Toni Setiawan Sutanto
Departemen Of Music Education, Faculty Of Arts And Design Education, Indonesia University Of Education

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PEMBELAJARAN RAMPAK KENDANG PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 1 SUKARAJA KABUPATEN TASIKMALAYA Herdiyanto, Hedi; Supriatna, Nanang; Sutanto, Toni Setiawan
SWARA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : SWARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul Pembelajaran Rampak Kendang pada Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya yang di dalamnya mengungkapkan metode, tahapan dan hasil pembelajaran khususnya pembelajaran rampak kendang pada kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Sukaraja. Pokok permasalahan yang diungkapkan dalam penelitian ini yaitu mendeskripsikan metode, tahapan, serta hasil dalam pembelajaran tersebut.Berdasarkan hasil penelitian, metode pembelajaran yang digunakan sama dengan metode pembelajaran yang digunakan oleh pengajar lainnya. Semua tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan beberapa tahapan yang dilalui yaitu tahap kegiatan awal, tahap kegiatan inti pembelajaran, tahap kegiatan akhir, dan evaluasi. Dengan adanya wujud nyata dari sebuah kegiatan pembelajaran, maka pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien. Kata Kunci: Pembelajaran, Rampak Kendang
KESENIAN TSAMRAH GRUP AS-SURUR DI KABUPATEN SUMEDANG THE ART OF TSAMRAH GROUP AS-SURUR IN SUMEDANG DISTRICT Ditamanggala, Abdul Malik; Budiwati, Dewi S; Sutanto, Toni Setiawan
SWARA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : SWARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang keberadaan kesenian tsamrah di kabupaten Sumedang. Subjek penelitian ini adalah grup tsamrah As-Surur yang di pimpin oleh  Muhamad Satibi. Permasalahan yang dikaji meliputi struktur pertunjukan dan komposisi musik grup kesenian tsamrah As-Surur. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil dilapangan didapatkan hasil bahwa struktur pertunjukannya mencakup tiga bagian yaitu pembuka, isi, dan penutup. Adapun komposisi musik kesenian tsamrah tergolong pada komposisi musik campuran yang meliputi waditra perkusi sebagai musik pengiring sementara vokal sebagai pelantun shalawat dengan sumber lirik dari Al-Barjanzipada pelaksanaan kesenian tsamrah grup As-surur di Kabupaten Sumedang.Kata kunci: Tsamrah, Pertunjukan, Komposisi
PERTNJUKAN SENI TEREBANG GEBES GRUP CANDRALIJAYA PADA ACARA HAJAT LEMBUR DI KAMPUNG CIRANGKONG DESA CIKEUSAL KECAMATAN TANJUNGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA Rahman, Diana Maulida; Supriatna, Nanang; Sutanto, Toni Setiawan
SWARA Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : SWARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Judul penelitian ini adalah Pertunjukan Seni Terebang Gebes Grup Candralijaya pada Acara Hajat Lembur di Kampung Cirangkong Desa Cikeusal Kecamatan Tanjungjaya Kabupaten Tasikmalaya, yang mengkaji permasalahan tentang bagaimana struktur pertunjukan dan fungsi pertunjukannya. Temuannya mengenai struktur pertunjukan seni yang terbagi kedalam tiga bagian meliputi bagian awal, bagian isi, dan bagian penutup, sedangkan fungsi seni diklasifikasikan menjadi fungsi primer yaitu sebagai sarana ritual, ungkapan pribadi dan presentasi estetis. Penelitian ini digali melalui metode deskriptif analitik, dengan pendekatan kualitatif yang alamiah, ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang diajukan lewat data yang dikumpulkan.
SENI BELUK PRESERVATION IN CIKONDANG INDIGENOUS VILLAGE REVIEWED FROM THE PERSPECTIVE OF MUSIC EDUCATION Cipta, Febbry; Gunara, Sandie; Sutanto, Toni Setiawan
Humaniora Vol 11, No 1 (2020): Humaniora (In Press)
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/humaniora.v11i1.6099

