Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

The Role of the Teacher In Managing Child Emotions At American Academy Casablanca School Morocco Nurhusni Kamil; Haseena Sultan
JOYCED: Journal of Early Childhood Education Vol. 2 No. 2 (2022): JOYCED : Journal of Early Childhood Education
Publisher : PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/joyced.2022.22-12

Abstract

Emotions are the most basic thing in a person. Emotional management needs to be done early on, especially for anyone so that emotions can be controlled in a better direction. In early childhood emotions need to be managed even when starting to enter school age. Many impacts will occur if a child is not able to manage his emotions properly. Emotions generated by children can be caused by many factors such as external and internal factors. The method used in this research is qualitative with a case study approach. In this study the teacher who will be the object of this research is 1 teacher. The criteria are teachers who teach early childhood aged 4-5 years who are included in group B. The purpose of this research is to see the teacher's role in managing children's emotions at the American Academy Casablanca in Morocco. Data collection techniques using interviews and questionnaires. The results of the study show that there is a teacher's role in managing children's emotions during play activities in learning activities in the classroom. There are several ways and methods that are applied by the teacher so that children are able to control their emotions in a better direction, such as the teacher will give advice to children when children are angry or sad. The next step is the teacher will use the ttime-out method if the first step cannot make the child control his emotions with the teacher's expectations.
ANALISIS METODE SCAFFOLDING PADA PEMBELAJARAN DI PAUD Nurhusni Kamil; Hibana Hibana
Jurnal Educhild : Pendidikan dan Sosial Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/jpsbe.v12i1.7842

Abstract

Scaffolding is a method given by adults either from parents or teachers to children who can help children solve problems that are being faced during learning. Providing assistance will stop to the child if the child has been able to complete the task being completed. This means that in this case parents and teachers will still give children freedom and responsibility for the tasks given. In PAUD units the application of the scaffolding method needs to be carried out so that when children experience difficulties they do not give up and continue to do the assignments given through the help of the teacher. The research method used is in a qualitative form by using a library research. The purpose of this research is to find out the scaffolding method in learning in PAUD. The new finding in this study is information for all parents and teachers as practitioners in PAUDScaffolding merupakan suatu metode yang diberikan oleh orang dewasa baik dariorang tua ataupun guru kepada anak yang dapat membantu anak menyelesaikan permasalahan yang sedang di hadapi selama pembelajaran. Pemberian bantuan akan dihentikan kepada anak jika anak telah mampu menyelesaikan tugas yang sedang diselesaikan. Artinya dalam hal ini orang tua dan guru tetap akan memberikan anak kebebasan dan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Dalam satuan PAUD penerapan metode scaffolding perlu dilakukan agar ketika anak mengalami kesulitan anak tida menyerah dan tetap mau mengerjakan tugas yang diberikan melalui bantuan-bantuan dari guru. Metode penelitian yang digunakan dalam bentuk kualitatif dengan menggunakan tinjauan Pustaka (library research). Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui metide scaffolding pada pembelajaran di PAUD. Temuan baru dalam penelitian ini adalah informasi kepada semua orang tua dan guru sebagai praktisi di PAUD
ANALISIS PENERAPAN METODE MONTESSORI PADA ASPEK KEMANDIRIAN ANAK MELALUI KEGIATAN PEMBELAJARAN PRACTICAL LIFE Nurhusni Kamil; Solatiyah Asriyani
Jurnal Buah Hati Vol. 10 No. 1 (2023)
Publisher : Department of Early Childhood Education, Universitas Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/buahhati.v10i1.2098

