This Author published in this journals
All Journal LOKO KADA
Risko Herlambang
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Melihat Alam sebagai Sesama Ciptaan yang Hidup melalui Budaya Masyarakat Tradisional di Ranteberang – Buntumalangka Risko Herlambang
Jurnal Loko Kada Vol 1 No 01 (2021): LOKO KADA : JURNAL TEOLOGI KONTEKSTUAL DAN OIKUMENIS
Publisher : STT Mamasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.322 KB)

Abstract

Bumi ibarat sebuah kapal di tengah Samudera Atlantik dan kita sebagai makhluk hidup adalah para penumpang kapal tersebut. Sekali kapal tenggelam, maka hidup para penumpang berakhir. Krisis lingkungan hidup terjadi di berbagai belahan dunia, akibat sistem ekonomi yang hanya mencari keuntungan sebesar-besarnya, menggerus sumber daya bumi dan mengesampingkan persoalan ekologis. Selain itu pertumbuhan penduduk bumi terjadi begitu cepat, angka kemiskinan meningkat sehingga pemerintah negara-negara kewalahan dalam memenuhi kebutuhan warganya. Terjadi banyak kerusakan lingkungan. Suhu bumi memanas akibat perubahan iklim yang ekstrim. Bumi, tempat tinggal kita sedang sekarat. Tindakan “Menurunkan perahu-perahu penyelamat” sebagai upaya pencegahan terhadap semakin banyaknya korban dari krisis ekologis perlu dilakukan. Berbagai upaya telah dilakukan semua pihak untuk menanggulangi krisis lingkungan hidup. Tidak terkecuali Gereja sebagai salah satu lembaga teologis telah mengupayakan berbagai hal dalam menyikapi permasalahan ekologis. Dalam hal ini salah satu opsi yang dapat dilakukan adalah membangun paradigma berteologi kontekstual yang prihatin terhadap krisis lingkungan hidup. Dalam upaya membangun paradigma teologi kontekstual, kearifan lokal budaya dan tradisi luhur nenek moyang akan sangat berguna. Cerita “Menipu Padi” dalam budaya nenek moyang masyarakat tradisional di Ranteberang – Buntumalangka mengisyaratkan pesan: bahwa manusia dan alam (termasuk lingkungan hidup) adalah sesama ciptaan Tuhan yang hidup dan berpredikat baik. Dengan relasi semacam ini, maka manusia akan lebih menghargai alam dan lingkungan hidup secara bertanggung jawab”.