Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pemberdayaan dan Pengolahan Produk Durian di Desa Juru Mapin, Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa Yadi Hartono; Ade Mariyam Oklima; Alia Wartiningsih
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2019): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.5.2.115-122

Abstract

This community partneship program (PKM) is aimed to improve knowledge and skill ofthe two community groups in Jurumapin Village, Sumbawa Regency, namely Saling Angkat farmer groupand Palopo Durian processing group that focuses on develoving the production, marketing and bussines management. This PKM program had been done from March until May 2018 through training and mentoring method. The form of science and technology implementation in the training and mentoring was the technique of cultivating and rejuvenating the durian tree, the technique of using the dog hunter to expose monkey, the technique of marketing and bussines management, and the procedures of producing some cakes from durian. The result of this PKM shows that both of the groups understand the technique of cultivating and rejuvenating the durian tree, the technique of using dog hunter to expulse monkey, the technique of using facebook as social media in online media marketing and they are able to produce some cake from durian.
Utilizing Coal Ash and Humic Substances as Soil Ameliorant on Reclaimed Post-Mining Land Ade Mariyam Oklima; . Sudarsono; . Iskandar; Dyah Tjahyandari Suryaningtyas
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol 19, No 3: September 2014
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2014.v19i3.161-169

Abstract

Coal ash and humic substances can be used as soil ameliorant in the reclamation of formerly mined land. Due to its high pH and nutrients content, coal ash can be used to improve the chemical properties of the soil, such as increasing of pH, and increasing the levels of nutrients availability in the soil. Humic substances may also be used to complement, as they can increase the release of nutrients from the coal ash. Thus, the objective of this study was to assess the influence of coal ash and humic substances on soil chemical characteristics, nutrient absorption, and plant growth. This study was conducted in two locations - in a nursery area, involving two treatment factors: coal ash at different dosages (0, 200, and 400 g polybag-1), and humic material also at varying dosages (0, 0.04, and 0.08 g C polybag-1); and in a post-mining field using similar treatments: coal ash dosage (0, 2.5, and 5.0 kg planting-1 hole) and humic material dosage (0, 0.56, and 1.12 g C planting hole-1). The results showed that coal ash and humic materials significantly increased the soil pH, available P, and exchangeable K, Ca and Mg. Coal ash also contained a number of heavy metals but in quantities that are far below the limits set by both Indonesian Government Regulation and the US Environmental Protection Agency (USEPA). The above soil amelioration effects mean that. applicaton of coal ash and humic substances can significantly increase the growth of Jabon trees in the reclaimed post-mining land.[How to Cite: Ade MO, Sudarsono, Iskandar and DT Suryaningtyas. 2014. Utilizing Coal Ash and Humic Substances as Soil Ameliorant on Reclaimed Post-Mining Land. J Trop Soils 19: 161-169. Doi: 10.5400/jts.2014.19.3.161] [Permalink/DOI: www.dx.doi.org/10.5400/jts.2014.19.3.161]  
PELATIHAN PEMANFAATAN HHBK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN LINDUNG BATULANTEH Ade Mariyam Oklima; Yadi Hartono; Heri Kusnayadi
Jurnal Warta Desa (JWD) Vol. 3 No. 1 (2021): Jurnal Warta Desa (JWD)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.155 KB) | DOI: 10.29303/jwd.v3i1.114

