Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

INTRUDUKSI TEKNOLOGI PENGOLAHAN JAGUNG BAGI KELOMPOK WANITA TANI JAGUNG DESA NUNKURUS KECAMATAN KUPANG TIMUR KABUPATEN KUPANG Marten L. Lano; Jemmy J.S. Dethan; Yuni Kemala Dewi; Ongky G. Toy
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2: Juli 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Women Farmers Group (KWT) Mardika and Tirosa are a farmer group in Uel Hamlet, Nunkurus Village. Nunkurus Village is located in the East Kupang District, Kupang Regency, located ± 37 km east of Kupang City, has 4 hamlets, 10 RW and RT 20. The population of Nunkurus consists of 755 households (700 farmer households and 55 non-farmer families), with a total population of 3,293 consisting of 1,696 men and 1,595 women. Uel is a hamlet in Nunkurus, where this hamlet has 3 RW and 6 RT, with a total of 145 KK Farmers, the area of ​​dry land in Uel is 670 Ha, of which only 200 ha have been processed, the rest are mixed forest, shrubs and sleeping area. The problem faced by KWT partners Mardika and Tirosa in Uel Hamlet, Nunkurus Village, is how to increase the selling value of corn products which are usually sold in dry shelled form, by processing them to increase the selling value. How to design and build a grinding machine as well as a filter with a certain size and how to maintain good quality of ground corn products. This activity aims to change the product from shelled corn into corn flour and corn rice so that it has a higher selling value. From the results of the application of technology to group partners, namely KWT Mardika and KWT Tirosa, there was an increase in income with the application of the technology provided by 20% of the original income, the technology provided adapted to the business carried out by partners, and produced milled corn products with a size of 100 mesh. , 25 mesh and 6 mesh. The product forms are corn flour, fine grain corn rice and coarse grain corn rice.
PENGOLAHAN BRIKET ARANG KELAPA MENGGUNAKAN TEPUNG TAPIOKA DARI UBI KAYU Arlindo Umbu Saki Kette; Jemmy Jonson Sula Dethan; Roby Jonathan Tonfanus
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Januari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i1.272

Abstract

Penggunaan briket arang tempurung memberikan kontribusi pada pengurangan ketergantungan pada bahan bakar minyak dan gas khususnya bagi masyarakat kecil di perkotaan dan pada saat yang bersamaan mendukung pemanfaatan sampah tempurung kelapa sebagai bahan bakar. Pemanfaatan buah kelapa (cocos nucifera) tua khususnya sebagai minyak kelapa goreng dan Minyak Kelapa Murni (VCo) cukup besar sehingga turut andil dalam menghasilkan sampah tempurung kelapa. Desa Tolnaku Kabupan Fatuleu merupakan sentra umum pertumbuhan tanaman Kelapa, Umumnya sampah tempurung kelapa telah dimanfaatkan sebagai arang bahan bakar. Namun demikian pembentukan briket arang tempurung kelapa memberikan kelebihan dibandingkan arang seperti tidak berasap, bersih dan mudah kemas. Lebih jauh pemanfaatan briket arang tempurung kelapa sejalan dengan penyelesaian permasalahan global saat ini yang berkaitan dengan polusi (pencemaran), energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan.
BUDIDAYA IKAN LELE DAN AKUPONIK BAGI KAUM BAPAK GMIT JEMAAT DANAU INA KLASIS KOTA KUPANG TIMUR Marten Luter Lano; Marthen Makaborang; Jemmy Jonson Sula Dethan
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Februari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i2.397

Abstract

Kaum Bapak GMIT JGDI bekerja pada bidang yang sangat beragam, dengan pekerja utama sebagai pekerja serabutan. Umumnya mitra memiliki waktu luang di sore hari. Persoalan bagi mitra yang bekerja di sektor swasta non formal dan pekerja serabuatan adalah rendahnya pendapatan keluarga, sehingga daya beli dan kemampuan finasialnya rendah.. Tujuan yang ingin di capai dalam kegiatan ini adalah :1). Terjadi peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan mitra, untuk dapat melakukan budidaya ikan lele dan budidaya tanaman sayur dengan system akuaponik dengan pelatihan dan demonstrasi plot. 2). Memberikan kesibukan dan pemanfaatan waktu luang bagi kaum Bapak GMIT Genezaret Danau Ina  untuk melakukan aktifitas yang bermanfaat bagi keluarga.. 3). Tersedianya sarana prasarana budidaya berupa peralatan bak penampung,  bibit tanaman, benih ikan lele dan pakan ikan juga panduan budidaya ikan lele. Dari kegiatan PkM. yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1). Telah terjadi alih pengetahuan dan keterampilan budidaya ikan lele dalam reservoir dengan akuaponik tanaman kangkung. 2). Terdapat 4 kelompok Kaum Bapak GMIT Jemaat Genezaret Danau Ina tersebar di rayon-rayon pelayan yang melakukan aktivitas kegiatan budidaya ikan lele dan aquaponik. 3). Terjadi alih pengetahuan dan keterampilan merawat sarana yang tersedia, agar budidya ikan lele dan aquaponik tetap berlangsung.   
Pemetaan Daerah Rawan Longsor Di Wilayah Kota Kupang Berbasis Geographic Information System (GIS) Fiktor Imanuel Tanesab; Dethan J.J.S; Wilson Selan
Journal of Computer Science and Technology (JOCSTEC) Vol 1 No 1 (2023): JOCSTEC - Januari
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.536 KB) | DOI: 10.59435/jocstec.v1i1.16

