Muhammad Fadhol Romdhoni
Faculty of Medicine, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia calabura L.) terhadap Peningkatan Kadar Insulin Tikus Putih Model Diabetes Melitus Tipe 2 setelah Induksi STZ-NA Religia Azhar; Muhammad Fadhol Romdhoni; Dewi Karita; Yenni Bahar
Muhammadiyah Journal of Geriatric Vol 3, No 2 (2022): Muhammadiyah Journal of Geriatric
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mujg.3.2.46-53

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus tipe 2 adalah kelainan metabolisme yang terjadi secara kronis, ditandai dengan kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi dan fungsi insulin oleh sel beta pankreas atau terjadinya resistensi insulin. Diabetes Melitus (DM) dapat diobati secara medis dengan obat antidiabetik oral atau suntikan insulin. Namun karena mahalnya biaya, perawatan medis terkadang sulit dilakukan sehingga pengobatan DM juga dapat diatasi menggunakan tanaman obat berkhasiat, salah satunya daun kersen yang mengandung senyawa antidiabetik. Tujuan: mengetahui pengaruh ekstrak ethanol daun kersen terhadap kadar insulin pada tikus putih galur wistar penderita DM tipe 2 yang diinduksi STZ-NA. Metode: Penelitian ini berjenis eksperimental laboratorium dengan teknik simple random sampling, post-test only control group design. Analisis data menggunakan uji statistik parametrik One Way ANOVA dilanjutkan dengan post hoc LSD. Hasil: Rata-rata kadar insulin tertinggi adalah KI (0,3 mg/gBB) yaitu 7,43925 mIU/L. Uji one-way ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05). Uji post hoc LSD menunjukkan perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dan kontrol negatif (p<0,05). Simpulan: Terdapat pengaruh ekstrak ethanoldaun kersen terhadap peningkatan kadar insulin pada tikus putih galur wistar penderita DM Tipe 2 yang diinduksi STZ-NA dengan dosis yang paling efektif 0,3 mg/gBB.