Abstract

Sikap mandiri merupakan suatu hal yang paling mendasar yang perlu diterapkan kepada anak usia dini dari orang dewasa. Penanaman sikap kemandirian kepada anak dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan dan hal yang sangat disukai oleh anak. Ada banyak cara dan metode yang digunakan salah satunya melalui penerapan metode Montessori melalui kegiatan practical life. Kegiatan pembelajaran ini bermaksud mengajarkan anak tentang aspek kemandirian melalui hal-hal sederhana dalam hidupnya. Metode penelitian yang digunakan dalam bentuk kualitatif dengan menggunakan tinajuan pustaka (library research). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis penerapan metode Montessori pada aspek kemandirian anak melalui kegaiatan pembelajaran paractical life. Temuan baru dalam penelitian ini adalah informasi kepada semua orang tua dan guru sebagai praktisi PAUD.
Pembelajaran Berdiferensiasi pada Satuan PAUD di Negara Indonesia dan Inggris Nurhusni Kamil; Utami Kumala Dewi; Hadijah Hadijah; Yuanita Anthon Shope; Maiza Afkarina; Kulsum Nur Hayati
Jurnal Sinestesia Vol. 13 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum merupakan sarana penting dalam pembelajaran dengan tujuan untuk mempengaruhi perkembangan peserta didik. Setiap negara di dunia menggunakan kurikulum sebagai acuan di lembaga pendidikan, baik negara berkembang maupun negara maju. Indonesia sebagai negara berkembang telah menetapkan kurikulum sejak kemerdekaan diumumkan. Begitu juga dengan Inggris, kurikulum sudah digunakan sejak tahun 1988. Dalam sebuah kurikulum terdapat tujuan pencapaian perkembangan yang harus distimulasi oleh pendidik bagi setiap siswa. Dalam kurikulum mandiri terdapat 3 prestasi perkembangan yang harus dikuasai anak saat berada ditingkat PAUD. Sedangkan dalam bahasa Inggris terdapat 7 aspek perkembangan yang harus dikuasai siswa sebagai bentuk kesiapan anak untuk mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara teoritis tentang pembelajaran berdiferensiasi pada satuan PAUD di negara Indonesia dan Inggris. Hasil penelitian dari penelitian dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan referensi sebagai pedoman bagi praktisi pendidikan dan mahasiswa PGPAUD yang mempelajari materi ini. Metode penelitian yang digunakan adalah dalam bentuk kualitatif dengan menggunakan penelitian kepustakaan. Peneliti melakukan kajian literatur terhadap buku dan karya ilmiah yang membahas kurikulum bahasa Inggris dan Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi temuan dan referensi baru dalam dunia pendidikan, khususnya kajian tentang pembelajaran berdiferensiasi pada satuan PAUD di Indonesia dan Inggris.
Implementation of STEAM in Preschool as a 21st-Century Learning Innovation Nurhusni Kamil; Evi Anggraeni HR
JOYCED: Journal of Early Childhood Education Vol. 3 No. 1 (2023): JOYCED : Journal of Early Childhood Education
Publisher : PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/joyced.2023.31-06

Abstract

STEAM in the world of education is no stranger. Many countries in the world have implemented learning using this approach. STEAM is considered to influence learning because STEAM is a combination of several sciences that become one unit. One of the benefits of learning STEAM is that children are taught to be able to solve the problems they are facing. The use of technology that is very supportive makes this one of the supporting factors. The research method used in this study was qualitative, with a sample of 12 children aged 4-5 years who were selected using a purposive sampling technique. The research was conducted at Sungai Rumbai Kindergarten IB in Jorong Kampung Baru. This study aimed to see the implementation of STEAM in Preschool as a 21st Century Learning Innovation. Data collection techniques used non-test techniques obtained from interviews, observations, and documentation obtained from class teachers. The study results show that STEAM has been implemented in TK IB Sungai Rumbai through various activities.
Pendekatan Sosiologis : Peran Orangtua Sebagai Madrasah Pertama Bagi Anak Dalam Pengenalan Nilai Akhlak Perspektif Al Qur’an Nurhusni Kamil; Sutrisno
PrimEarly : Jurnal Kajian Pendidikan Dasar dan Anak Usia Dini Vol. 6 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/prymerly.v6i1.1809

Abstract

Pendidikan Akhlak merupakan pendidikan yang fundamental dan paling dasar dikenalkan dan diajarkan kepada anak. Pentingnya pendidikan akhlak haruslah diajarkan sejak dini sebagai modal anak dalam menghadapi kehidupan selanjutnya. Pendidikan akhlak yang diberikan orang tua kepada anak adalah bentuk kewajiban orang tua kepada anak. Setelah anak mendapatkan beberapa pendidkan dan pengajaran dari orang tua, maka anak perlu melakukan kewajiban kepada orang tua sebagai bentuk rasa syukur. Dalm surat Luqman ayat 14 dan Surat Al Baqarah ayat 33 dijelaskan tentang pendidikan akhlak yang diberikan kepada anak oleh orang tua. Metode penelitian yang digunakan dalam bentuk kualitatif dengan menggunakan tinjauan Pustaka (library research). Tujuan dari penelitian ini untuk mengenal tentang pendidikan akhlak yang dikenalkan oleh orang tua kepada anak menurut Surat Luqman ayat 14 dan Surat Al Baqarah ayat 33 berdasarkan pendekatan sosiologis. Temuan baru dalam penelitian ini adalah informasi kepada semua orang terutama orangtua bahwa perlu dikenalkan kepada anak sejak dini tentang pendidikan akhlak.
Implementasi Sarana Prasarana Esensial Terhadap Kurikulum Merdeka Anak Usia Dini : Implementation of Essential Infrastructure Facilities for Early Childhood Independent Curriculum utami-kumala-dewi; Hibana; Nurhusni Kamil; Fadila Arnisa Harahap; Faiqatuz Zahrah
Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijec.v5i1.2439

