Putri Muliawati
Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REVIEW : TINGKAT PENGETAHUAN SWAMEDIKASI PADA IBU TERHADAP TERAPI OBAT DIARE PADA ANAK: REVIEW : KNOWLEDGE LEVEL OF SWAMEDICATION IN MOTHERS ON DRUG THERAPY IN CHILDREN Trisna Lestari; Fayza Suqya Wa’anzil; Jihan Budiahningsih; Nafa Trisnia; Nusikho; Nyimas Melati; Putri Muliawati; Wulan Rabbani Akbar
Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/mh.v3i2.572

Abstract

Swamedikasi adalah tindakan mengobati diri sendiri dengan pengobatan sederhana yang dapat dibeli di apotek atau toko obat sendiri tanpa bantuan dokter atau tenaga medis lainnya (Kurniasih et al., 2020). Diare adalah suatu kondisi dimana frekuensi buang air besar (BAB) meningkat hingga lebih dari tiga kali per hari dan disertai dengan perubahan konsistensi, seperti menjadi lebih encer atau seperti bermain. Penyebab utama diare pada balita adalah ketidaktahuan ibu tentang cara menjaga kebersihan dan sanitasi pribadi anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan swamedikasi pada ibu terhadap terapi obat diare pada anak. Studi ini mengandalkan tinjauan pustaka untuk menemukan, menggabungkan, dan mengevaluasi fakta dari sumber ilmiah berdasarkan kriteria yang valid dan akurat. Selain mengulangi materi yang telah diterbitkan, studi literatur memberikan informasi atau analisis baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara prevalensi penyakit diare pada anak dengan pengetahuan ibu. Dapat dikatakan bahwa pengetahuan ibu tentang penyakit diare baik atau buruk. status tersebut dianggap menguntungkan. Selain itu, dianggap tidak diinginkan karena status sosial ekonomi rendah dan kurangnya kesadaran ibu tentang diare anak. Lalu ada obat untuk diare anak, seperti oralit, zinc, dan kotrimoksazol. Karena oralit digunakan untuk menggantikan mineral dan cairan yang hilang saat muntah dan diare, itu adalah salah satu dari tiga obat yang paling sering digunakan untuk mengobati diare anak. Gula, garam, dan natrium bikarbonat semuanya digabungkan dalam larutan oralit. Membuat oralit di rumah dapat memudahkan ibu untuk merespon dengan cepat kehilangan cairan pada anak mereka untuk mencegah dehidrasi.
REVIEW : TINGKAT PENGETAHUAN SWAMEDIKASI PADA IBU TERHADAP TERAPI OBAT DIARE PADA ANAK: REVIEW : KNOWLEDGE LEVEL OF SWAMEDICATION IN MOTHERS ON DRUG THERAPY IN CHILDREN Trisna Lestari; Fayza Suqya Wa’anzil; Jihan Budiahningsih; Nafa Trisnia; Nusikho; Nyimas Melati; Putri Muliawati; Wulan Rabbani Akbar
Medimuh : Jurnal Kesehatan Muhammadiyah Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/mh.v3i2.572

Abstract

Swamedikasi adalah tindakan mengobati diri sendiri dengan pengobatan sederhana yang dapat dibeli di apotek atau toko obat sendiri tanpa bantuan dokter atau tenaga medis lainnya (Kurniasih et al., 2020). Diare adalah suatu kondisi dimana frekuensi buang air besar (BAB) meningkat hingga lebih dari tiga kali per hari dan disertai dengan perubahan konsistensi, seperti menjadi lebih encer atau seperti bermain. Penyebab utama diare pada balita adalah ketidaktahuan ibu tentang cara menjaga kebersihan dan sanitasi pribadi anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan swamedikasi pada ibu terhadap terapi obat diare pada anak. Studi ini mengandalkan tinjauan pustaka untuk menemukan, menggabungkan, dan mengevaluasi fakta dari sumber ilmiah berdasarkan kriteria yang valid dan akurat. Selain mengulangi materi yang telah diterbitkan, studi literatur memberikan informasi atau analisis baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara prevalensi penyakit diare pada anak dengan pengetahuan ibu. Dapat dikatakan bahwa pengetahuan ibu tentang penyakit diare baik atau buruk. status tersebut dianggap menguntungkan. Selain itu, dianggap tidak diinginkan karena status sosial ekonomi rendah dan kurangnya kesadaran ibu tentang diare anak. Lalu ada obat untuk diare anak, seperti oralit, zinc, dan kotrimoksazol. Karena oralit digunakan untuk menggantikan mineral dan cairan yang hilang saat muntah dan diare, itu adalah salah satu dari tiga obat yang paling sering digunakan untuk mengobati diare anak. Gula, garam, dan natrium bikarbonat semuanya digabungkan dalam larutan oralit. Membuat oralit di rumah dapat memudahkan ibu untuk merespon dengan cepat kehilangan cairan pada anak mereka untuk mencegah dehidrasi.