Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Calorific Value of Several Types of Wood Through Proximate Analysis and Chemical Components Approach Fauzan Fahrussiam; Dini Lestari; Rima Vera Ningsih
Jurnal Biologi Tropis Vol. 23 No. 1 (2023): January - March
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v23i1.4416

Abstract

The most potential biomass to be developed with a high lignocellulose content is wood.  Calorific value estimation based on the results of biomass analysis such as the proximate test can be used as an alternative to predict the calorific value accurately, quickly, and economically. Therefore, in this study, it is important to measure the calorific value simply using the proximate method with an analytical approach to the chemical content of the raw material. This study used three species of wood consisting of jabon (Anthocephalus cadamba Miq), ulin (Eusideroxylon zwageri), and api- api (Apicennia sp.). This study's chemical components that eximined in this study consist of extractive, holoselulose, and lignin content. The proximate analysis consists of volatile matter content, ash content, fixed carbon, and calorific value. The results show that ulin wood has the highest calorific value (20.13 MJ/kg), then api-api wood and last jabon wood. The high amount of calorific value is contributed by the high value of lignin, extractive, and fixed carbon.
Fortification of Bioadhesive with Phenol Formaldehyde: Caracteristics and its Application for Afrika Laminated Wood Dini Lestari; Rima Vera Ningsih; Fauzan Fahrussiam; Sofia Mustamu
Jurnal Biologi Tropis Vol. 23 No. 2 (2023): April-June
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v23i2.4857

Abstract

Nowadays, there is growing interested in development of environmentally friendly and nontoxic wood adhesives. The objective of this research was to determined the characteristics of starch, tannin, and cowhide adhesives by adding phenol formaldehyde as a fortifier. The quality of its bonding properties for afrika laminated wood was also investigated.  Determination of characterization of bioadhesive was conducted based on SNI 06-4567-1998. The quality of bonding properties for laminated wood was conducted based on SNI 06-6049-1991 and all parameters values compare to JAS 1152-2007. Based on the research characteristic of bioadhesive values for visualization tes, viscosity tes fullfill SNI 06-4567-1998 requirement. For pH, solid content, and glatination time not all sampel fullfill requirement values. All parameters of physical properties of all of sample afrika laminated wood meet the JSA 1152-2007 requirement. For Afrika laminated wood made from starch and tannin adhesive have good value for delamination test. Moreover, for shear strength parameter test not fullfill JSA 1152-2007 requirement. All of sampel have only for interior purposes.
Pengaplikasian Metode Finishing Ramah Lingkungan Yakisugi pada UMKM Pengolahan Kayu Desa Perina Fauzan Fahrussiam; Nurul Chaerani; Dini Lestari; Musdi; Hasyyati Shabrina; Andrie Ridzki Prasetyo; Rima Vera Ningsih
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v4i1.91

Abstract

Kegiatan finishing pada produk kayu menjadi faktor penting dalam rangkaian proses pengerjaannya. Selain untuk peningkatan stabilitas dan perlindungan, finishing juga dilakukan untuk meningkatakan nilai estetika. Namun demikian, kandungan bahan finishing dalam cat masih didominasi dari bahan berbasis kimia yang tidak baik untuk kesehatan maupun lingkungan. Selain itu, produk kayu yang telah difinishing menggunakan bahan kimia masih bisa diserang oleh organisme perusak dan mengalami pelapukan saat pemaparan di luar ruangan. Maka dari itu, melalui kegiatan pengabdian ini ditawarkan solusi peningkatan mutu kayu menggunakan metode yang sudah sejak lama digunakan di Jepang dalam pengawetan kayu yaitu metode yakisugi. Proses finishing yang dilakukan pada UMKM pengerjaan kayu di Desa Perina masih tergolong konvesional sehingga kualitas yang dihasilkan pun tidak maksimal, ditambah lagi dengan kualitas bahan baku yang tidak terlalu baik. Maka dari itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk menawarkan alternatif baru dalam peningkatan mutu kayu menggunakan metode yakisugi yang tidak hanya menghasilkan produk kayu bernilai estetika tinggi, namun ramah terhadap lingkungan. Kegiatan pengabdian yang telah dilakukan memberikan warna baru dalam proses finishing dibandingkan metode yang umumnya digunakan. Kegiatan ini juga membuka ide-ide baru dalam menciptakan produk perkayuan yang unik, estetik dan ramah lingkungan.
Analisis Pengaruh Jenis Papan, Berat Labur Perekat Dan Interaksinya Terhadap Sifat Fisika Dan Mekanika Papan Laminasi: Analysis Of The Influence Of Board Type, Adhesive Labor Weight And Its Interactions On The Physical And Mechanical Properties Of Laminate Boards Febriana Tri Wulandari; Dini Lestari; Ni Putu Ety Lismaya Dewi
Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan Vol. 10 No. 1 (2023): Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/daun.v10i1.4976

