Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada Siswa yang Mengalami Pembelajaran Menggunakan Model Treffinger Leyli Yustaria Pebriani; Demitra; Desti Haryani
Buletin Edukasi Indonesia Vol. 2 No. 01 (2023): Buletin Edukasi Indonesia
Publisher : The Indonesian Institute of Science and Technology Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56741/bei.v2i01.168

Abstract

Pemecahan masalah merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai dan dikembangkan oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Treffinger dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain Randomized Subject Posttest Only Control Group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Awang Lapai. Sampel diambil dengan Cluster Random Sampling sehingga kelas VIII-A yang berjumlah 21 siswa dan kelas VIII-B yang berjumlah 21 siswa ditetapkan sebagai sampel dalam penelitian ini. Kelas VIII-A sebagai kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya diterapkan model pembelajaran Treffinger dan kelas VIII-B sebagai kelas kontrol yang pembelajarannya diterapkan model pembelajaran konvensional. Post-test yang diberikan terdiri dari soal yang berbentuk uraian dengan materi peluang. Data dianalisis dengan analisis statistik deskriptif dan uji t. Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Treffinger sama dengan rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal tersebut terjadi karena dalam penelitian ini siswa baru pertama kali menggunakan model pembelajaran Treffinger dan proses pembelajaran hanya dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan yang menyebabkan kurang maksimalnya pengaruh model pembelajaran Treffinger terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika oleh karena itu siswa belum siap untuk menghadapi masalah baru yang dijumpai dilapangan karena penerapan model pembelajaran Treffinger memerlukan waktu yang tidak sebentar dalam melaksanakan proses pembelajaran.