Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALISIS STABILITAS DAN DEFORMASI LERENG VILLA SEKEQ GRUPUK DENGAN SIMULASI NUMERIS Sukandi Sukandi; Ni Putu Ety Lismaya Dewi
Konstruksia Vol 12, No 1 (2020): Jurnal Konstruksia Vol 12 No. 1 Tahun 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.527 KB) | DOI: 10.24853/jk.12.1.115-126

Abstract

The development of tourism on the Lombok Island is increasing along with the development of the Mandalika Special Economic Zone (KEK), so that many homestay  are built, both hotels and villas. One of the developing tourist areas around the KEK is the Grupuk area. One of the cases of land mass movement, namely the Sekeq Villa building which is located on a hilly slope with a slope ranging from 60° - 75 ° which has experienced geological symptoms. To prevent potential landslides on the slopes of Vila Sekeq, it is necessary to carry out an analysis of its stability and deformation. The method used is to study laboratory data and field data resulting from bore logs to obtain soil and rock characteristics. Furthermore, laboratory data and field data are used as input parameters in numerical simulations with Plaxis. Simulations were carried out with 2D idealization under plane strain conditions and using the Mohr-Coulomb model for subgrade. The retaining wall of the bore pile that extends at the foot of the slope with the material is approximated by a linear elastic model. Numerical simulations are carried out in pre-villa conditions, existing slope conditions and slope conditions after bore pile installation. Geometry models and subsurface bedding based on the stratigraphic soil layers resulted from geotechnical investigations consisting of sandy silt, silt, sandy silt and limestone breccias. Numerical simulation with Plaxis shows that the deformation from the existing condition to the bore pile installatio, condition has increased because the bore pile increases the load on the slope but the deformation increase is not too significant. The slope condition before the villa was stable because the safe number (SF) was 1.3587, then the slope stability in the existing condition was marked with a safe number (SF) 1.1878 so that the slope became unstable because SF was less than 1.2. To increase the safe number so that landslides do not occur, deep of bore pile is 12 meter installed, after the installation of the bore pile the safe number (SF) has increased to 1.2154 so that the slope becomes stable (safe).
PEMETAAN TINGKAT RESIKO KEKUMUHAN DI DESA SEMAYAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH Indah Arry Pratama; Ni Putu Ety Lismaya Dewi
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 6 No. `1 (2020): Maret 2020
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan kota sangat dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan penduduknya. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk ini maka semakin tinggi pula kebutuhan lahan diperkotaan. Oleh karena itu, tingkat kepadatan di kawasan perkotaan cenderung lebih tinggi dari pada dikawasan rural karena tingkat aktivitas penduduk diperkotaan yang cenderung lebih tinggi. Perkembangan daerah urban mengubah lahan dengan tutupan vegetasi menjadi permukaan yang kedap air dengan kapasitas penyimpanan air yang kecil atau tidak ada sama sekali. Aktivitas yang paling dominan terhadap penggunaan lahan adalah aktivitas bertempat tinggal (pemukiman). Aktivitas ini memakan lebih dari 50% dari total lahan yang ada, sehingga sekarang banyak bermunculan kawasan pemukiman dengan konsep vertikal untuk mengurangi permasalahan akan keterbatasan lahan pemukiman. Sebagai Daerah yang sedang berkembang Desa Semayan Kabupaten Lombok Tengah akan menghadapi permasalahan yang umum dijumpai oleh wilayah kota/perkotaan, yaitu munculnya kawasan permukiman kumuh. Penelitian ini dilakukan dalam Tiga (3) Tahap, yaitu Identifikasi Risiko, Pembuatan Peta Risiko, Mitigasi Risiko.Berdasarkan hasil pemetaan potensi risiko permukiman kumuh Desa Semayan berada pada Tingkat Kekumuhan Berat, dan pemetaaan potensi risiko diharapkan pola penanganan tingkat kekumuhan dilakukan Pemukiman kembali atau Peremajaan. Program penanganan risiko dari tingkat kekumuhan yang ada dilakukan dengan pembangunan saluran drainase, penyedian jaringan air bersih, dan perbaikan bangunan.
Karakteristik Batang dan Sifat Fisika Bambu Tali (Gigantochloa apus (Bi. Ex Schult.) Kurz) di Kawasan HKm Desa Aik Bual, Kabupaten Lombok Barat, Indonesia Febriana Tri Wulandari; Ni Putu Ety Lismaya Dewi
Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan Vol 9 No 1 (2022): Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/daun.v9i1.3467