Abstract

The research was conducted to develop a music model based on local wisdom. Through this article, researchers at Cikondang village, Pangalengan, West Java. The research problem was that, along with the changing times, the next generation tended to ignore the values of local wisdom. So that through music learning, the values of art could be understood and actualized in everyday life. Music (nembang and ngabeluk) became a medium to express values in pupuh verses, which contained wawacan about the relationship between man and their God; man and others; and man and their surroundings. The data collection was done using observation, interview, and literature review then analyzed with the music education approach. The obtained results reveal that the learning process of seni beluk in Cikondang Village has taken place in the context of community education, which is done informally, and formed naturally. There is no invitation or coercion from the elders to the next generation to learn this art form. Meanwhile, for people from the next generation who has a passion for learning, the learning steps do not only train their techniques, but they also learn about the values ingrained in the pupuh verses.
PEMBELAJARAN GAMELAN PELOG SALENDRO KILININGAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI MUSIK UPI PADA MASA PANDEMI COVID-19 Catur Putri N. Utami; Nanang Supriatna; Toni Setiawan Sutanto
SWARA - Jurnal Antologi Pendidikan Musik Vol 2, No 1 (2022): ANTOLOGI PENDIDIKAN MUSIK
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Musik UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persiapan, proses pelaksanaan dan hasil mahasiswa dalam Pembelajaran Gamelan Pelog Salendro Kiliningan di Program Studi Pendidikan Seni Musik Universitas Pendidikan Indonesia Pada Masa Pandemi Covid. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi dan triangulasi untuk menguji kredibilitas data yang diperoleh. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2021. Adapun sumber dari penelitian ini diperoleh dari beberapa narasumber dalam penelitian. Dari hasil penelitian diperoleh temuan persiapan mahasiswa pada pembelajaran gamelan pelog salendro kiliningan pada masa pandemi Covid-19 antara lain kesehatan jasmani, kesehatan rohani, tempat dan suasana belajar, waktu, serta alat dan sarana. Proses pelaksanaan pembelajaran terdiri dari proses mendapat materi, proses proses mempelajari materi, proses interaksi dengan pengajar, dan proses evaluasi. Adapun hasil yang diperoleh mahasiswa dari pembelajaran gamelan pelog salendro kiliningan ini meliputi 3 aspek yakni aspek kognitif,apektif dan psikomotor. Hasil tersebut tentu diperoleh melalui kerjasama yang baik antara mahasiswa dengan pengajar ditengah segala keterbatasan yang ada.Kata kunci: pembelajaran, gamelan pelog salendro kiliningan, Covid-19
KACAPI IRINGAN LAGU BULAN DI PRIANGAN KARYA UBUN R. KUBARSAH Lutfi Salsa Rahayu; Nanang Supriatna; Toni Setiawan Sutanto
SWARA - Jurnal Antologi Pendidikan Musik Vol 1, No 1 (2021): ANTOLOGI PENDIDIKAN MUSIK
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Musik UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Umumnya kacapi digunakan untuk mengiringi lagu-lagu tembang dan kawih. Tapi jaman terus berkembang, kreativitas para praktisi seni pun berjalan menyesuaikan perkembangan jaman. Penelitian dengan judul “Kacapi Iringan Lagu Bulan di Priangan Karya Ubun R. Kubarsah” ini bertujuan untuk mengungkap pengembangan kacapi iringan dalam lagu Bulan di Priangan. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu pengembangan kacapi dalam lagu Bulan di Priangan, sistem nada yang digunakan, serta komposisi musik iringannya. Metode yang digunakan yaitu kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka, kemudian data direduksi dan di display. Temuan penelitian menunjukan bahwa pattren-pattren atau pola tabuh karawitan Sunda dalam komposisi musik iringan lagu Bulan di Priangan ini sudah tidak digunakan. Hal tersebut dikatakan sebagai perluasan kekaryaan dalam musik tradisi Sunda oleh para praktisi seni, sistem nada yang digunakan adalah laras madenda 4=panelu dengan penambahan nada-nada sisipan pada nada rendah atau bass kacapi yang muncul lebih dominan seakan menjadi nada pokok dalam sistem nadanya. Komposisi musik iringan dalam lagu ini secara musikal mudah dipahami, tapi yang menjadi sorotan adalah musik pengiringnya yang berbeda dari pop Sunda pada umumnya.Kata Kunci: Kacapi, pirigan, Bulan di Priangan, pop Sunda, karawitan Sunda.
Seni Beluk Cikondang Indigenous Village Reviewed from the Perspective of Music Education Febbry Cipta; Sandie Gunara; Toni Setiawan Sutanto
Humaniora Vol. 11 No. 1 (2020): Humaniora
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/humaniora.v11i1.6099