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang penyebaran Longsor di Kota Kupang berdasarkan titik koordinat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui titik koordinat Longsor dan mengetahui penyebaran Longsor di setiap keacamatan yang terdapat di kota kupang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan menggunakan teknik overlay pada peta dasar kota kupang.Teknik pemasangan titik koordinat dilakukan di tempat terjadinya Longsor menggunakan google maps. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kota kupang memiliki 6 kecamatan di antanya kecamatan Alak,   Kota Lama, Kota Raja, Kelapa Lima, Oebobo, dan Maulafa. Dari ke- 6 kecamatan ditemukan 10 titik penyebaran Longsor, dan daerah yang mempunyai titik terjadinya Longsor terbanyak yaitu di kecamatan Oebobo yakni terdapat 6 titik Longsor dan Kecamatan Maulafa yakni terdapat 4 titik Longsor juga.Akan tetapi terdapat 4 kecamatan yang tidak memiliki titik penyebaran sawah diantaranya kecamatan Alak, kecamatan Kota Lama, kecamatan Kota Raja, dan kecamatan Kelapa Lima.
Characteristics of Residence Time of the Torrefaction Process on the Results of Pruning Kesambi Trees Jemmy Jonson Sula Dethan; Fredrik Julius Haba Bunga; Mellissa Erlyn Stephanie Ledo; Jemseng Carles Abineno
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 13, No 1 (2024): March 2024
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v13i1.102-113

Abstract

The excessive use of Kesambi (Schleichera oleosa) tree stems threatens the sustainability of Kesambi plants since it takes several decades for them to regenerate new stems. This research aims to determine the characteristics of torrefied Kesambi tree pruning. The used reactor has a diameter of 400 mm. An iron basket is positioned 100 mm above the reactor base, holding the material within an aluminum cylinder. The reactor temperature is maintained at 300°C using a K-type thermocouple sensor. A heater is placed near the reactor base and covered. The characteristics of the semi-charcoal biomass product are identified, including mass yield, water absorption capacity, moisture content (D3173, 2013); ash content (ASTM D1102-84. Standard Test Method for Ash in Wood, 2013); volatile matter (%) (ASTMD3175, 2011); and fixed carbon (%) (ASTM, 2013). The color of the leaves and the pruned Kesambi tree changes from brown to black as the residence time increases. The results of pruning the Kesambi tree at different torrefaction residence times indicate a decrease in mass yield with an increase in residence time, with the lowest mass yield observed at a residence time of 20 minutes. The water absorption capacity of torrefied Kesambi tree pruning material is found to be between 0.65% and 0.675%, or less than 1% and higher heating value (HHV) prediction 29.0750 MJ/kg.Keywords: Kesambi, Pruning, Residence, Time, Torrefaction
Automated Drying of Moringa Leaves Using an Arduino Uno Microcontroller Jemmy J. S. Dethan
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i4.14975

Abstract

The aim of this research is to explore how to design and implement the use of a DHT11 sensor with Arduino in a moringa leaf dryer for temperature and humidity control. The device design process involves the preparation of all necessary equipment and the creation of Arduino source code. This code makes connections between the Arduino uno, DHT11 sensor, LCD display, relay and fan using jumper cables, allowing the results obtained to be displayed on the LCD screen. Temperature and humidity are monitored at 15 minute intervals over a 7 hour period and the fan is automatically activated in the event of temperature fluctuations during each drying phase. The research results show that the device design system includes hardware components such as the Arduino Uno and the DHT11 sensor, LCD display and fan. In addition, the software program for the monitoring system, initialised using the Arduino IDE, has been successfully designed and works effectively. Based on the equipment test results, the average moisture content of the Moringa leaves is 7.2% compared to the initial moisture content of 73%. These results underline the efficiency of the developed system in achieving the desired drying results.
PENGOLAHAN BRIKET ARANG KELAPA MENGGUNAKAN TEPUNG TAPIOKA DARI UBI KAYU Arlindo Umbu Saki Kette; Jemmy Jonson Sula Dethan; Roby Jonathan Tonfanus
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Januari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i1.272

