Bertambahnya jumlah penduduk serta berkembangnya aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat mengakibatkan peningkatan volume sampah yang dihasilkan. Jenis dan karakteristik sampah juga semakin beragam. Dampak yang ditimbulkan oleh sampah diantaranya adalah bau tidak sedap, lalat berterbangan, dan pencemaran lingkungan. Sampah dapat menimbulkan permasalahan apabila tidak seimbangnya antara produksi sampah dengan pengelolaannya. Untuk mengatasi timbunan sampah dapat dilakukan dengan mengolah sampah organik menjadi kompos atau pupuk organik. Kompos adalah pupuk organik yang sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas dan kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Kelompok Wanita Tani sama dengan kelompok tani yang membedakan anggotanya perempuan, yang melaksanakan usaha dibidang pertanian seperti pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam sayur, buah, pembibitan, dan juga tanaman obat serta ada juga yang ikut keladang untuk bercocok tanam. Maka diperlukan edukasi bagi kelompok wanita tani untuk dapat mengelola sampah rumah tangganya agar meminimalisir timbulan sampah dan kegiatan pembakaran di lingkungan tempat tinggalnya untuk mengurangi efek lingkungan dan kesehatan dari akibat pembakaran sampah dan menumpuknya sampah di lingkungan tempat tinggal, dan memanfaatkan kompos tersebut dalam aktivitas bercocok tanam. Kegiatan dilakukan dengan penyuluhan dan praktik pembuatan kompos bersama kelompok wanita tani Sinar Pagi, Kecamatan Lubuk Alung, Sumatera Barat. Diharapkan dari kegiatan ini kelompok wanita tani dapat mengolah limbah rumah tangga menjadi kompos secara mandiri dan beralih menggunakan pupuk organik daripada penggunaan pupuk anorganik.