This Author published in this journals
All Journal TRANSIENT
Rindu Putra Ambarita, Rindu Putra
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SIMULASI PENENTUAN NILAI TAHANAN PENTANAHAN MENARA TRANSMISI 150 KV TERHADAP BACKFLASHOVER AKIBAT SAMBARAN PETIR LANGSUNG Ambarita, Rindu Putra; Yuningtyastuti, Yuningtyastuti; Syakur, Abdul
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 4, DESEMBER 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.553 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.4.1013-1020

Abstract

Tegangan lebih akibat sambaran petir pada saluran transmsi  listrik merupakan salah satu penyebab gangguan yang dapat menimbulkan kegagalan proteksi, kerusakan jaringan listrik, dan peralatan tegangan rendah. Pada saluran transmisi 150kV gangguan yang sering terjadi adalah backflashover dikarenakan tegangan akibat sambaran petir langsung pada menara dan kawat tanah yang mengakibatkan tegangan pada kawat fasa meningkat. Besarnya nilai (amplitude) serta bentuk gelombang tegangan pada kawat fasa dipengaruhi oleh resistivitas tanah, resistansi pentanahan. Pemodelan saluran transmisi 150kV dan injeksikan sumber tegangan induksi maksimum pada titik sambaran di menara dan kawat tanah saluran transmisi dengan menggunakan program Alternative Transients Program. Hasil simulasi menunjukkan bahwa tegangan pada kawat fasa akan meningkat akibat sambaran petir langsung pada saluran transmisi 150kV yaitu 2133.3kV. Tegangan pada kawat fasa C akan naik apabila resistivitas tanah dan resistansi pentanahan naik, nilai tegangan tertinggi pada tanah berbatu sebesar 2286kV.  Saat letak titik sambaran pada kawat tanah nilai tegangan pada kawat fasa 2594kV  lebih besar saat sambaran dimenara transmisi yaitu 2286kV . Pada kontruksi menara dua kawat tanah tegangan kawat fasa 2286kV  lebih rendah dibandingkan satu kawat tanah yaitu 2900kV. Sedangkan saat kawat tanah terhubung langsung ke tanah,nilai tegangan 2637kV lebih rendah dibanding saat kawat tanah menempel dimenara yaitu 2900kV.