Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) memiliki risiko lebih tinggi mengalami kematian. Bayi dengan BBLR cenderung lebih mudah mengalami penyakit infeksi, seperti pneumonia. Penumonia hingga saat ini masih menjadi penyebab kematian terbesar pada bayi dan balita di Indonesia. Pneumonia menduduki peringkat kedua sebagai penyebab kematian bayi dan balita di Indonesia, sebanyak 22 kasus kematian bayi di Aceh juga disebabkan oleh pneumonia. Tujuan dari karya ilmiah ini yakni untuk mengetahui asuhan keperawatan pada BY. S dengan pneumonia berat dan BBLR di ruang Arafah 1 Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Diagnosis keperawatan yang muncul pada kasus ini meliputi gangguan pertukaran gas, bersihan jalan napas tidak efektif, defisit nutrisi, perfusi perifer tidak efektif, gangguan tumbuh kembang, dan risiko infeksi. Tindakan keperawatan yang diberikan meliputi monitoring pernapasan, fisioterapi dada, pengaturan posisi, membuat nesting, melakukan pijat oksitosin, dan mencegah infeksi. Evaluasi menunjukkan sesak berkurang, terjadi peningkatan berat badan, perfusi perifer teratasi setelah dilakukan transfusi, gangguan tumbuh kembang belum teratasi namun pola tidur bayi sudah membaik, dan leukosit sudah meningkat dan dalam batas normal. Diharapkan perawat dapat meningkatkan penggunaan evidenbased nursing (EBN) untuk meningkatkan asuhan keperawatan.