Abstract

Penggunaan briket arang tempurung memberikan kontribusi pada pengurangan ketergantungan pada bahan bakar minyak dan gas khususnya bagi masyarakat kecil di perkotaan dan pada saat yang bersamaan mendukung pemanfaatan sampah tempurung kelapa sebagai bahan bakar. Pemanfaatan buah kelapa (cocos nucifera) tua khususnya sebagai minyak kelapa goreng dan Minyak Kelapa Murni (VCo) cukup besar sehingga turut andil dalam menghasilkan sampah tempurung kelapa. Desa Tolnaku Kabupan Fatuleu merupakan sentra umum pertumbuhan tanaman Kelapa, Umumnya sampah tempurung kelapa telah dimanfaatkan sebagai arang bahan bakar. Namun demikian pembentukan briket arang tempurung kelapa memberikan kelebihan dibandingkan arang seperti tidak berasap, bersih dan mudah kemas. Lebih jauh pemanfaatan briket arang tempurung kelapa sejalan dengan penyelesaian permasalahan global saat ini yang berkaitan dengan polusi (pencemaran), energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan.
BUDIDAYA IKAN LELE DAN AKUPONIK BAGI KAUM BAPAK GMIT JEMAAT DANAU INA KLASIS KOTA KUPANG TIMUR Marten Luter Lano; Marthen Makaborang; Jemmy Jonson Sula Dethan
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Februari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i2.397

Abstract

Kaum Bapak GMIT JGDI bekerja pada bidang yang sangat beragam, dengan pekerja utama sebagai pekerja serabutan. Umumnya mitra memiliki waktu luang di sore hari. Persoalan bagi mitra yang bekerja di sektor swasta non formal dan pekerja serabuatan adalah rendahnya pendapatan keluarga, sehingga daya beli dan kemampuan finasialnya rendah.. Tujuan yang ingin di capai dalam kegiatan ini adalah :1). Terjadi peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan mitra, untuk dapat melakukan budidaya ikan lele dan budidaya tanaman sayur dengan system akuaponik dengan pelatihan dan demonstrasi plot. 2). Memberikan kesibukan dan pemanfaatan waktu luang bagi kaum Bapak GMIT Genezaret Danau Ina  untuk melakukan aktifitas yang bermanfaat bagi keluarga.. 3). Tersedianya sarana prasarana budidaya berupa peralatan bak penampung,  bibit tanaman, benih ikan lele dan pakan ikan juga panduan budidaya ikan lele. Dari kegiatan PkM. yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1). Telah terjadi alih pengetahuan dan keterampilan budidaya ikan lele dalam reservoir dengan akuaponik tanaman kangkung. 2). Terdapat 4 kelompok Kaum Bapak GMIT Jemaat Genezaret Danau Ina tersebar di rayon-rayon pelayan yang melakukan aktivitas kegiatan budidaya ikan lele dan aquaponik. 3). Terjadi alih pengetahuan dan keterampilan merawat sarana yang tersedia, agar budidya ikan lele dan aquaponik tetap berlangsung.   
Model Prediksi Nilai Panas Tinggi Biobriket Daun Kesambi (Schleichera oleosa) Torrefied Jemmy Jonson Sula Dethan; Arlindo U. S. Kette
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid XII Nomor 1 Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v12i1.543

Abstract

Biomassa, khususnya dalam bentuk biobriket, muncul sebagai solusi menjanjikan yang menawarkan pilihan energi terbarukan dan ramah lingkungan. Melalui analisis dan eksperimen menyeluruh, telah ditunjukkan bahwa nilai kalor biobriket dipengaruhi secara signifikan oleh variabel seperti rasio perekat dan ukuran bubuk. Model statistik telah dikembangkan untuk memprediksi secara akurat nilai kalor tinggi (HHV) biobriket berdasarkan variabel-variabel ini, sehingga memberikan wawasan berharga untuk mengoptimalkan proses produksinya. Dengan menyempurnakan rasio perekat dan ukuran bubuk, efisiensi energi dan kelayakan ekonomi produksi biobriket dapat ditingkatkan. Lebih jauh lagi, studi ini menggarisbawahi pentingnya biomassa sebagai sumber energi terbarukan yang mampu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang jumlahnya terbatas. Dengan memanfaatkan biomassa melalui cara-cara inovatif, seperti melalui produksi biobriket, masa depan energi yang lebih berkelanjutan dapat diciptakan. Studi ini berkontribusi untuk memajukan pemahaman kita tentang biomassa sebagai alternatif energi yang layak dan menyoroti pentingnya inovasi berkelanjutan dalam mencapai solusi energi berkelanjutan. Dengan memanfaatkan potensi biomassa, kita dapat membuka jalan menuju masa depan yang lebih bersih dan hijau untuk generasi mendatang