Abstract

Communities well know non-Timber Forest Product (NTFP) of bamboo with properties, strong culm, flexible, straight, smooth, hard, easily split and formed, very doable, and light transported easily. Besides those, bamboo is relatively inexpensive compared to other raw materials found in the village community’s vicinity. One of the bamboos found in Aik Bual Village’s community forests was tali bamboo (G. apus). Identification of G. apus was required to understand its characteristics, while the physical properties would be useful for understanding its dimension stabilities. The objectives of this study were to identify the stem characteristics and physical properties of G. apus. Experimental method was employed to conduct the study. Three culms were selected, and each culm was divided into three sections: bottom, middle, and top. Physical properties were tested using India Standard number IS 6874, 2008. The characteristics of G. apus were: the intermodal space of the bottom culm was 31.2-38.5 cm, the middle culm was 40-47 cm, and the top culm was 26-60.8 cm; the diameter of the bottom culm was 5.77-6.38 cm, the middle culm was 5.72-6.48 cm, and the top culm was 5.18-6.19 cm; the thickness of bottom culm was 0.9-1.35 cm, the middle was 0.55-0.96 cm, and the top was 0.54-0.76 cm. Physical properties of G. apus were: the fresh moisture content was 111.23%-143.24%, the air-dried moisture content was 11.78-12.72%, while the fresh density was 0.47-0.56, the air-dried density was 0.59-0.64, and the oven-dried density was 0.60-0.63.
Identifikasi Potensi Akuifer Dengan Metode Schlumberger di Dusun Mangkung Lauk, Desa Mangkung, Kecamatan Praya Gusty Ayu Esty Windhari; Ni Putu Ety Lismaya Dewi; I Gde Dharma Atmaja
Empiricism Journal Vol. 3 No. 2: December 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v3i2.1041

Abstract

Pengukuran geolistrik yang dilakukan  bertujuan untuk mengetahui keberadaan, kedalaman, ketebalan, jumlah  dan  penyebaran akuifer. Hasil pengukuran geolistrik menggunakan konfigurasi Schlumberger di Dusun Mangkung Lauk Desa Mangkung, Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah menunjukkan terdapat 5 lapisan penyusun.  Lapisan ke-1 berupa lempung dengan tahanan jenis 3.42 – 12.59 Ohm-m. Lapisan  ke-2 berupa breksi dengan nilai tahanan jenis 12.50 Ohm-m. Lapisan ke-3 berupa lempung dengan nilai tahanan jenis 7.20 – 7.90 Ohm-m. Lapisan ke-4 berupa breksi gampingan dengan nilai tahanan jenis 1.96 – 13.27 Ohm-m. Lapisan akuifer (muka air) diduga berada pada kedalaman 13.89 m yang berada pada lapisan breksi gampingan. Lapisan akuifer yang ada pada daerah ini termasuk sebagai akuifer bebas karena berada dalam daerah cekungan air tanah (CAT). Identification of Potential Aquifers based on Schlumberger Configuration in Dusun Mangkung Lauk Desa Mangkung, Kecamatan Praya Abstract Geoelectric measurements carried out aim to determine the existence, depth, thickness, and the distribution of aquifers. The results of geoelectrical measurements using the Schlumberger configuration in Dusun Mangkung Lauk, Desa Mangkung, Praya, Central Lombok, show that there are 5 constituent layers. The 1st layer is clay with a resistivity of 3.42 – 12.59 Ohm-m. The second layer is a breccia with a resistivity value of 12.50 Ohm-m. The 3rd layer is clay with a resistivity value of 7.20 – 7.90 Ohm-m. The 4th layer is a calcareous breccia with a resistivity value of 1.96 – 13.27 Ohm-m. The aquifer layer (water level) is thought to be at a depth of 13.89 m which is in the limestone breccia layer. The aquifer layer in this area is classified as a free aquifer because it is in the groundwater basin area.
IDENTIFIKASI TINGKAT RESIKO KEKUMUHAN DI DUSUN KARANG DESA KABUPATEN LOMBOK UTARA Indah Arry Pratama; Ni Putu Ety Lismaya Dewi; Iwan Desimal
SAINTEKES: Jurnal Sains, Teknologi Dan Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2023): SAINTEKES: Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, Januari 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/saintekes.v2i1.18

