Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Kolaboratif Sains

Problematika Moderasi Haji: Suatu Tinjauan Maqashid Untuk Memudahkan Dan Menyempurnakan Ritual Haji Armuzna: The Challenges Of Hajj Moderation: A Maqashid Perspective To Facilitate And Enhance The Armuzna Hajj Ritual Khaeruddin; Lilik Andar Yuni
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 6 No. 12: DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v6i12.4556

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan moderasi dalam pelaksanaan ritual ibadah haji Arafah, Muzdalifah dan Mina sehingga memberikan kemudahan bagi jamaah haji berdasarkan perspektif Maqashid Syari’ah wahbah al-Zuhaeli; tinjauan maslahah dhoruriyah, maslahah hajiyyah dan maslahah tahsiniyah. Penelitian ini mengangkat subjek penelitian yaitu jamaah haji kloter Balikpapan tahun 2023 dengan pembatasan sampel terdiri dari beberapa kabupaten di Kalimantan Timur. Untuk menemukan hasil maksimal dari problematika moderasi haji penelitian dilaksanakan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teologi normative hukum Islam dan fenomenologi. Data dikumpulkan melalui tindakan observasi, wawancara dan dokumentasi serta dianalisis melalui analisis data tunggal teknik IPA (interpretative phenomenological analysis) dan analisis data interaktif oleh Miles Hubberman. Disamping itu, data diuji melalui teknik triangulasi berdasarkan sumber data, analisis data dan penggunaan teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam prinsip Maqashid al-Syari’ah, problematika ritual ibadah haji dikategorikan ke dalam tiga aspek yang berbeda, yaitu; Pertama, masalah keterlambatan penjemputan di Muzdalifah termasuk kategori maslahah hajiyah yang tak mengancam langsung struktur kehidupan, tetapi dapat menimbulkan kesulitan bagi Jemaah, kedua, penundaan waktu makan, ketidaksesuaian pemberian makanan, dan pelayanan terbatas bagi lansia termasuk kategori maslahah dhoruriyah yang berdampak bagi kelangsungan hidup, ketiga, regulasi yang kurang memperhatikan aspek sunah dan kurangnya bimbingan khusus termasuk kategori maslahah tahsiniyah. Disisi lain konteks pelaksanaan ritual ibadah haji didukung oleh prinsip istitha’ah dan Rukhshah (keringanan) sebagai bentuk kompromisasi terhadap penanganan uzur syar’i sehingga layak disebut sebagai moderasi haji.