Abstract

Masyarakat yang tinggal disekitar hutan batulanteh memiliki aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan Hasil Hutan Bukan Kayu seperti kemiri, kopi robusta, dan pemburuh madu hutan. Akan tetapi masyarakat belum memiliki keterampilan khusus dalam memanfaatkan dan meningkatkan nilai ekeonomi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat yang tinggal disekitar hutan Lindung Batulanteh dengan memanfaatkan Hasil Hutan Bukan Kayu. Pelatihan yang dilaksanakan di Desa Batudulang selama tiga bulan dengan tiga tahapan yaitu persiapan, pelatihan dan evaluasi pemahaman peserta. Hasil dari pelatihan menunjukkan hasil yang baik yaitu adanya peningkatan pemahaman masyarakat terhadap teknis pengurusan izin usaha (kenaikan 0,87%), teknik pemasaran produk (kenaikan 0,5%)  serta teknik pengemasan produk (kenaikan 2,82%). Oleh karena itu, pelatihan teknis pembuatan izin usaha, pelatihan teknis pemasaran dan pelatihan teknik pengemasan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap tiga hal krusial dari pengembangan sebuah produk yang akhirnya berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar hutan lindung Batulanteh.
PENGARUH PENCAMPURAN BIOCHAR TONGKOL JAGUNG DENGAN PUPUK CAIR BATUAN SILIKAT PADA TANAMAN KEDELAI EDAMAME (Glycine max L Merril) DI LAHAN SALIN Ade Mariyam Oklima; Heri Kusnayadi; Nining Herlina
Jurnal Agroteknologi Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Agroteknologi
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.224 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pencampuran biochar tongkol jagung dengan pupuk cair batuan silikat pada tanaman kedelai edamame (Glycine max L Merril) di lahan salin. Penelitian dilaksanakan di Dusun Tahan Desa Baru Tahan Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dari bulan Maret sampai Juli 2020. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor yaitu Biochar Tongkol Jagung (B) dan Pupuk Cair Batuan Silikat (S), masing-masing perlakuan diulang 3 kali.Faktor biochar tongkol jagung terdiri dari 3 taraf, yaitu : B0 = 0 % biochar tongkol jagung, B1 = 50 % biochar tongkol jagung atau 10 ton per hektar, B2 = 100 % biochar tongkol jagung atau 20 ton per hektar. Faktor pupuk cair batuan silikat terdiri dari 2 taraf yaitu S1 = 50 % pupuk silikat cairatau 1,5 liter per hektar, S2 = 100 % pupuk silikat cair atau 3 liter per hektar. Data dianalisis mengunakan Analisis Of Variance (ANOVA) uji lanjut BNJ pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pencampuran biochar tongkol jagung dengan pupuk cair batuan silikat memberikan tidak memberikan pengaruh yang nyata pada pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman baik pada umur 7, 14, 21, 28, dan 35 hari setelah tanam (HST) tetapi hasil terbaik tinggi tanaman dan jumlah daun yaitu pada perlakuan B2S2 (biochar tongkol jagung 20 ton per hektar dengan pupuk cair batuan silikat 3 liter per hektar). Pengaruh pencampuran biochar tongkol jagung dengan pupuk cair batuan silikat memberikan pengaruh nyata pada peubah hasil tanaman baik pada perlakuan jumlah polong, jumlah polong berisi, berat polong pertanaman, berat 1 polong berisi per tanaman, hasil per petak dan hasil per hektar. Hasil terbaik peubah hasil tanaman baik pada perlakuan jumlah polong, jumlah polong berisi, berat polong pertanaman, berat 1 polong berisi per tanaman, hasil per petak dan hasil per hektar yaitu pada perlakuan B2S2 (biochar tongkol jagung 20 ton per hektar dengan pupuk cair batuan silikat 3 liter per hektar).
ANALISIS KETERSEDIAAN LENGAS TANAH TERHADAP WAKTU TANAM JAGUNG DAN KACANG TANAH DI LAHAN KERING DESA BERORA KECAMATAN LOPOK Ieke Wulan Ayu; Ade Mariyam Oklima; Dian Safitri
Jurnal Agroteknologi Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal agroteknologi
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.814 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan lengas tanah dan menentukan waktu tanam jagung serta kacang tanah dengan menggunakan Cropwat 8.0. Penelitian ini dilaksanakan di lahan kering Desa Berora Kecamatan Lopok pada bulan Maret sampai Agustus 2021. Motode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapangan, wawancara, data primer dan sekunder. Penentuan titik pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling dan penentuan titik sampel dilakukan secara acak. Contoh tanah yang diambil adalah contoh tanah terganggu untuk keperluan analisis tanah di laboratorium yaitu tekstur dan bahan organik (C-organik). Hasil penelitian menunjukkan horizon Ap dan Bw1 memiliki tekstur yang sama (pasir 76%, liat 0%, debu 24%) dengan kelas tekstur pasir berlempung, Bw2 (pasir 44%, liat 20%, debu 36%) dengan kelas tekstur lempung, C-organik pada horizon Ap (0,47 %), Bw1 (0,29 %), Bw2 (0,56 %) dengan kategori sangat rendah. Pada wilayah penelitian memiliki kadar lengas yang tergolong rendah (0,86 – 1,51 in/ft), nilai kejenuhan (40,7 – 41,3 %V), dan permeabilitas (0,41 – 4,87 in/hr). Penentuan tanggal tanam berdasarkan jumlah curah hujan. Penanaman jagung dan kacang tanah dengan skenario waktu tanam potensial dilakukan pada bulan November menunjukkan kebutuhan air yang tercukupi dengan hampir/tidak terjadinya reduksi hasil pada tanaman.
EFEKTIVITAS BIOCHAR SEKAM PADI DAN PUPUK CAIR BATUAN SILIKAT PADA PERTUMBUHAN SERTA HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA L) DI LAHAN KERING DESA BARU TAHAN KECAMATAN MOYO UTARA Heri Kusnayadi; Ade Mariyam Oklima; Sulastri Sulastri
Jurnal Agroteknologi Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal agroteknologi
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.752 KB)

