Ririn Gusti
Pendidikan Nonformal FKIP Universitas Bengkulu

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Design Based Research: Pengembangan Bahan Ajar Etnoandragogi Rufran Zulkarnain; Ari Putra; Dwi Ismawati; Ririn Gusti
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 9, No 1 (2023): January 2023
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.9.1.269-282.2023

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dari pengembangan bahan ajar etnoandragogi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode design-based research. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, penilaian para ahli, dan kuisioner. Output dari penelitian ini adalah  referensi pembelajaran Pendidikan nonformal berupa bahan ajar pendidikan orang dewasa (andragogi).  Muatan bahan ajar ini berupa kajian ilmu pendidikan bagi orang dewasa yang ada pada masyarakat suku lembak di Bengkulu Tengah, seperti nilai-nilai kearifan lokal masyarakat suku lembak, prinsip belajar masyarakat berbasis nilai-nilai kearifan lokal.
BUKU CERITA BERBASIS POWER POINT SEBAGAI PENGENALAN EKOLITERASI PADA ANAK USIA 5 SAMPAI 6 TAHUN Dwi Ismawati; Ari Putra; Citra Dwi Palenti; Ririn Gusti; Meli Afrodita; Dwi Lyna Sari
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol. 17 No. 1 (2023): JPLS
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jpls.v17i1.14157

Abstract

Abstract This study aims to design and develop story books based on Microsoft Office as an introduction to ecoliteracy in children aged 5-6 years. This study adopts the ADDIE design and development model. Data collection techniques using storytelling tests, questionnaires, and interviews. Expert assessment involved media experts, material experts, and PAUD teachers to assess a prototype for developing Microsoft Office-based storybooks as an introduction to ecoliteracy in children aged 5-6 years. Storytelling tests and interviews were used in the piloting process. Quantitative data were obtained from pretest and posttest scores and questionnaires for expert validation. Descriptive qualitative data analysis techniques were used to process interview data. Quantitative data analysis was used to test the scores obtained from the pre and post-test. This research produces (1) story books based on Microsoft Office as an introduction to ecoliteracy in children aged 5-6 years and (b) products that have been tested for effectiveness in improving children's ecoliteracy abilities and some of the implications and recommendations are also discussed. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan buku cerita berbasis Microsoft Office sebagai pengenalan ecoliteracy pada anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini mengadopsi model desain dan pengembangan ADDIE. Teknik pengumpulan data menggunakan tes bercerita, kuisioner, dan wawancara. Penilaian ahli melibatkan ahli media, ahli materi, dan guru PAUD untuk menilai prototipe mengembangkan buku cerita berbasis Microsoft Office sebagai pengenalan ecoliteracy pada anak usia 5-6 tahun. Tes bercerita, dan wawancara digunakan dalam proses uji coba. Data kuantitatif diperoleh dari nilai pretest dan posttest serta angket untuk validasi ahli. Teknik analisis data kualitatif deskriptif digunakan untuk mengolah data wawancara. Analisis data kuantitatif digunakan untuk menguji skor yang diperoleh dari pre dan post-test. Penelitian ini menghasilkan (1) buku cerita berbasis Microsoft Office sebagai pengenalan ecoliteracy pada anak usia 5-6 tahun dan (b) produk yang telah teruji efektivitas, dalam meningkatkan kemampuan ecoliteracy anak dan beberapa implikasi dan rekomendasi juga dibahas.
MEMBANGUN KEMANDIRIAN ANAK PENJUAL KANTONG PLASTIK DI PASAR PEMATANG GUBERNUR KOTA BENGKULU Citra Dwi Palenti; Ririn Gusti; Agus Zainal; Evtha Iskahanny
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Vol. 17 No. 1 (2023): JPLS
Publisher : LPPM Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/jpls.v17i1.14183

Abstract

Abstract This study aims to describe how to build the independence of children who sell plastic bags at the traditional market in Pematang Gubernur. The research method used descriptive qualitative data collection techniques interview, observation and documentation. The results of the study show that the pattern of education determined by parents such as democratic, authoritative education and the premise of giving attention to children so they can be responsible. for the work done. A child who sells plastic bags, of course, learns on his own because the child receives a democratic education from the parents so that the child thinks and is responsible. In authoritarian and permissive parenting styles, children are punished when they break the house rules, children are punished according to the rules that are broken. It can be concluded that the parenting style of the three parents of children selling plastic bags in building independence cannot be generalized, because of different parenting styles and treatment, it can be said that not all children are independent. Abstrak Penelitian ini bertujuan ntuk mendeskripsikan bagaimana membangun kemandirian anak penjual kantong plastic di Pasar Pematang Gubernur. Metode penelitian digunakan Kualitatif deskpritif teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjunjukan bahwa pola pendidikan yang ditentukan oleh orang tua seperti pendidikan demokratis, berwibawa dan premis memberikan perhatian kepada anak agar dapat bertanggung jawab. untuk pekerjaan yang dilakukan. Seorang anak yang berjualan kantong plastik tentu saja belajar sendiri karena anak mendapat pendidikan yang demokratis dari orang tua agar anak berpikir dan bertanggung jawab. Dalam gaya pengasuhan otoriter dan permisif, anak ditindak ketika melanggar aturan rumah, anak dihukum sesuai dengan aturan yang dilanggar. Dapat disimpulkan bahwa pola asuh ketiga orang tua anak penjual kantong plastik dalam membangun kemandirian tidak dapat disamaratakan, karena pola asuh dan perlakuan yang berbeda maka dapat dikatakan tidak semua anak mandiri.