Abstract

Berdasarkan penjelasan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011, penyelenggaraan kawasan permukiman dilaksanakan dengan maksud untuk mewujudkan wilayah yang berfungsi sebagai lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan yang terencana, menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan sesuai dengan rencana tata ruang. Perkembangan wilayah sangat dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan penduduknya. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk ini maka semakin tinggi pula kebutuhan lahan di wilayah tersebut. Sebagai daerah yang sedang berkembang Kabupaten Lombok Utara akan menghadapi permasalahan yang umum dijumpai oleh wilayah kota/perkotaan yaitu munculnya kawasan permukiman kumuh, seperti halnya di Dusun Karang Desa yang berada di Kecamatan Tanjung yang merupakan Kawasan Ibukota Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan Identifikasi Risiko pada deliniasi kawasan yang memiliki potensi kumuh atau menjadi kumuh baru. Berdasarkan hasil hasil identifikasi potensi risiko permukiman kumuh di Dusun Karang Desa berada pada tingkat kekumuhan ringan dengan penanganan prioritas pada pembangunan dan perbaikan saluran pembuangan limbah, jalan lingkungan dan sistem drainase.
Analisis Pengaruh Jenis Papan, Berat Labur Perekat Dan Interaksinya Terhadap Sifat Fisika Dan Mekanika Papan Laminasi: Analysis Of The Influence Of Board Type, Adhesive Labor Weight And Its Interactions On The Physical And Mechanical Properties Of Laminate Boards Febriana Tri Wulandari; Dini Lestari; Ni Putu Ety Lismaya Dewi
Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan Vol. 10 No. 1 (2023): Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/daun.v10i1.4976

Abstract

Peneliti ingin melihat apakah akan terjadi peningkatan kekuatan setelah kayu sengon dan bambu dikombinasikan menjadi papan laminasi. Jenis bambu yang akan digunakan untuk dijadikan bambu laminasi dalam penelitian ini adalah bambu petung (Dendrocalamus asper.Backer). Bambu petung dipilih karena memiliki diameter yang dapat mencapai 20 cm dengan tebal dinding antara 1-3 cm sehingga cocok digunakan menjadi bambu laminasi (Wulandari et.al, 2022). Kayu sengon (Paraserianthes falcataria) memiliki berat jenisnya 0,33 termasuk berat jenis ringan (0,29- 0,56) dengan kelas kuat III-IV (Sari, 2011). Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh jenis papan laminasi kayu sengon dan kombinasi kayu sengon bambu petung, pengaruh berat labur dan interaksi jenis papan laminasi dan berat labur terhadap sifat fisika dan mekanika serta kelas kuat papan laminasi yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial denga 2 faktor dan 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Berat labur berpengaruh nyata terhadap kadar air, MoR dan tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan, pengembangang tebal, penyusutan tebal, MoE. Jenis papan laminasi berpengaruh nyata terhadap kerapatan, kadar air, pengembangan tebal, penyusutan tebal. MoE dan tidak berpengaruh nyata terhadap MoR. Interaksi jenis papan laminasi dengan berat labur berpengaruh nyata terhadap kerapatan dan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air, pengembangan tebal, penyusutan tebal, MoE, MoR. Berdasarkan nilai sifat fisika dan mekanika maka papan laminasi jenis S1 (kombinasi sengon bambu petung) masuk kelas kuat III yang dapat digunakan untuk keperluan konstruksi-konstruksi berat terlindung dan papan laminasi jenis S2 (sengon) masuk kelas kuat IV dapat digunakan untuk keperluan konstruksi ringan yang terlindung.
IDENTIFIKASI TINGKAT RESIKO KEKUMUHAN DI KAWASAN LEKOK KABUPATEN LOMBOK UTARA Indah Arry Pratama; Ni Putu Ety Lismaya Dewi; Alpiana Hidayatulloh
SAINTEKES: Jurnal Sains, Teknologi Dan Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2023): SAINTEKES: Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, Juli 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/saintekes.v2i3.159