Abstract

The era of entering the industrial revolution 5.0, education is closely related to world attention regarding an institution, especially early childhood education. The success of the learning process of an institution is supported by the availability of adequate essential infrastructure facilities according to the applicable curriculum. The independent curriculum is a curriculum that applies in Indonesia with a fun learning orientation centered on students, as well as the creativity of educators in providing a variety of learning to be the main factor in achieving the learning process. Freedom of learning does not prioritize Calistung learning (Read, Write, Count), and is centered on LKA (Children's Worksheets). Therefore, the researcher is interested in examining more deeply the implementation of infrastructure for the independence curriculum at Pangudi Luhur Jenarwetan Kindergarten. Researchers used qualitative research methods that are descriptive analytic by collecting data through observation, documentation and interview techniques. The results of this study are the implementation of infrastructure that has been used during the learning process using an independent curriculum, one of which uses natural materials.   ABSTRAK  Era memasuki revolusi industri 5.0 pendidikan erat kaitannya dari perhatian dunia mengenai suatu lembaga khususnya pendidikan anak usia dini. Keberhasilan proses pembelajaran suatu lembaga didukung dengan tersedianya sarana prasarana esesnsial yang memadai sesuai kurikulum yang berlaku. Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang berlaku di Indonesia dengan berorientasi pembelajaran yang menyenangkan berpusat pada peserta didik, serta kreativitas pendidik dalam menyediakan ragam pembelajaran menjadi faktor utama tercapainya proses pembelajaran. Merdeka belajar tidak mengutamakan pada pembelajaran Calistung (Baca, Tulis, Hitung), dan berpusat pada LKA (Lembar Kerja Anak). Maka dari itu, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang implementasi sarana prasarana terhadap kurikulum merdeka di TK Pangudi Luhur Jenarwetan. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif analitik dengan pengumpulan data melalui teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini berupa implementasi sarana prasarana yang telah digunakan selama proses pembelajaran menggunakan kurikulum merdeka, salah satunya menggunakan bahan alam.
Stimulasi Perkembangan Emosi Anak Melalui Permainan”Ekspresi Wajah” pada Kelompok A Nurhusni Kamil
J-SES : Journal of Science, Education and Studies Vol 2 No 1 (2023): Jurnal J-SES Vol 2 No 1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Permainan merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi anak hal ini juga sesuai dengan prinsip dalam pembelajaran di PAUD yaitu belajar sambil bermain. Banyak jenis permainan yang dapat menstimulasi setiap aspek perkembangan agar terjadi secara optimal. Salah satu dalam hal ini adalah permainan “ekspresi wajah” untuk menstimulasi perkembangan emosi pada anak kelompok A.  Metode penelitian yang digunakan dalam bentuk kualitatif dengan jumlah sampel 12 orang dengan rentang usia 3-4 tahun yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh gambaran kegiatan permainan “ekspresi wajah” untuk stimulasi perkembangan emosi anak usia dini. Melalui permainan ini anak akan memahami berbagai bentuk emosi yang baik seperti rasa senang, bahagia, dan sebagainya dan emosi  yang tidak baik seperti sedih,kecewa,menangis,dll. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan hasil observasi dan hasil dokumentasi yang di dapatkan dari guru kelas. Hasil penelitian diperoleh bahwa setelah dilakukannya kegiatan bermain bersama anak bahwasanya kegiatan ini mampu menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru dalam mengenalkan berbagai emosi kepada anak baik emosi positif atau negatif. Temuan baru dalam penelitian ini adalah informasi kepada guru PAUD bahwa penerapan  kegiatan bermain ini bisa dilakukan di lakukan disekolah sebagai bentuk pilihan permainan untuk mengenalkan berbagai macam bentuk emosi atau perasaan kepada anak.Â