Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Dalam Mewujudkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik di Kota Tangerang Selatan Muhamad Hafiz; Ayuning Budiati; Rina Yulianti
JDKP Jurnal Desentralisasi dan Kebijakan Publik Vol. 3 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jdkp.v3i2.5920

Abstract

This research focuses on the Implementation of Regional Spatial Planning Policy in Fulfillment of Green Open Space in South Tangerang City. The aim of the research is to find out how the Implementation of Regional Spatial Planning Policy in Creating Green Open Space in South Tangerang City. The theory of policy implementation from Van Metter and Van Horn, namely policy standards and objectives, resources, characteristics of implementing organizations, inter-organizational communication, dispositions or attitudes of implementers and the social, political and economic environment. The research method used is descriptive qualitative method. The results of the research show that (1) the standards and policy objectives are not optima, (2) the resources are quite optimal, (3) the characteristics of the organization implementing the green open space policy are less than optimal, (4) the communication of implementing organizations is good, (5) the disposition or attitude of the executors is still not optimal, (6) the social, political and economic environment of green open space policies is less than optimal marked by the lack of support from the political elite for regional spatial planning policies in fulfilling green open spaces in South Tangerang City.
Analisis Kesesuaian Karakteristik Kawasan Tod Terhadap Kriteria Transit Oriented Development (TOD) (Studi Kasus : Stasiun Rawa Buntu) Muhamad Hafiz; Alexander Purba; Ratna Widyawati
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stasiun Rawa Buntu yang ditetapkan sebagai TOD Skala Kota terletak di kawasan yang didominasi oleh perumahan dan komersial serta terdapat fasilitas “park and ride” di Stasiun Rawa Buntu menjadi salah satu solusi alternatif untuk mengintegrasikan pergerakan pengguna moda transportasi dan pengembangan ruang di sekitar kawasan transit. Hal ini juga didukung dengan adanya perencanaan pengembangan dalam penerapan kawasan transit menggunakan pendekatan Transit Oriented Development (TOD) yang telah termuat dalam perda RTRW Tangerang Selatan No. 09 Tahun 2019. Dengan menggunakan konsep TOD pada Stasiun Rawa Buntu akan fokus pada pengembangan ruang disekitar kawasan transit. Pengembangan pada kawasan transit Stasiun Rawa Buntu berdasarkan karakteristik TOD harus memprioritaskan desain kawasan yang ramah akan pejalan kaki, mengintegrasikan penggunaan lahan dengan moda transportasi, densitas tinggi, dan diversitas yang beragam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui kesesuaian karakteristik kawasan Stasiun Rawa Buntu dalam penerapan pengembangan kawasan transit berdasarkan kriteria TOD. Penelitian ini menggunakan teknik analisis skoring kesesuaian tiap variabel dan statistik deskriptif untuk mengetahui bagaimana kesesuaian karakteristik kawasan Stasiun Rawa Buntu dalam penerapan pengembangan kawasan transit berdasarkan kriteria TOD. Hasil penelitian menunjukkan dapat diketahui tingkat kesesuaian karakteristik kawasan transit Stasiun Rawa Buntu berdasarkan Peraturan Menteri ATR/BPN No 16 Tahun 2017 dalam konsep TOD hanya sebesar 55% yang artinya kawasan transit Stasiun Rawa Buntu belum sepenuhnya memenuhi kriteria TOD. Secara keseluruhan Kawasan Transit Stasiun Rawa Buntu sudah memenuhi beberapa kriteria TOD seperti densitas yang tinggi dan diversitas yang beragam akan tetapi beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan konsep TOD pada kawasan transit Stasiun Rawa Buntu adalah desain kawasan transit yang ramah pejalan kaki belum sesuai dengan konsep TOD.
Analisis Kesesuaian Karakteristik Kawasan Tod Terhadap Kriteria Transit Oriented Development (TOD) (Studi Kasus : Stasiun Rawa Buntu) Muhamad Hafiz; Alexander Purba; Ratna Widyawati
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.530

Abstract

Stasiun Rawa Buntu yang ditetapkan sebagai TOD Skala Kota terletak di kawasan yang didominasi oleh perumahan dan komersial serta terdapat fasilitas “park and ride” di Stasiun Rawa Buntu menjadi salah satu solusi alternatif untuk mengintegrasikan pergerakan pengguna moda transportasi dan pengembangan ruang di sekitar kawasan transit. Hal ini juga didukung dengan adanya perencanaan pengembangan dalam penerapan kawasan transit menggunakan pendekatan Transit Oriented Development (TOD) yang telah termuat dalam perda RTRW Tangerang Selatan No. 09 Tahun 2019. Dengan menggunakan konsep TOD pada Stasiun Rawa Buntu akan fokus pada pengembangan ruang disekitar kawasan transit. Pengembangan pada kawasan transit Stasiun Rawa Buntu berdasarkan karakteristik TOD harus memprioritaskan desain kawasan yang ramah akan pejalan kaki, mengintegrasikan penggunaan lahan dengan moda transportasi, densitas tinggi, dan diversitas yang beragam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui kesesuaian karakteristik kawasan Stasiun Rawa Buntu dalam penerapan pengembangan kawasan transit berdasarkan kriteria TOD. Penelitian ini menggunakan teknik analisis skoring kesesuaian tiap variabel dan statistik deskriptif untuk mengetahui bagaimana kesesuaian karakteristik kawasan Stasiun Rawa Buntu dalam penerapan pengembangan kawasan transit berdasarkan kriteria TOD. Hasil penelitian menunjukkan dapat diketahui tingkat kesesuaian karakteristik kawasan transit Stasiun Rawa Buntu berdasarkan Peraturan Menteri ATR/BPN No 16 Tahun 2017 dalam konsep TOD hanya sebesar 55% yang artinya kawasan transit Stasiun Rawa Buntu belum sepenuhnya memenuhi kriteria TOD. Secara keseluruhan Kawasan Transit Stasiun Rawa Buntu sudah memenuhi beberapa kriteria TOD seperti densitas yang tinggi dan diversitas yang beragam akan tetapi beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan konsep TOD pada kawasan transit Stasiun Rawa Buntu adalah desain kawasan transit yang ramah pejalan kaki belum sesuai dengan konsep TOD.