Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pendugaan Struktur Bawah Permukaan Daerah Prospek Panas Bumi Gunungapi Hulu Lais Lereng Utara dengan Menggunakan Metode Magnetik Arif Ismul Hadi; Refrizon Refrizon; Suhendra Suhendra
Jurnal Fisika FLUX Vol 7, No 1 (2010): Jurnal Fisika Flux Edisi Februari 2010
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.442 KB) | DOI: 10.20527/flux.v7i1.3072

Abstract

Penelitian ini bertujuan menduga struktur bawah permukaan daerahprospek panas bumi Gunungapi Hulu Lais lereng utara dengan menggunakanmetode magnetik. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan peralatanProton Procession Magnetometer (PPM) model G-856. Data diolah berdasarkanpemodelan ke depan (forward modelling) dengan Software Mag2DC forwindows. Berdasarkan model 2-D penampang lintang geomagnetik strukturbawah permukaan, daerah prospek panas bumi Gunungapi Hulu Lais lerengutara tersusun oleh batuan basalt, andesit, dan endapan piroklastik. Mata airpanas yang nampak di permukaan merupakan rembesan yang berasal darisumber air panas utama Gunungapi Hulu Lais yang melewati bidang batasantara batuan basalt dan batuan andesit serta endapan piroklastik yangmenyebabkan zona ini menjadi lemah dan menyebabkan munculnya mata airpanas di permukaan.
Peta Sebaran Intensitas Anomali Magnetik Di Daerah Prospek Geothermal Kepahiang Berdasarkan Survei Metode Geomagnet Parjuangan Simbolon; Refrizon Refrizon; Nanang Sugianto
Newton-Maxwell Journal of Physics Vol. 1 No. 1: November 2020
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.927 KB) | DOI: 10.33369/nmj.v1i1.14290

Abstract

Kabupaten Kepahiang merupakan salah satu daerah yang berada di ring of fire Pacific sehingga memiliki potensi geothermal yang cukup potensial untuk menghasilkan energi terbarukan agar dapat dipergunakan untuk daya penyuplai listrik. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan pola sebaran anomali magnetik daerah yang diduga sebagai distribusi dan reservoir panas bumi Kepahiang secara menyeluruh. Penelitian ini menggunakan Proton Precission Magnetometer (PPM) yang tersebar di 143 titik pengukuran. Nilai anomali total yang tinggi dari hasil pengukuran dominan berada di bagian timur, tenggara, selatan, barat daya dan barat daerah penelitian dengan nilai 0 nT sampai 1500 nT, sedangkan pada bagian barat laut, utara dan timur laut di dominasianomali total rendah dengan nilai 0 nT sampai -1500 nT. Pada peta sebaran intensitas anomali magnetik total dominan bernilai rendah dengan nilai 0 nT sampai -1500 nT yang berarti daerah tersebut dipengaruhi oleh panas bumi. Sedangkan nilai anomali magnetik di sekitar Sesar Musi dominan tidak dipengaruhi oleh panas bumi karena bernilai tinggi yaitu 0 nT sampai 600 nT. Pada daaerah mata air panas sumber aliran berasal dari barat laut dengan nilai 0 nT sampai 300 nT
Peta Anomali Magnetik Daerah Mineralisasi Emas Di Desa Tambang Sawah Kecamatan Lebong Utara Berdasarkan Pengukuran Magnetik Delia Septi Evani Mukazairo; Refrizon Refrizon; Nanang Sugianto
Newton-Maxwell Journal of Physics Vol. 1 No. 1: November 2020
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.109 KB) | DOI: 10.33369/nmj.v1i1.14292