Abstract

Berdasarkan penjelasan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011, penyelenggaraan kawasan permukiman dilaksanakan dengan maksud untuk mewujudkan wilayah yang berfungsi sebagai lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan yang terencana, menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan sesuai dengan rencana tata ruang. Perkembangan wilayah sangat dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan penduduknya. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk ini maka semakin tinggi pula kebutuhan lahan di wilayah tersebut. Sebagai daerah yang sedang berkembang Kabupaten Lombok Utara akan menghadapi permasalahan yang umum dijumpai oleh wilayah kota/perkotaan yaitu munculnya kawasan permukiman kumuh, seperti halnya di Kawasan Lekok yang berada di Kecamatan Gangga yang merupakan Kawasan Penunjang Ibukota Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan Identifikasi Risiko pada deliniasi kawasan yang memiliki potensi kumuh atau menjadi kumuh baru. Berdasarkan hasil hasil identifikasi potensi risiko permukiman kumuh di Kawasan Lekok berada pada tingkat kekumuhan sedang dengan penanganan prioritas pada pembangunan dan perbaikan saluran pembuangan limbah, jalan lingkungan dan sistem drainase.
Analisis Kerusakan Jalan Menggunakan Metode Bina Marga dan PCI pada Jalan Tgh. Lopan-Bundaran Gerung Wilda Anggri Rabiupa; Khairul Rijal; Ni Putu Ety Lismaya Dewi
Empiricism Journal Vol. 4 No. 1: June 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v4i1.1213

Abstract

Ruas Jalan TGH Lopan-Bundaran Gerung Lombok Barat merupakan jalan nasional yang menghubungkan antara Pulau Bali dan Pulau Sumbawa. Jalan ini mempunyai lebar jalan 7,5 m, dan memiliki panjang ruas 5,91 km, jalan ini sering dilalui oleh kendaraan bermuatan tinggi sehingga mengakibatkan menurunnya kualitas permukaan jalan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui volume lalu lintas harian rata-rata (VLHR), serta jenis dan tingkat kerusakan jalan agar mengetahui jenis pemeliharaan yang akan diterapkan pada ruas tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Bina Marga dan metode PCI (Pavement Conditiond Index). Hasil penelitian mendapatkan VLHR sejumlah 15.222 smp/hari dan terdapat 7 jenis kerusakan yang terjadi antara lain kerusakan retak kulit buaya sebesar 70,04%, retak melintang sebesar 11,87%, retak kotak-kotak sebesar 11,78%, kegemukan sebesar 3,98%, retak pinggir sebesar 1,78%, amblas sebesar 0,39% dan lubang 0,23%. Untuk penilaian kondisi ruas jalan dengan metode Bina Marga dan metode PCI menghasilkan penilaian yang relatif sama, dengan metode PCI menghasilkan nilai 82,23 dalam kondisi sangat baik (very good) sedangkan metode Bina Marga mendapatkan nilai urutan prioritas 8,47. Maka dari itu jenis pemeliharaan yang dapat diterapkan pada ruas Jalan TGH Lopan-Bundaran Gerung Lombok Barat adalah pemeliharaan rutin. Road Damage Analysis Using Bina Marga Method and PCI at Road Tgh. Lopan-Bundaran Gerung Abstract The TGH Lopan-Bundaran Gerung Road, Lombok Barat, is a national road that connects the islands of Bali and Sumbawa. This road has a road width of 7.5 m, and has a length of 5.91 km, this road is often traversed by high-loaded vehicles, resulting in a decrease in the quality of the road surface. The aim of this study is to determine the average daily traffic volume (VLHR), as well as the type and level of road damage in order to determine the type of maintenance that will be applied to the section. The methods used in this study are the Bina Marga method and the PCI (Pavemend Conditiond Index) method. The results of the study obtained a VLHR of 15,222 smp/day and there were 7 types of damage, including crocodile skin cracking of 70.04%, transverse cracking of 11.87%, square cracking of 11.78%, obesity of 3, 98%, edge cracks 1.78%, subsidence 0.39% and holes 0.23%. For the assessment of road conditions using the Bina Marga method and the PCI method, it turns out that the results are relatively the same, the PCI method produces a score of 82.23 in (very good) condition, while the Bina Marga method gets a priority order value of 8.47. Therefore, the type of maintenance that can be applied to the TGH Lopan-Bundaran Gerung Road,Lombok barat is routine maintenance.
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kemacetan Lalu Lintas dan Upaya Penanggulangan pada Simpang Dakota Dr. Wahidin Mataram Ratna Sari; Indah Arry Pratama; Ni Putu Ety Lismaya Dewi; Saepul Fahmi
Empiricism Journal Vol. 4 No. 1: June 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v4i1.1282

