendraningrum; Sri Hastuti; Sherinatasha Firmansyahrani
Journal of Event, Travel and Tour Management Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Politeknik Pariwisata NHI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34013/jett.v2i2.885

Abstract

Hybrid Exhibition atau Pameran yang dilaksanakan Hibrida secara luring dan daring menjadi trend dan berkembang pesat saat Pandemi Covid-19 terjadi terutama pada tahun 2021. Pembatasan bahkan pelarangan berbagai kegiatan perhelatan termasuk kegiatan pameran mendorong berbagai cara termasuk munculnya inovasi teknologi yang mendukung pameran hibrida. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pandangan pelaku industri MICE terhadap pengembangan hybrid exhibition saat ini dan masa depan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif dari data yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan diskusi kelompok menggunakan teknik delphi. Narasumber yang diwawancarai pada penelitian ini adalah tiga pemimpin perusahaan MICE dan satu praktisi penyedia jasa hybrid sedangkan peserta diskusi adalah 5 pimpinan dan dua narasumber ahli dari akademisi. Pengkodean tematik dengan melakukan analisis pengkodean satu siklus menemukan bahwa inovasi teknologi yang sudah dikembangkan belum siap dijalankan ketika masa kenormalan baru terjadi dan pulih nanti. Pelaku Industri melihat penggunaan inovasi teknologi pameran hibrida hanya salah satu pendukung yang memberikan nilai tambah khususnya untuk pasar B2B, namun belum bisa diandalkan menjadi kunci utama suksesnya pameran. Inovasi teknologi yang ada belum mampu menggantikan pengalaman sesungguhnya bahkan bisa jadi tidak akan pernah bisa mengganti suasana pameran secara luring di masa depan.