Abstract

Sebaran zona mineralisasi emas menjadi permasalahan yang serius bagi penambang tradisional emas di Desa Tambang Sawah Kabupaten Lebong. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan pola sebaran zona mineralisasi emas di Desa Tambang Sawah Kecamatan Lebong Utara yang didasarkan pada anomali magnetik yang memiliki hubungan fisis terhadap mineralisasi emas. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan Proton Precession Magnetometer (PPM) yang terdiri dari 165 titik pengukuran. Koreksi IGRF (International Geomagnetics Reference Field) dan koreksi variasi harian dilakukan untuk mendapatkan anomali medan magnet total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anomali magnetik tinggi berada pada nilai 238,4 nT sampai 533,3 nT. Anomali magnetik tinggi teridentifikasi pada bagian barat laut dan timur daerah penelitian. Anomali rendah menyebar dari arah barat hingga arah timur dengan rentang nilai anomali magnetik -503 nT hingga -19 nT. Nilai intensitas anomali magnetik rendah yang bernilai -503,2 nT hingga 102,4 nT diduga sebagai zona pembentukan mineral emas. Berdasarkan sebaran nilai anomali magnetik, zona mineralisasi emas di daerah Tambang Sawah merupakan mineralisasi emas sulfidasi rendah yang berhubungan dengan geothermal yang ada disekitarnya.
Application of magnetic Method on Mapping the Geothermal Sources at Air Putih, Lebong, Bengkulu Septi edang lestari; Astra Yunita; Riskia Abdul Rahman; Refrizon; Nanang Sugianto
Newton-Maxwell Journal of Physics Vol. 3 No. 2: Oktober 2022
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.487 KB) | DOI: 10.33369/nmj.v3i2.23125

Abstract

Measurements have been made using the geomagnetic method in the Air Putih Tourism Area, Tambang Sawah Village, Pinang Belayar District, Lebong Regency with an area of 2000 m x 2500. Data collection was carried out using a Proton Procession Magnetometer (PPM) model G-856, which is a device with a proton sensor. which works based on the precess of the proton nucleus due to changes in the surrounding magnetic field and is equipped with other technical equipment, such as portable GPS (Global positioning system), types of navigation (maps of survey areas), such as talkies, umbrellas, pens, and recorded data. can be observed.. This research serves to map the potenTial for geothermal (geothermal), because this method is one of the geophysical methods that has advanTages in finding geothermal sources.Data processing is carried out using only Microsoft excel which can only plot magnetic anomalies and interpret qualitatively into initial research. To get the total animali, correction of IGRF (International Geomagnetics Reference Field) and correction of Daily Magnetic Value (diurnal). The results of this measurement obtained a magnetic field anomaly graph. This graph shows the high magnetic susceptibility value is found at poinT 43 which is suspected to be an area of economic value rock minerals and is in fracture zones and rocks with low susceptibility values are found at point 29 which can be suspected as a source area. hot water (hydrothermal). Keywords :Geomagnetic, Anomaly, and Hydothermal
Penerapan Metode Penentuan Arah Kiblat bagi Remaja Masjid Fathul Jannah Perumahan Medan Baru, Kota Bengkulu Arif Ismul Hadi; Refrizon; Nanang Sugianto; M. Farid; Hana Raihana; Andre Rahmat Ansori
Indonesian Journal of Community Empowerment and Service (ICOMES) Vol. 2 No. 2: December 2022
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.971 KB) | DOI: 10.33369/icomes.v2i2.25545