Abstract

Simpang Dakota Jalan Dr. Wahidin merupakan salah satu simpang yang berada di Jalan Dr. Wahidin yang merupakan jalan penghubung lalu lintas dari luar kota seperti Lombok Utara ke pusat Kota Mataram. Tingginya volume kendaraan dan hambatan samping serta kurangnya kesadaran masyarakat akan sistem prioritas berkendara mengakibatkan waktu tunda bagi pengendara dan kemacetan sulit dihindari pada simpang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan solusi sebagai alternatif untuk meningkatkan kinerja simpang. Variabel yang digunakan untuk menganalisis kinerja simpang pada penelitian ini adalah volume dan kapasitas, dimana volume kendaraan diperoleh dari survei langsung dilapangan dan dianalisis menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997). Metode ini merupakan langkah sebagai manual untuk kegiatan analisis perencanaan, perancangan, dan operasi fasilitas lalu lintas jalan, metode MKJI 1997 merupakan produk hasil penelitian yang dilakukan secara empiris dibeberapa tempat yang dianggap mewakili kondisi karakteristik lalu lintas diwilayah Indonesia yang berdasarkan pada satuan mobil penumpang (smp). Hasil analisis pada kondisi eksisting didapatkan kapasitas (C) 2.756,134 smp/jam sehingga memperoleh nilai derajat kejenuhan (DS) 2,29 > 1,00. Hal ini dapat diartikan bahwa simpang termasuk dalam tingkat pelayanan F (kepadatan lalu lintas sangat tinggi). Alternatif dilakukan dengan penurunan nilai hambatan samping dan pelebaran pada jalan utama dengan menggunakan median sudah mendapatkan nilai derajat kejenuhan sebesar (DS) 0,74 < 0,75 sehingga tingkat pelayanan sudah memenuhi persyaratan (MKJI 1997). Analysis of Factors Affecting Traffic Congestion and Mitigation Efforts at the Dakota Dr. Wahidin Mataram Abstract Dakota Intersection Jalan Dr. Wahidin is one of the intersections on Jalan Dr. Wahidin which is a connecting road for traffic from outside cities such as North Lombok to the center of Mataram City. The high volume of vehicles and side barriers as well as the lack of public awareness of the priority driving system result in delays for drivers and congestion that is difficult to avoid at these intersections. This study aims to find a solution as an alternative to improve intersection performance. The variables used to analyze the performance of the intersections in this study were volume and capacity, where vehicle volume was obtained from direct surveys in the field and analyzed using the Indonesian Highway Capacity Manual (MKJI 1997). This method is a step as a manual for planning, designing, and operating road traffic facility analysis activities, the 1997 MKJI method is a product of research conducted empirically in several places which are considered to represent the condition of traffic characteristics in the Indonesian region based on passenger car units (smp). The results of the analysis in the existing conditions obtained a capacity (C) of 2,756.134 pcu/hour so as to obtain a degree of saturation (DS) value of 2.29 > 1.00. This can be interpreted that the intersection is included in the service level F (very high traffic density). An alternative is to reduce the value of the side barriers and widen the main road by using the median to obtain a degree of saturation value of (DS) 0.74 <0.75 so that the level of service meets the requirements (MKJI 1997).
IDENTIFIKASI AIR TANAH UNTUK IRIGASI DENGAN METODE GEOLISTRIK DI DESA KURANJI DALANG Ni Putu Ety Lismaya Dewi; I Gede Utama Hadi Sutrisna; Alpiana Hidayatulloh
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v4i3.2403

