Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan

Analisis Pengaruh Jenis Papan, Berat Labur Perekat Dan Interaksinya Terhadap Sifat Fisika Dan Mekanika Papan Laminasi: Analysis Of The Influence Of Board Type, Adhesive Labor Weight And Its Interactions On The Physical And Mechanical Properties Of Laminate Boards Febriana Tri Wulandari; Dini Lestari; Ni Putu Ety Lismaya Dewi
Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan Vol. 10 No. 1 (2023): Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/daun.v10i1.4976

Abstract

Peneliti ingin melihat apakah akan terjadi peningkatan kekuatan setelah kayu sengon dan bambu dikombinasikan menjadi papan laminasi. Jenis bambu yang akan digunakan untuk dijadikan bambu laminasi dalam penelitian ini adalah bambu petung (Dendrocalamus asper.Backer). Bambu petung dipilih karena memiliki diameter yang dapat mencapai 20 cm dengan tebal dinding antara 1-3 cm sehingga cocok digunakan menjadi bambu laminasi (Wulandari et.al, 2022). Kayu sengon (Paraserianthes falcataria) memiliki berat jenisnya 0,33 termasuk berat jenis ringan (0,29- 0,56) dengan kelas kuat III-IV (Sari, 2011). Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh jenis papan laminasi kayu sengon dan kombinasi kayu sengon bambu petung, pengaruh berat labur dan interaksi jenis papan laminasi dan berat labur terhadap sifat fisika dan mekanika serta kelas kuat papan laminasi yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial denga 2 faktor dan 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Berat labur berpengaruh nyata terhadap kadar air, MoR dan tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan, pengembangang tebal, penyusutan tebal, MoE. Jenis papan laminasi berpengaruh nyata terhadap kerapatan, kadar air, pengembangan tebal, penyusutan tebal. MoE dan tidak berpengaruh nyata terhadap MoR. Interaksi jenis papan laminasi dengan berat labur berpengaruh nyata terhadap kerapatan dan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air, pengembangan tebal, penyusutan tebal, MoE, MoR. Berdasarkan nilai sifat fisika dan mekanika maka papan laminasi jenis S1 (kombinasi sengon bambu petung) masuk kelas kuat III yang dapat digunakan untuk keperluan konstruksi-konstruksi berat terlindung dan papan laminasi jenis S2 (sengon) masuk kelas kuat IV dapat digunakan untuk keperluan konstruksi ringan yang terlindung.
Sifat Fisika Mekanika Papan Laminasi Kombinasi Kayu Sengon Bambu Petung dan Kayu Rajumas Bambu Petung: Physical Properties of Laminated Board Combination of Petung Bamboo Sengon Wood and Petung Bamboo Rajumas Wood Febriana Tri Wulandari; Dini Lestari; Radjali Amin
Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan Vol. 10 No. 2 (2023): Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/daun.v10i2.5871

Abstract

Pemanfaatan potongan-potongan kayu dan bambu cepat tumbuh dapat mengurangi tekanan terhadap hutan alam dan mendukung keberlanjutan bahan baku. Penggunaan potongan kayu dan bambu bisa dijadikan perpaduan yang bisa dikembangkan untuk memproduksi papan lamniasi. Jenis kayu yang digunakan dan dipadukan dengan bambu untuk memproduksi papan laminasi yaitu kayu rajumas dan kayu sengon. Kayu rajumas dan kayu sengon merupakan dua jenis kayu dengan berat jenis dan kekuatan yang rendah. Kayu dengan sifat tersebut sangat potensial untuk dijadikan produk papan karena ini akan memungkinkan perekat untuk meresap dengan baik ke permukaan kayu sehingga membentuk ikatan yang kuat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sifat fisika dan mekanika dari papan laminasi yang terbuat dari perpaduan kayu dan bambu (kayu sengon-bambu petung dan kayu rajumas-bambu petung). Rancangan penelitian menggunakan rancangan non faktorial dengan dua perlakuan kombinasi papan laminasi dan tiga kali ulangan. Berdasarkan standar JAS 234-2007 maka nilai pengujian sifat fisika J2 dan J1 telah memenuhi standar kecuali pada pengujian penyusutan tebal. Pengujian sifat mekanika MoE belum memenuhi standar JAS 234-2007 dan pengujian MoR hanya J2 yang memenuhi standar sementara J1 belum memenuhi standar. Nilai sifat fisika dan mekanika papan laminasi kombinasi kayu rajumas bambu petung (J2) lebih tinggi dibandingkan dengan kombinsi kayu sengon bambu petung (J1) kecuali pada pengujian pengembangan tebal. Kombinasi papan laminasi tidak berpengaruh nyata terhadap Sifat fisika dan mekanika kecuali pada pengujian MoE. Berdasarkan kelas kuat kayu maka papan laminasi kombinasi kayu rajumas bambu petung dan papan laminasi kombinasi kayu sengon bambu petung masuk dalam masuk dalam kelas kuat III yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan kontruksi dalam ruangan (interior).