Usia anak yang masih dini dan labil serta belum memiliki pemahaman yang baik mengenai bagaimana berperilaku baik adalah masih dalam kategori wajar. Hal ini dikarenakan mereka memang masih membutuhkan pembinaan dan pembimbingan yang berkelanjutan agar dapat berubah meskipun bisa saja membutuhkan waktu yang lama. Kondisi yang masih labil menyebabkan sewaktu-waktu sifat dan perilakunya bisa berubah-ubah. Beberapa anak akan terlihat perubahan dalam perilaku mereka seiring bertambahnya usia dan juga pengetahuan yang mereka miliki. Penelitian ini adalah studi kasus yang menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah MNY yang memiliki perilaku bermasalah. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Data hasil wawancara dianalisa dalam tiga tahap yaitu reduksi data, paparan dan penyimpulan. Sedangkan data hasil observasi dianalisis melalui teknik prosentase. Hasil penelitian menemukan bahwa dari 12 aspek yang diobservasi, ada 10 (83,3%) perilaku bermasalah yang tampak. Setelah adanya upaya pengendalian terhadap perilaku bermasalah, hanya tersisa 2 (16,7%) perilaku bermasalah yang masih tampak. Adapun upaya guru dalam mengendalikan perilaku bermasalah adalah memberikan nasehat secara perlahan, memberikan pujian dan hadiah ketika perilaku baik muncul, memberikan kesibukan bagi anak dengan berbagai kegiatan bermanfaat dan sering menyuguhkan cerita-cerita menarik tentang akhlak yang baik dan terpuji. Kata kunci: upaya guru, mengendalikan perilaku, anak bermasalah