Abstract

Kacang hijau varietas Sampeong merupakan varietas lokal Sumbawa, yang telah ditetapkan menjadi varietas unggul nasional berdasarkan (SK Mentan, 2003). Produksi kacang hijau varietas Sampeong di Kabupaten Sumbawa masih dapat ditingkatkan karena masih dibawah potensi atau daya hasil yaitu, dapat mencapai 1,80 ton/ha. Faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan produksi kacang hijau yaitu produktivitas kacang hijau per hektar rendah, adanya alih fungsi lahan pertanian untuk produksi jagung serta harga yang fluktuatif. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktifitas kacang hijau varietas Sampeong yaitu dengan penambahan bahan organik seperti biochar sekam padi dan melakukan pemupukan yaitu dengan menambahkan pupuk cair batuan silikat pada lahan pertanian kacang hijau. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui efektifitas biochar sekam padi dan pupuk cair batuan silikat pada pertumbuhan serta hasil tanaman kacang hijau (Vigna radiata L) di lahan kering. Penelitian telah dilaksanakan di Desa Baru Tahan Kecamatan Moyo Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dari bulan Maret sampai Juni 2021. Metode yang digunakan pada penelitian yaitu menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 Faktor yaitu biochar sekam padi (B) dan dosis pupuk cair batuan silikat (P), masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Faktor biochar sekam padi terdiri dari 2 taraf, yaitu B1= 20 ton/ha, B2 = 30 ton/ha. Faktor dosis pupuk cair batuan silikat terdiri dari 3 taraf yaitu P0 = Tanpa aplikasi pupuk cair batuan silikat, P1 = 3 l/ha, P2 = 4 l/ha. Perlakuan tunggal biochar sekam padi B1 (20 ton/ha) memberikan pengaruh nyata pada parameter pengamatan jumlah polong pertanaman (14 buah) lebih rendah dibanding dengan deskripsi kacang hijau varietas Sampeong (16 buah). Pupukcair batuan silikat (4 l/ha)memberikan pengaruh nyata pada parameter pengamatan jumlah polong (17 buah) lebih tinggi dibandingkan dengan deskripsi kacang hijau varietas Sampeong (16 buah). Tidak terdapat pengaruh nyata antara kombinasi biochar sekam padi danpupuk cair batuan silikat pada pertumbuhan (tinggi tanaman dan jumlah daun) dan hasil (jumlah polong, hasil perpetak dan hasil perhektar). Perlakuan kombinasi B1P2 (biochar sekam padi 20 ton/ha dan pupuk cair batuan silikat dosis 4 liter/ha) lebih efektif pada pertumbuhan serta hasil tanaman kacang hijau (Vigna radiataL) di lahan kering.
PENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN DAN PEMBERIAN BEBERAPA JENIS PUPUK LAMBAT TERSEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KURMA (Pheonix dactylifera L.) Ade Mariyam Oklima; Ikhlas Suhada; Anisa Herviana
Jurnal Agroteknologi Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal agroteknologi
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.016 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interval penyiraman dan pemberian beberapa jenis pupuk lambat tersedia terhadap pertumbuhan bibit kurma (Phoenix dactylifera L.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret sampai mei 2021. Penelitian ini dilaksanakan di Perumahan Bukit Indah, Jl. Rembulan, Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa Besar. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yaitu interval penyiraman (A) dan pemberian beberapa jenis pupuk lambat tersedia (B). Dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan sehingga diperoleh 27 unit percobaan. Hasil pengamatan dianalisis dengan analisis of varian (Anova) pada uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5 %. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar dan berat basah tanaman. Hasil penelitian menyatakan bahwa pengaruh kombinasi antara interval penyiraman (A) dan pemberian beberapa jenis pupuk lambat tersedia (B) terhadap pertumbuhan bibit kurma berbeda nyata pada parameter berat tanaman terhadap perlakuan (A2B2). Sedangkan pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan panjang akar tidak berbeda nyata terhadap semua kombinasi perlakuan. Pengaruh interval penyiraman (A) terhadap pertumbuhan bibit kurma tidak berbeda nyata terhadap semua perlakuan pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar dan berat tanaman. Dan perlakuan pemberian beberapa jenis pupuk lambat tersedia (B) terhadap pertumbuhan bibit kurma tidak berbeda nyata terhadap semua perlakuan pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar dan berat tanaman. Kata Kunci: Bibit Kurma, Interval Penyiraman, dan Pupuk Lambat Tersedia.
PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR BIO SUGIH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L.) Wening Kusumawardani; Ade Mariyam Oklima; Henny Kusumawati