Abstract

The research was conducted to develop a music model based on local wisdom at Cikondang village, Pangalengan, West Java. The research problem was that, along with the changing times, the next generation tended to ignore the values of local wisdom. Therefore, through music learning, the values of art could be understood and actualized in everyday life. Music (nembang and ngabeluk) became a medium to express values in pupuh verses which contained wawacan about the relationship between man and their God, man, and others, and man and their surroundings. The data collection was done using observation, interview, and literature review then analyzed with the music education approach. The obtained results reveal that the learning process of seni beluk in Cikondang Village has taken place in the context of community education which is done informally, and formed naturally. There is no invitation or coercion from the elders to the next generation to learn this art form. Meanwhile, for people from the next generation who has a passion for learning. The learning steps do not only train their techniques, but they also learn about the values ingrained in the pupuh verses.
KESENIAN LANGGIR BADONG KREASI ADE SUARSA DI SANGGAR ETNIKA DAYA SORA KOTA BOGOR Arnetha Deyananda; Toni Setiawan Sutanto; Engkur Kurdita
SWARA - Jurnal Antologi Pendidikan Musik Vol 2, No 2 (2022): ANTOLOGI PENDIDIKAN MUSIK
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Musik UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu ide atau gagasan. Kreativitas tersebut dapat dituangkan kedalam berbagai bentu seperti rupa, gerak, suara, produk, atau bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep penciptan, bentuk pertunjukan dan garap musik Langgir Badong. Langgir Badong merupakan kesenian asal Kota Bogor yang memiliki karakteristik dan daya tarik tersendiri. Keunikan keseluruhan dari Langgir Badong meliputi perpaduan permainan alat musik yang harmonis dan kompleks dengan gerakan yang dinamis menjadikan Langgir Badong menjadi pertunjukan yang unik juga atraktif dan dapat memukau seluruh penonton. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif, yaitu metode penelitian berdasarkan filosofi yang biasa digunakan untuk mengkaji kondisi benda-benda alam yang menjadikan peneliti sebagai instrumen kunci. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana kreativitas Ade Suarsa dalam menciptakan Langgir Badong di Sanggar Etnika Daya Sora Kota Bogor.Kata Kunci: kreativitas, langgir badong, pencipraan, garap music, pertujukan
SENI PERTUNJUKAN BANGKONG RÉANG OLEH KELOMPOK SENI GIRI KEDATON DI KAMPUNG CISEUREUH, KABUPATEN BANDUNG BARAT Iqlima Maula Al Azhari; Toni Setiawan Sutanto; Engkur Kurdita
SWARA - Jurnal Antologi Pendidikan Musik Vol 1, No 3 (2021): ANTOLOGI PENDIDIKAN MUSIK
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Musik UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Seni Pertunjukan Bangkong Réang oleh Kelompok Seni Giri Kedaton di Kampung Ciseureuh, Kabupaten Bandung Barat”. Permasalahan dan tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana Seni Pertunjukan Bangkong Reang dan bagaimana garap musik dari kesenian Bangkong Reang tersebut. Metode yang digunkan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan peneliti melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa Seni Pertunjukan Bangkong Reang memiliki keunikan pada waditra yang digunakan yaitu keprak yang menjadi khas dari kesenian Bangkong Reang. Keprak merupakan sebuah alat musik yang suaranya mengimitasi dari suara bangkong atau katak. Seni Pertunjukan Bangkong Reang dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Sri dan bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki yang berlimpah melalui panen.Kata Kunci: Pertunjukan, Bangkong Reang, Garap Musik.