Abstract

Menghadap ka’bah sebagai kiblat umat Islam adalah salah satu syarat sah sholat. Untuk itu diperlukan penghitungan arah kiblat secara akurat. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan terhadap penerapan metode penentuan arah kiblat bagi Remaja Masjid Fathul Jannah Perumahan Medan Baru, Kota Bengkulu. Untuk mencapai tujuan kegiatan tersebut digunakan metode ceramah dan dilanjutkan dengan diskusi. Ceramah dilakukan dengan memberikan pengetahuan tentang teknik-teknik penentuan arah kiblat baik secara teoritis maupun secara praktik. Diskusi dilakukan terhadap materi yang telah disampaikan oleh Tim Pengabdi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa metode penentuan arah kiblat dapat dipahami oleh Remaja Masjid Fathul Jannah Perumahan Medan Baru, Kota Bengkulu baik secara teoritis maupun aplikasinya. Hasil perhitungan secara teoritis maupun aplikasi menunjukkan kecocokan. Berdasarkan hasil perhitungan arah Masjid Fathul Jannah Perumahan Medan Baru, Kota Bengkulu sudah sesuai yakni pada arah Barat Laut atau arah 295,2905° (secara teoritis) dan arah 295° (secara aplikasi) meskipun bangunan masjid tidak persis sejajar dengan arah kiblat tersebut.
Identifikasi Daerah Rawan Longsor secara Mikrozonasi di Jalan Alternatif Provinsi menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Darmawan Ikhlas Fadli; Arif Ismul Hadi; Zagita Allifya; Septi Anggriani; Rama Ramdani; Beni Syakban Idris; Refrizon Refrizon
INDONESIAN JOURNAL OF APPLIED PHYSICS Vol 13, No 1 (2023): IJAP Volume 13 ISSUE 01 YEAR 2023
Publisher : Department of Physics, Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/ijap.v13i1.62110

Abstract

The alternative provincial in Bengkulu Tengah Regency is located in a location bordering the Musi Fault segment that is part of the Great Sumatran Fault Zone. This condition makes cross-provincial roads in Central Bengkulu Regency vulnerable to natural disasters such as landslides. The purpose of the study was to determine areas that have the potential for landslides in earthquake-prone areas of Central Bengkulu Regency, Bengkulu Province, Indonesia. We performed the HVSR (horizontal to vertical spectral ratio) analysis and the simple additive weighting (SAW) method to achieve the study purpose. Field data acquisition using the PASI Gemini2 broadband seismometer (triaxial geophone). Next, we analyzed the tremor data recorded in the field using a wave spectrum. From the results of this study, we knew that the possibility of landslides in the survey area classified into three categories that is low, medium and high. Landslide risk should be paid more attention in areas with high potential, especially in densely populated areas. The main threat in the study area is an earthquake along the active Sumatran fault. Earthquakes in areas that are very steep and prone to landslides can increase the risk and cause landslides.
Sosialisasi Mitigasi Bencana Abrasi Desa Urai Kabupaten Bengkulu Utara Refrizon; Arif Ismul Hadi; Nanang Sugianto; Andre Rahmat Al Ansory; Hana Raihana
Indonesian Journal of Community Empowerment and Service (ICOMES) Vol. 3 No. 1: Juni 2023
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/icomes.v3i1.27889

Abstract

Banyak masyarakat tidak menyadari bahwa abrasi merupakan salah satu bencana yang dapat mengancam kehidupan masyarakat di daerah pesisir. Bertepatan di Desa Urai Kabupaten Bengkulu Utara, pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai abrasi mulai dari penyebab, dampak, dan langkah solutif yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko bencana geologi di waktu yang akan datang. Program pengabdian ini dilakukan dengan metode pendidikan dan diskusi dua arah antara tim ahli dengan masyarakat Desa Urai. Diawali dengan pre-test, seluruh masyarakat Desa Urai mengetahui apa itu abrasi dan mengetahui bahwa abrasi sedang dan telah menjadi ancaman bagi mereka. Namun, 69,2% dari total peserta yang mengikuti sosialisasi tidak mengetahui apa saja yang menjadi penyebab dan faktor pendukung laju abrasi tinggi di sekitar mereka. Telah dijelaskan bahwa struktur batuan bawah permukaan yang lemah adalah faktor utama penyebab tingginya laju abrasi. Melalui hasil post-test, 92,3% peserta sepakat dan pahami secara detail dan prinsip dasar dari tingginya laju abrasi dilingkungan mereka. Melalui Focus group discussion disepakati bahwa pemanfaatan lahan di pesisir Bengkulu Utara sangat penting untuk segera direncanakan pemanfaatan yang sesuai serta mempertimbangkan untuk membuat bangunan penahan abrasi (sea wall). Masyarakat harus dapat menyadarinya sejak dini, sehingga jika ingin mendirikan bangunan agar mempertimbangkan dampak bencana abrasi yang akan dialami.
Identifikasi Sesar Segmen Ketahun Berdasarkan Metode First Horizontal Derivative (FHD) dan Second Vertical Derivative (SVD) Data Anomali Gaya Berat GGMplus Edo Win Syaputra; Refrizon Refrizon; Hilmi Zakariya
Jurnal Fisika Unand Vol 12, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.12.4.598-607.2023

