Indar Indar
FKM Universitas Hasanuddin

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN: Relationship Between Motivation and Performance of Health Services of South Sulawesi Province Abdul Muhaimin; Nurhayani Nurhayani; Indar Indar
Hasanuddin Journal of Public Health Vol. 3 No. 3: OCTOBER 2022
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/hjph.v3i3.21273

Abstract

Kinerja adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya salah satunya yaitu pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi (tanggung jawab, kondisi kerja, kebijakan organisasi, minat pada pekerjaan dan supervisi) dengan kinerja pegawai Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yakni sebanyak 45 responden yang ditentukan dengan teknik exhaustive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kemudian data diolah menggunakan program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Data ditampilkan dalam bentuk tabel disertai narasi. Hasil pengujian hipotesis pertama (H1) menunjukkan tidak ada hubungan antara tanggung jawab dengan kinerja pegawai (p=1.000). Hipotesis kedua (H2) menunjukkan ada hubungan antara kondisi kerja dengan kinerja pegawai (p=0.000). Hipotesis ketiga (H3) menunjukkan tidak ada hubungan antara kebijakan organisasi dengan kinerja pegawai (p=1.000). Hipotesis keempat (H4) menunjukkan ada hubungan antara minat pada pekerjaan dengan kinerja pegawai (p=0.001). Hipotesis kelima (H5) menunjukkan ada hubungan antara supervisi dengan kinerja (p=0.001). Kondisi kerja, minat pada pekerjaan dan supervisi memiliki hubungan dengan kinerja pegawai. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan agar di Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dapat memperbaiki sarana dan prasarana kantor, pembagian kerja kepada tiap pegawai dan fungsi pengsupervisoran, karena hal tersebut berdampak terhadap kinerja pegawai.
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS RAWAT JALAN PUSKESMAS BIRU BONE: Relationship of Service Quality with Patient Satisfaction of BPJS Outpatient in Biru Public Health Center, Bone Regency Devy Oktavianti; Indar Indar; Yusri Abadi
Hasanuddin Journal of Public Health Vol. 3 No. 2: JUNE 2022
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/hjph.v3i2.21274

Abstract

Mutu pelayanan pada Puskesmas menjadi salah satu faktor penting untuk menciptakan kepuasan pasien. Pelayanan yang berkualitas adalah memberikan pelayanan kepada pasien dan keluarganya sesuai standar kualitas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, sehingga dapat memperoleh kepuasan yang dapat meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarganya terhadap Puskesmas. Penelitian ini bertujuanĀ  mengetahui hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien BPJS rawat jalan Puskesmas Biru Kabupaten Bone. Metode: Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel sebanyak 100 orang responden yang diambil dari jumlah kunjungan pasien yang datang 3 bulan terakhir di Puskesmas Biru. Pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling. Analisis Bivariat antara variabel independen dan dependen ini menunjukkan bahwa variabel Akses terhadap pelayanan p=0,013 (p<0,05) memiliki hubungan antara mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien BPJS rawat jalan di Puskesmas Biru. Variabel kenyamanan p=0,012 (p<0,05) juga memiliki hubungan antara mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien BPJS rawat jalan di Puskesmas Biru. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan antara mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien BPJS rawat jalan di Puskesmas Biru yaitu variabel hubungan antar manusia p=0,361 (p>0,05) dan ketepatan waktu p= 0,170 (p>0,05). Ada hubungan antara akses terhadap pelayanan, kenyamanan dengan kepuasan pasien BPJS rawat jalan, tidak ada hubungan antara hubungan antar manusia, ketepatan waktu dengan kepuasan pasien BPJS rawat jalan. Hendaknya pihak Puskesmas lebih memperhatikan keluhan yang disampaikan oleh pasien seperti ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pasien karena semua ini sangat berdampak terhadap mutu pelayanan kesehatan.