Ida Ayu Kade Bulan Cahyani
Universitas Udayana

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Konsepsi Masyarakat Julah terhadap Kawin Manesin di Desa Julah, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng Ida Ayu Kade Bulan Cahyani; Ida Bagus Gde Pujaastawa; I Gusti Putu Sudiarna
Sunari Penjor : Jurnal of Anthropology Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Department of Anthropology Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.989 KB) | DOI: 10.24843/SP.2019.v3.i02.p06

Abstract

Perkawinan yang ideal merupakan suatu perkawinan yang didambakan oleh kehiduan manusia, namun tidak memungkiri dapat juga terjadinya suatu perkawinan yang tidak ideal yang dilarang oleh masyarakat setempat. Masyarakat Julah terdapat perkawinan yang dilarang dan dihindari untuk dilakukan, apabila perkawinan tersebut terjadi maka disebut sebagai perkawinan manesin dikarenakan bersifat memanes atau panas dan kotor bagi keluarga dan juga lingkungan Desa Julah. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini; 1) Bagaimana bentuk-bentuk perkawinan manesin menurut konsepsi masyarakat di Desa Julah?; 2) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi terjadinya perkawinan manesin pada masyarakat Desa Julah?; 3)Apa implikasi dari perkawinan manesin bagi masyarakat Desa Julah? Dalam penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi untuk mendapatkan sumber data yang primer dan sekunder, dengan analisis deskripstif. Teori yang digunakan merupakan teori strukturalisme dari Levi Strauss mengenai simbolik mengatur perkawinan di tunjang dengan teori tiga dimensi arti simbol dari Victor Turner. Adapun Perkawinan manesin ini merupakan suatu perkawinan yang terjadi antara seseorang dengan seseorang yang merupakan masih memiliki satu garis keturunan baik secara vertikal maupun horizontal atau dapat disebut dengan perkawinan sedarah (incest). Faktor terjadinya kawin manesin diantaranya faktor lingkungan dan budaya, faktor ekonomi dan lemahnya pengendalian sosial yang ada di Desa Julah, sehingga mengakibatkan suatu implikasi seperti berbagai permasalahan yang dialami oleh keluarga bersangkutan dan diwajibkan untuk membuatkan suatu upacara pembersihan diri, keluarga maupun desa yang dinamakan dengan melis gede.