Abstract

Daerah Bengkulu merupakan daerah yang dilalui oleh jalur subduksi Indo-Australia dan Eurasia. Jalur subduksi dapat teridentifikasi dengan metode gravitasi yang dapat menggambarkan bentuk bawah permukaan berdasarkan variasi medan gravitasi yang dapat dilihat oleh perbedaan rapat masa anatar batuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik Sesar Segmen Ketahun dengan menggunakan data anomali gayaberat GGMplus. Wilayah penelitian adalah daratan Lebong-Rejang Lebong. Metode First Horizontal Derivative (FHD) dan Second Vertical Derivative (SVD) digunakan untuk melihat posisi dan karakteristik sesar. Dari analisis FHD dan SVD, daerah Sungai Lisai dan Ketenong merupakan sesar turun, sedangkan Pinang Berlapis, sekitar Pungguk Pedaro dan Rimbo Pengadang merupakan sesar naik. Talang Ulu dan sekitar Lubuk Pedaro merupakan sesar naik, Daerah Mangkorajo merupakan sesar geser, serta Danau Tapak Kaki merupakan sesar turun. Berdasarkan pemodelan data anomali diperoleh wilayah Kabupaten Lebong–Rejang Lebong memiliki sebaran densitas antara 1,97 gram/cm3-2,00 gram/cm3 yang merupakan batuan sedimen (debu bersisipan pasir,bongkahan lepas, kerakal, gambut dan kaolinit).
Struktur Kecepatan Gelombang Geser dan Ground Shear Strain Daerah Rawan Abrasi Bengkulu Utara, Indonesia Nanang Sugianto; Refrizon Refrizon; Irkhos Irkhos; Muhammad Muhsin Al-hakim
Wahana Fisika Vol 7, No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/wafi.v7i2.51893

Abstract

Abrasi telah menjadi ancaman yang serius bagi masyarakat di pesisir Pantai Kabupaten Bengkulu Utara. Berbagai parameter yang menyebabkan laju abrasi signifikan, salah satunya adalah kondisi geologi batuan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kondisi geologi di sepanjang daerah rawan abrasi Kabupaten Bengkulu Utara yang didasari oleh distribusi nilai kecepatan gelombang geser (Vs) dan Ground Shear Strain (GSS) yang diperoleh dari hasil inversi HVSR seratus delapan puluh data mikrotremor. Hasil analisis mendapatkan bahwa tidak ditemukan adanya indikasi batuan keras dari permukaan hingga kedalaman 30 meter. Material penyusun batuan diperkirakan adalah endapan pasir, lempung, kerikil, dan alluvium. Batuan cenderung berstruktur lunak, kaku hingga sedang yang berubah kepadatannya terhadap kedalaman dan memiliki gaya kohesi yang lemah. Dampaknya, sejalan dengan hasil analisis GSS, batuan ini sangat mudah mengalami deformasi seperti merekah, runtuh, amblas, dan jenis deformasi batuan lainnya. Perubahan garis pantai tidak hanya terjadi akibat pengikisan langsung dinding tanah oleh air laut tetapi juga akibat air laut mengangkut tanah atau batuan yang telah longsor dan runtuh ke bibir pantai sebelumnya.