Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Correlation Utilization Of Learning Facilities and Learning Independence With Mathematics Learning Outcome Of Grade VIII Students In Islamic Junior School Pancarita; Desti haryani
JURNAL PENDIDIKAN Vol 21 No 2 (2020): Jurnal Pendidikan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jpn.v21i2.2016

Abstract

This research aimed to determine: 1) coefficient Correlation betweenthe utilization of learning facilities with mathematics learning outcome. 2)coefficient correlation between independence learning with mathematics learning outcome. 3) coefficient correlation utilization of learning facilitiesand learning independence with mathematics learning outcome.The research was conducted in the even semester of 2019. The samplein this research was selected from the whole population of students ofGrade VIII in An Nur Islamic Junior School Palangka Raya in 2018/2019Academic Year, in total 78 students. Type of this research is correlational.Two instruments used in this research were questionnaires and tests.Questionnaires of utilization of learning facilities consists of 24 validstatements with 0,78 reliability coefficient, questionnaires of independencelearning consists of 24 valid statements with 0,90 reliability coefficient, andthe mathematics learning outcome test consists of 25 valid items with areliability coefficient of 0.85.The research results concluded: 1) there is positive correlation thatsignificant between utilization of learning facilities with mathematicslearning outcome (rhit=0,58), 2) there is positive correlation that significantbetween independence learning with mathematics learning outcome(rhit=0,54), 3) there is positive correlation that significant betweenutilization of learning facilities and independence learning withmathematics learning outcome (Rhit=0,73), each at a significance level of5%. 
ANALYSIS OF THE DIFFICULTIES OF CLASS X STUDENTS OF SMKN 4 PALANGKA RAYA IN SOLVING TRIGONOMETRY PROBLEMS Desti Haryani; Ardo Subagjo; Muhamad Hamdani; Qodri Ali Hasan; Novie Widyanti
JURNAL PENDIDIKAN Vol 23 No 1 (2022): Jurnal Pendidikan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jpn.v23i1.4667

Abstract

This research was motivated by the low scores obtained by students in the trigonometry material for the area of ​​triangles in class X GP of SMK Negeri 4 Palangka Raya. In the 2019/2020 school year, only 48% of the 34 students achieved the school's Minimum Completeness Criteria, which is 65. The purpose of this study is to describe the difficulties experienced by students in solving math problems on trigonometry material and the factors that students experience difficulties. This research is a qualitative descriptive study. The results showed that the difficulties experienced by students in solving trigonometry problems were: (a) Difficulties in counting were difficulties in performing number operations. The factor that causes students to be less careful. (b) Difficulty in transferring knowledge, namely determining the formula and sine value. The reason is that students do not understand the material being taught so they cannot distinguish the formula used in determining the area of ​​a triangle according to what is known in the problem. (c) Difficulty in understanding mathematical language, namely understanding mathematical symbols correctly. The reason is that students are less careful in writing down the numbers that match the existing mathematical symbols. (d) Difficulty in visual perception, namely making and understanding sketches or drawings based on existing problems. The reason is that students do not understand how to change what is asked in the question of the shape of a triangular image and vice versa.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada Siswa yang Mengalami Pembelajaran Menggunakan Model Treffinger Leyli Yustaria Pebriani; Demitra; Desti Haryani
Buletin Edukasi Indonesia Vol. 2 No. 01 (2023): Buletin Edukasi Indonesia
Publisher : The Indonesian Institute of Science and Technology Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56741/bei.v2i01.168

Abstract

Pemecahan masalah merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai dan dikembangkan oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Treffinger dengan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain Randomized Subject Posttest Only Control Group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Awang Lapai. Sampel diambil dengan Cluster Random Sampling sehingga kelas VIII-A yang berjumlah 21 siswa dan kelas VIII-B yang berjumlah 21 siswa ditetapkan sebagai sampel dalam penelitian ini. Kelas VIII-A sebagai kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya diterapkan model pembelajaran Treffinger dan kelas VIII-B sebagai kelas kontrol yang pembelajarannya diterapkan model pembelajaran konvensional. Post-test yang diberikan terdiri dari soal yang berbentuk uraian dengan materi peluang. Data dianalisis dengan analisis statistik deskriptif dan uji t. Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Treffinger sama dengan rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal tersebut terjadi karena dalam penelitian ini siswa baru pertama kali menggunakan model pembelajaran Treffinger dan proses pembelajaran hanya dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan yang menyebabkan kurang maksimalnya pengaruh model pembelajaran Treffinger terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika oleh karena itu siswa belum siap untuk menghadapi masalah baru yang dijumpai dilapangan karena penerapan model pembelajaran Treffinger memerlukan waktu yang tidak sebentar dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Stimulasi Tumbuh Kembang Anak di Desa Dirung Koram Kecamatan Kapuas Hulu Kabupaten Kapuas Andi Tenri Abeng; Siska Siska; Desti Haryani; Qodri Ali Hasan
Jurnal Pengabdian Tri Bhakti Vol. 3 No. 1 (2021): Jurnal Pengabdian Tri Bhakti
Publisher : Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36555/tribhakti.v3i1.1740