Abstract

Peneliti ingin melihat apakah akan terjadi peningkatan kekuatan setelah kayu sengon dan bambu dikombinasikan menjadi papan laminasi. Jenis bambu yang akan digunakan untuk dijadikan bambu laminasi dalam penelitian ini adalah bambu petung (Dendrocalamus asper.Backer). Bambu petung dipilih karena memiliki diameter yang dapat mencapai 20 cm dengan tebal dinding antara 1-3 cm sehingga cocok digunakan menjadi bambu laminasi (Wulandari et.al, 2022). Kayu sengon (Paraserianthes falcataria) memiliki berat jenisnya 0,33 termasuk berat jenis ringan (0,29- 0,56) dengan kelas kuat III-IV (Sari, 2011). Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh jenis papan laminasi kayu sengon dan kombinasi kayu sengon bambu petung, pengaruh berat labur dan interaksi jenis papan laminasi dan berat labur terhadap sifat fisika dan mekanika serta kelas kuat papan laminasi yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial denga 2 faktor dan 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Berat labur berpengaruh nyata terhadap kadar air, MoR dan tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan, pengembangang tebal, penyusutan tebal, MoE. Jenis papan laminasi berpengaruh nyata terhadap kerapatan, kadar air, pengembangan tebal, penyusutan tebal. MoE dan tidak berpengaruh nyata terhadap MoR. Interaksi jenis papan laminasi dengan berat labur berpengaruh nyata terhadap kerapatan dan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air, pengembangan tebal, penyusutan tebal, MoE, MoR. Berdasarkan nilai sifat fisika dan mekanika maka papan laminasi jenis S1 (kombinasi sengon bambu petung) masuk kelas kuat III yang dapat digunakan untuk keperluan konstruksi-konstruksi berat terlindung dan papan laminasi jenis S2 (sengon) masuk kelas kuat IV dapat digunakan untuk keperluan konstruksi ringan yang terlindung.
COMMUNICATION SKILLS: MENINGKATKAN KEBERANIAN DAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWA MELALUI PELATIHAN PUBLIC SPEAKING Nurul Chaerani; Hasyyati Shabrina; Dini Lestari; Fauzan Fahrussiam; Andrie Ridzki Prasetyo; Musdi Musdi
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 4 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i4.1230

Abstract

The 4.0 revolution bring major challenges to higher education institutions in preparing curriculum relevant to demands from business, industrial, and other work-related area, to produce competent graduates. Student competencies that the working world wanted were not only hard skills but also soft skills such as adequate communication skills and public speaking skills. Nowadays, a big portion of the student body lack in confidence and courage to take part in discussion or has limited presentation skill, especially in the Forestry program University of Mataram. This problem needs to be addressed and resolved with institutional help by holding public speaking training for the students. This training was purposed to increase the courage, confidence, and skill of the students to be able to speak in front of the audience. The training processes started with a coordination process between the committee and the board of the study program, training day, and Evaluation from the participants. The participants of this training were students in the Forestry program University of Mataram from various years, and the trainers were from Fresh Radio Lombok. The training course began with a sharing session from the source person to motivate the participants and continued with a lecture about the basics of public speaking, a practice session on how to create catchy phrases for concluding occasions, sharing tips and tricks in public speaking, and ended with evaluations. The results of this training showed that this training was successful in increasing the motivation of the participants in order to elevate their ability in public speaking. The evaluation from the participants showed that the participants felt very satisfied, and rated the training process and the materials shared were very good.
Sifat Fisika Mekanika Papan Laminasi Kombinasi Kayu Sengon Bambu Petung dan Kayu Rajumas Bambu Petung: Physical Properties of Laminated Board Combination of Petung Bamboo Sengon Wood and Petung Bamboo Rajumas Wood Febriana Tri Wulandari; Dini Lestari; Radjali Amin
Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan Vol. 10 No. 2 (2023): Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/daun.v10i2.5871

Abstract

Pemanfaatan potongan-potongan kayu dan bambu cepat tumbuh dapat mengurangi tekanan terhadap hutan alam dan mendukung keberlanjutan bahan baku. Penggunaan potongan kayu dan bambu bisa dijadikan perpaduan yang bisa dikembangkan untuk memproduksi papan lamniasi. Jenis kayu yang digunakan dan dipadukan dengan bambu untuk memproduksi papan laminasi yaitu kayu rajumas dan kayu sengon. Kayu rajumas dan kayu sengon merupakan dua jenis kayu dengan berat jenis dan kekuatan yang rendah. Kayu dengan sifat tersebut sangat potensial untuk dijadikan produk papan karena ini akan memungkinkan perekat untuk meresap dengan baik ke permukaan kayu sehingga membentuk ikatan yang kuat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sifat fisika dan mekanika dari papan laminasi yang terbuat dari perpaduan kayu dan bambu (kayu sengon-bambu petung dan kayu rajumas-bambu petung). Rancangan penelitian menggunakan rancangan non faktorial dengan dua perlakuan kombinasi papan laminasi dan tiga kali ulangan. Berdasarkan standar JAS 234-2007 maka nilai pengujian sifat fisika J2 dan J1 telah memenuhi standar kecuali pada pengujian penyusutan tebal. Pengujian sifat mekanika MoE belum memenuhi standar JAS 234-2007 dan pengujian MoR hanya J2 yang memenuhi standar sementara J1 belum memenuhi standar. Nilai sifat fisika dan mekanika papan laminasi kombinasi kayu rajumas bambu petung (J2) lebih tinggi dibandingkan dengan kombinsi kayu sengon bambu petung (J1) kecuali pada pengujian pengembangan tebal. Kombinasi papan laminasi tidak berpengaruh nyata terhadap Sifat fisika dan mekanika kecuali pada pengujian MoE. Berdasarkan kelas kuat kayu maka papan laminasi kombinasi kayu rajumas bambu petung dan papan laminasi kombinasi kayu sengon bambu petung masuk dalam masuk dalam kelas kuat III yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan kontruksi dalam ruangan (interior).