Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN KADER MEMANTAU PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU Fathurrahman Fathurrahman; Magdalena Magdalena; Nurhamidi Nurhamidi
COVIT (Community Service of Health) Vol. 3 No. 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/covit.v3i1.11087

Abstract

There is still a shortage of active posyandu cadres in Martapura Barat District. Some cadres were recruited to replace cadres who had dropped out and had never been trained. Many Posyandu cadres have difficulty measuring toddlers’s height and weighing correctly. The purpose of this activity is to improve the ability of cadres to monitor the growth of toddlers in posyandu. The target of the activity was 43 posyandu cadres in Martapura Barat District. The activities were divided into two stages, namely training for cadres in class in the form of theory and practice for two days, and the second stage was field practice as well as fostering posyadu activitie. Material training is theory and practice of weighing, measuring height and length, filling in KMS, and counseling on nutrition. As a result of the activity, training has been carried out to improve the ability of cadres in monitoring growth. The activity was carried out at the Sungai Batang Ilir Village Hall. Weighing practices are carried out according to posyandu opening days. From the results of the activity, there was an increase in the knowledge and skills of cadres in carrying out the process of weighing weight and measuring TB as well as filling in the KMS. Skills of cadres in nutrition counseling at table 4 need to be improved and further coaching by related parties. Suggestions, it is necessary to periodically coach and refresh cadres by related parties, procure standard anthropometric tools, and increase the ability of cadres to provide counseling and nutrition counseling. Keywords: Ability of cadres, monitoring, growth of toddlers
PENINGKATAN KEMAMPUAN KADER MEMANTAU PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU Fathurrahman Fathurrahman; Magdalena Magdalena; Nurhamidi Nurhamidi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.11767

Abstract

Kader posyandu aktif di Kecamatan Martapura Barat masih kurang. Sebagian kader direkrut mengganti kader yang drop-out dan belum pernah dilatih. Banyak kader posyandu kesulitan melakukan pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan dengan benar. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan kader dalam melakukan pemantauan pertumbuhan balita di posyandu. Sasaran kegiatan adalah 43 orang kader posyandu di Desa Sungai Rangas Hambuku, Sungai Rangas Ulu, Sungai Batang Ilir, dan Sungai Batang. Kegiatan dibagi dalam dua tahap, yaitu pelatihan kader di kelas dalam bentuk teori dan praktik selama dua hari, yaitu 28-29 September 2022, dan tahap kedua adalah praktik lapangan sekaligus pembinaan kegiatan posyadu selama 3 bulan, mulai bulan September sampai dengan November 2022. Materi pelatihan adalah teori dan praktik penimbangan berat badan, pengukuran tinggi dan panjang badan, pengisian KMS, dan penyuluhan gizi di meja 4. Hasil kegiatan, telah dilaksanakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan kader dalam pemantauan pertumbuhan. Kegiatan dilaksanakan di Balai Desa Sungai Batang Ilir. Praktik penimbangan dilakukan sesuai dengan hari buka posyandu. Dari hasil kegiatan, ada peningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam melakukan proses penimbangan BB dan pengukuran TB serta pengisian KMS. Keterampilan kader dalam penyuluhan gizi di meja 4 perlu ditingkatkan dan pembinaan lebih lanjut oleh pihak terkait. Saran, perlu pembinaan dan refreshing kader secara berkala oleh pihak terkait, pengadaan alat antropometri yang standar, dan peningkatan kemampuan kader dalam memberikan penyuluhan dan konseling gizi.
Hubungan Pendapatan Keluarga, Pola Asuh, Riwayat Penyakit Infkesi dan Status Imunisasi Dasar dengan Kejadian Wasting pada Balita Yulia Maulida; Rusmini Yanti; Aprianti Aprianti; Fathurrahman Fathurrahman
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 4 No. 1 (2022): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v4i1.145

Abstract

ABSTRAK Prevalensi balita wasting tahun 2016 secara nasional yaitu sebesar 11,1% dimana 3,1% balita yang sangat kurus dan 8% balita yang kurus. Berdasarkan data SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) Kalimantan Selatan memiliki prevalensi balita wasting pada tahun 2021 sebesar 10,3% dan berada pada urutan ke 5 tertinggi. Kemudian prevalensi wasting berdasarkan Kabupaten atau Kota, menurut data SSGI tahun 2021 Kota Banjarbaru memiliki prevalensi 6,8% berada pada urutan ke-1 tertinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru tahun 2020 Puskesmas Liang Anggang tahun 2019 memiliki persentase balita wasting sebesar 12% menempati peringkat ke-2 dari 10 Puskesmas di Wilayah Kota Banjarbaru dan tahun 2020 naik menjadi 26,52% dan menempati posisi ke-1. Hal ini menunjukkan bahwa masih berada dibawah target Kota Banjarbaru tahun 2020 yaitu 8,1% dan tarhet RPJMN 2020-2024 7%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendapatan keluarga, pola asuh, riwayat penyakit infeksi dan status imunisasi dasar dengan kejadian wasting pada balita usia 12-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Liang Anggang Kota Banjarbaru. Metode yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan Case Control. Populasi adalah seluruh balita usia 12-59 bulan sebanyak 1.129 balita dan sampelnya adalah sebagian dari populasi dengan jumlah sampel 92 orang. Sampel didapatkan dengan teknik purposive sampling. Data penelitian diambil menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan pendapatan keluarga rendah (93,5%) dengan signifikan (p value) 0,003, pola asuh ibu kurang (78,3%) dengan signifikan (p value) 0,002, pernah menderita riwayat penyakit infeksi diare dan atau ISPA dalam dua bulan terakhir (61,9%) dengan signifikan (p value) 0,025, status imunisasi dasar tidak lengkap (55,4%) dengan signifikan (p value) 0,017 dan lebih banyak balita yang mengalami kejadian wasting (57,6%). Ditemukan hubungan bermakna antara pendapatan keluarga, pola asuh, riwayat penyakit infeksi dan status imunisasi dasar dengan kejadian wasting pada balita usia 12-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Liang Anggang Kota Banjarbaru.