Abstract

Anak usia TK yang berusia 4-6 tahun memang termasuk dalam usia dini (early childhood) yang berusia 0-8 tahun. Anak usia dini berada dalam masa keemasan yang merupakan periode sensitif, selama masa inilah anak secara khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungannya. Pada masa ini anak siap melakukan berbagai kegiatan dalam rangka memahami dan menguasai lingkungannya. UTelah diketahui pula bahwa usia dini merupakan masa keemasan yang patut diperhatikan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan stimulasi tumbuh kembang anak di Desa Dirung Koram Kecamatan Kapuas Hulu Kabupaten Kapuas. Metode yang dilaksanakan dengan permainan dan pemutaran video untuk menstimulasi perkembangan anak. Dengan permainan dan pemuatan video diharapkan dapat meningkatkan stimulasi kepada anak sesuai tahap perkembangan pada aspek motorik kasar, motorik halus, bicara-bahasa dan sosislisasi-kemandirian. Tindak lanjut dari pelatihan tentang stimulasi perkembangan anak usia 4-5 tahun dengan pendampingan ibu balita, anggota keluarga atau pengasuh untuk menyebarluaskan hasil pelatihan. Pendampingan kepada ibu balita atau keluarga untuk mengevaluasi penerapan cara stimulasi yang diberikan kepada anak usia 4-5 tahun.
The Reflective and Impulsive Graduate Student’s Creativity Problem Solving of Three Variables of Linear Equations System Demitra Demitra; Sarjoko Sarjoko; Desti Haryani; Maulida Yunita; Leyli Yustarina Pebriani
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 14, No 1 (2023): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Mathematics Dept, Math. and Science Faculty, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v14i1.39787

Abstract

The challenge for prospective mathematics teachers in the future is to have a good mastery of the material, be able to solve math problems and think creatively. So that later they will be able to guide their students to develop creativity in 21st-century life. Cognitive style and learning influence the establishment of the creativity of mathematical problem-solving. The purpose of the study was to describe the creativity of students with reflective and impulsive cognitive styles in solving problems of a three-variable linear equation system. The research was carried out using descriptive-qualitative research methods. The research subjects were the Mathematics Education Study Program students at the University of Palangka Raya. The research instrument uses the Matching Familiar Figure Test, a problem-solving ability test, and an analytic rubric. Data were analyzed by scatterplot, pie diagram, reduction, triangulation, and inference. Research findings on students with reflective cognitive style in stages (1) understand problems and develop mathematical models with fluency, flexibility, originality, and elaboration; (2) complete the plan with fluency, flexibility, and elaboration; (3) check the results with fluency and elaboration. Students with impulsive cognitive styles are only in the stage of understanding the problem with fluency, novelty, and elaboration indicators.Tantangan bagi calon guru matematika di masa depan harus menguasai materi, mampu memecahkan masalah matematika dan kreativitas berpikir yang baik. Agar nantinya mereka mampu membimbing para siswanya mengembangkan kreativitas dalam kehidupan abad 21. Gaya kognitif dan pembelajaran berpengaruh terhadap pembentukan kreativitas memecahkan masalah matematika. Tujuan penelitian mendeskripsikan kreativitas mahasiswa dengan gaya kognitif reflektif dan impulsif memecahkan masalah sistem persamaan linier tiga variabel, Penelitian dilaksanakan dengan metode penelitian deskriptif-kualitatif. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Palangka Raya. Instrumen penelitian menggunakan Matching Familiar Figure Test, tes kemampuan pemecahan masalah dan rubrik analitik. Data dianalisis dengan scatterplot dan pie diagram, reduksi, triangulasi dan penyimpulan. Temuan penelitian pada mahasiswa dengan gaya kognitif reflektif pada tahap-tahap (1) memahami masalah dan menyusun model matematika dengan kefasihan, keluwesan, kebaharuan, dan elaborasi; (2) menyelesaikan rencana dengan fasihan, keluwesan, dan elaborasi; (3) memeriksa hasil dengan kefasihan dan elaborasi. Mahasiswa dengan gaya kognitif impulsif hanya tahap memahami masalah dengan indikator kefasihan, kebaharuan, dan elaborasi.