Jurnal Agroteknologi Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal agroteknologi
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.839 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh aplikasi pupuk Bio Sugih terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kubis (Brassica oleracea L.). Penelitian ini mengggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 1 faktor, yaitu faktor konsentrasi pupuk Bio Sugih (P) dengan 4 (tiga) perlakuan yang diulang 3 (tiga) kali dan dikombinasikan sehingga terdapat 12 petak percobaan. Data hasil pengamatan dilapangan dilanalisa menggunakan Analisis ragam pada taraf nyata 5%. Uji lanjut menggunakan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan aplikasi pupuk Bio Sugih tidak berbeda nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter krop, berat krop per tanaman dan berat krop per petak. Perlakuan kombinasi terbaik yaitu terdapat pada perlakuan P1 = 20 liter/Ha (Setara dengan 0,8 ml/tanaman ? 8 ml/petak).
PENGARUH KONSENTRASI PEMBERIAN AIR CUCIAN BERAS (AIR LERI) DAN GULA MERAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus L.) DI DATARAN RENDAH Mahdalena Mahdalena; Ieke Wulan Ayu; Ade Mariyam Oklima
Jurnal Agroteknologi Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Agroteknologi
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.693 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pemberian air cucian beras (air leri) dan gula merah pada pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih (pleurotus ostreatus di dataran rendah. penelitian dilaksanakan didataran rendah pesisir Desa Gontar Baru Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat pada bulan Februari sampai Juni 2022. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial terdiri dari dua faktor yaitu, faktor pertama adalah air cucian beras/ air leri (L) dan faktor kedua Gula merah (G). Masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Faktor air leri terdiri dari 3 taraf, yaitu: L0 = 0% air leri, L1 = 60% air leri dan L2 = 80% air leri. Faktor gula merah terdiri dari 3 taraf, yaitu: G0= 0% gula merah, G1= 20% gula merah, G2= 40% gula merah. Data dianalisis menggunakan Analisis Varians (Anova) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pemberian konsentrasi air leri 80%+gula merah 40% memberikan pengaruh nyata terhadap parameter waktu munculnya pinhead (hsp) pada seluruh panen. Perlakuan L2G0 yaitu air leri 80%+gula merah 0% berpengaruh pada parameter berat buah segar (gram) pada panen ketiga. Perlakuan L1G0 yaitu air leri 60%+gula merah 0% memberikan pengaruh nyata terhadap parameter lebar tudung (cm) jamur tiram putih pada panen pertama. Pada parameter jumlah badan buah tidak terdapat pengaruh nyata pada seluruh waktu panen.
PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI EDAMAME (Glycine max L. Merr)DENGAN PEMBERIAN LIMBAH ABU SEKAM PADI dan HAYATI KOMPOS DILAHAN KERING pada MUSIM HUJAN Sakinah Maulidya; Ade Mariyam Oklima; Heri Kusnayadi
Jurnal Agroteknologi Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Agroteknologi
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.211 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian limbah abu sekam padi dan hayati kompos terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai edamame (Glycine max L. Merr) di lahan kering pada musim hujan. penelitian dilaksanakan dilahan tegalan Desa Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak pada titik koordinat 8°28'06.2"S 117°22'32.2"E pada bulan Januari sampai Mei 2022. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial terdiri dari dua faktor yaitu, faktor pertama adalah limbah abu sekam padi (A) dan faktor kedua hayati kompos (K). Masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Faktor limbah abu sekam padi terdiri dari 2 taraf, yaitu: A0= 0 kg abu sekam padi, A1= 4,5 kg per petak abu sekam padi . faktor hayati kompos terdiri dari 3 taraf, yaitu: K0= 0 kg per petak hayati kompos, K1= 4,5 kg per petak hayati kompos, K2= 9 kg per petak hayati kompos. Data dianalisis menggunakan Analisis Varians (Anova) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pemberian limbah abu sekam padi dengan hayati kompos tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi dan jumlah daun tanaman baik umur 10, 20, 30, 40 hari setelah tanam (HST) tetapi, hasil terbaik tinggi dan jumlah daun yaitu pada perlakuan A0K2 (tanpa abu sekam padi dengan 4,5 per petak hayati kompos). Perlakuan A1K0 (4,5 kg per petak abu sekam padi dengan tanpa hayati kompos) berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah polong berisi per petak, berat polong berisi per tanaman, berat per petak, berat per hektar.