Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian limbah abu sekam padi dan hayati kompos terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai edamame (Glycine max L. Merr) di lahan kering pada musim hujan. penelitian dilaksanakan dilahan tegalan Desa Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak pada titik koordinat 8°28'06.2"S 117°22'32.2"E pada bulan Januari sampai Mei 2022. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial terdiri dari dua faktor yaitu, faktor pertama adalah limbah abu sekam padi (A) dan faktor kedua hayati kompos (K). Masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Faktor limbah abu sekam padi terdiri dari 2 taraf, yaitu: A0= 0 kg abu sekam padi, A1= 4,5 kg per petak abu sekam padi . faktor hayati kompos terdiri dari 3 taraf, yaitu: K0= 0 kg per petak hayati kompos, K1= 4,5 kg per petak hayati kompos, K2= 9 kg per petak hayati kompos. Data dianalisis menggunakan Analisis Varians (Anova) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pemberian limbah abu sekam padi dengan hayati kompos tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi dan jumlah daun tanaman baik umur 10, 20, 30, 40 hari setelah tanam (HST) tetapi, hasil terbaik tinggi dan jumlah daun yaitu pada perlakuan A0K2 (tanpa abu sekam padi dengan 4,5 per petak hayati kompos). Perlakuan A1K0 (4,5 kg per petak abu sekam padi dengan tanpa hayati kompos) berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah polong berisi per petak, berat polong berisi per tanaman, berat per petak, berat per hektar.