Abstract

Abstrak Air tanah sangat penting bagi kehidupan manusia di bumi. Air tanah selain berguna untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dapat digunakan juga sebagai salah satu sumber air irigasi di persawahan. Kondisi geologi mempengaruhi keberadaan air tanah di kedalaman yang berbeda. Informasi tentang kedalaman air tanah sangat dibutuhkan masyarakat agar pemanfaatannya bisa maksimal. Metode yang digunakan untuk mengetahui keberadaan air tanah dalam akuifer pada penelitian ini adalah dengan metode geolistrik konfigurasi Wenner. Identifikasi keberadaan air tanah dengan metode ini berdasarkan sebaran nilai resisivitas. Konfigurasi Wenner adalah konfigurasi yang keempat buah elektrodanya terletak dalam satu garis dan simetris terhadap titik tengah. Mekanisme pengukuran yang digunakan adalah dengan menginjeksikan arus listrik ke dalam bumi melalui elektroda arus, kemudian kuat arus maupun beda potensial yang terjadi di permukaan bumi diukur. Hasil pengolahan data geolistrik yang dilakukan di Desa Kuranji Dalang memperlihatkan nilai resistivitas lapisan bawah permukaan berada pada range 34,2-1125 Ωm. Lapisan litologi yang terdapat antara lain adalah andesit, lempung (top soil), batu sepih, batu pasir, kerikil kering dan breksi. Sementara akuifer diindifikasikan berada pada lapisan batu serpih dan batu pasir dengan resistivitas 279- 495 Ωm dan mulai ditemukan pada kedalaman 25 m. Kata kunci: air tanah, irigasi, metode geolistrik, resistivitas, karakteristik akuifer, Desa Kuranji Dalang Abstract Groundwater is very important for human life on earth. Apart from being useful for meeting daily needs, groundwater can also be used as a source of irrigation water in rice fields. Geological conditions influence the presence of groundwater at different depths. Information about the depth of groundwater is really needed by the community so that its use can be maximized. The method used to determine the presence of groundwater in the aquifer in this research is the Wenner configuration geoelectric method. Identification of the presence of groundwater using this method is based on the distribution of resistivity values. The Wenner configuration is a configuration in which the four electrodes are located in one line and are symmetrical about the center point. The measurement mechanism used is by injecting an electric current into the earth through a current electrode, then the current strength and potential difference that occurs on the earth's surface are measured. The results of geoelectric data processing carried out in Kuranji Dalang Village show that the resistivity value of the subsurface layer is in the range 34.2-1125 Ωm. The lithological layers contained include andesite, clay (top soil), limestone, sandstone, dry gravel and breccia. Meanwhile, the aquifer is identified as being in layers of shale and sandstone with a resistivity of 279-495 Ωm and is found at a depth of 25 m. Key words: groundwater, irrigation, geoelectric method, resistivity, aquifer characteristics, Kuranji Dalang Village