p-Index From 2019 - 2024
0.835
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Pasir Laut
Niniek Widyorini
Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof Soedarto SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ASPEK BIOLOGI DARI IKAN PARI YANG DIDARATKAN DI TPI WEDUNG DEMAK Sarah Nur Wahyu; Niniek Widyorini; Abdul Ghofar
Jurnal Pasir Laut Vol 5, No 2 (2021): September
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpl.2021.38165

Abstract

Ikan Pari salah satu komoditas perikanan bernilai ekonomis yang didaratkan nelayan Demak sebagai hasil tangkapan sampingan. Akan tetapi, pengkajian aspek biologi ikan ini masih belum dilakukan secara menyeluruh. Serta tidak semua spesies ikan Pari memiliki status konservasi yang baik, dapat diandalkan jika terjadi kepunahan. Maka pentingnya pengkajian aspek biologi untuk pengelolaan dan pencegahan ikan ini dari kepunahan. Penelitian bertujuan melihat spesies, status konservasi dan aspek biologi (TKG, IKG dan kebiasaan makan) ikan Pari. Penelitian dilaksanakan di TPI Wedung Kabupaten Demak selama bulan November - Desember. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, dengan pengambilan sampel secara random sampling. Berdasarkan penelitian didapatkan 42 ekor ikan Pari. Spesies dan status konservasi ikan Pari yang didapatkan menurut IUCN adalah Pateobatis uarnacoides - rentan, Maculabatis gerrardi - terancam, Neotrygon kuhlii - informasi kurang, dan Telatrygon zugei- hampir terancam. Pada pengamatan tingkat kematangan gonad hasil didominasi oleh TKG I (belum matang). Nilai IKG yang didapatkan bervariasi dengan nilai IKG betina yang lebih besar dibanding jantan. Indeks kematangan gonad tersebut akan semakin meningkat seiring tingkat kematangan gonad. Kebiasaan makan ikan Pari adalah udang dan ikan kecil, dengan makanan utamanya adalah udang sedangkan ikan sebagai makanan pelengkap. Dari penelitian diketahui terdapat 4 spesies ikan Pari dengan status konservasi yang beragam dari informasi kurang terancam. Tingkat kematangan gonad pada spesies ikan Pari didominasi belum matang gonad dengan nilai indeks kematangan gonad betina lebih besar dibanding jantan pada tingkat kematangan yang sama. Ikan Pari merupakan ikan karnivora yang memangsa udang dan ikan kecil di perairan.
ANALISIS TOTAL BAKTERI Aeromonas sp. PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI WILAYAH KERAMBA JARING APUNG (KJA) DAN NON-KJA RAWA PENING Rusenda Pusparani; Niniek Widyorini; Oktavianto Eko Jati
Jurnal Pasir Laut Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.216 KB) | DOI: 10.14710/jpl.2021.31885

Abstract

Rawa Pening merupakan ekosistem danau yang terdapat di Kabupaten Semarang. Banyaknya kegiatan seperti budidaya, pertanian, dan pariwisata menyebabkan peningkatan kandungan bahan organik dan pencemaran perairan. Menurunnya kualitas perairan dapat menyebabkan adanya bakteri patogen yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total bakteri Aeromonas sp. pada ikan dan mengetahui perbedaan total kelimpahan bakteri Aeromonas sp.  pada ikan di wilayah KJA dan non-KJA Rawa Pening. Kegiatan penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2020 di Rawa Pening, Kabupaten Semarang dan analisis bakteri Aeromonas sp. dilakukan di Laboratorium Pengelolaan Sumberdaya Ikan dan Lingkungan (PSDIL), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel ikan nila yang diperoleh dari KJA dan non-KJA di Rawa Pening Kabupaten Semarang sesuai dengan titik koordinat pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan GPS dan dilakukan secara temporal sebanyak 2 kali dengan rentang waktu 1 minggu. Variabel yang diukur adalah pH, DO (Dissolved Oxygen), temperatur perairan dan udara, serta analisis total kelimpahan bakteri Aeromonas sp.  Analisis statistik menggunakan uji Normalitas dilanjutkan dengan uji Anova. Hasil kelimpahan rata-rata Aeromonas sp. pada ikan di wilayah KJA adalah 5,0 x 105 CFU/mL dan pada wilayah Non-KJA yaitu 6,9 x 105 CFU/mL. Total bakteri pada ikan di wilayah KJA berkisar 2,29 x 106 – 1,12 x 106 CFU/mL. Analisis diperoleh nilai signifikan 0,414 > 0,05. Tidak terdapat perbedaan signifikan pada total bakteri yang diduga Aeromonas sp. pada ikan nila di wilayah KJA dan Non-KJA.
PERBEDAAN KELIMPAHAN TOTAL BAKTERI Aeromonas sp. PADA SEDIMEN DAN KERANG Anodonta sp. DI DANAU RAWA PENING, KABUPATEN SEMARANG Larasati Woro Kusumastuti; Niniek Widyorini; Oktavianto Eko Jati
Jurnal Pasir Laut Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.291 KB) | DOI: 10.14710/jpl.2021.32220

Abstract

Warga sekitar bergantung pada Rawa Pening sebagai mata pencaharian. Potensi perikanan di Rawa Pening cukup besar. Salah satunya adalah kerang Anadonta sp. dan ikan. Populasi Kerang Anodonta sp. di Rawa Pening mengalami penurunan dan kerang Anodonta sp. dapat terinfeksi oleh bakteri patogen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung dan membandingkan kelimpahan total bakteri Aeromonas sp. pada kerang Anodonta sp. dan sedimen serta perbedaan kelimpahan total bakteri Aeromonas sp. pada sedimen dan kerang Anodonta sp. di inlet (Sungai Panjang) dan outlet (Sungai Tuntang) Rawa Pening. Metode yang digunakan adalah metode purposive sampling dengan mengambil sampel kerang Anodonta sp. dan dilakukan Total Plate Count (TPC) bakteri Aeromonas sp. di Laboratorium Pengelolaan Sumberdaya Ikan dan Lingkungan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Hasil TPC bakteri Aeromonas sp. di kerang Anodonta sp. pada inlet berkisar antara 1,75 x 104 hingga 7,79 x 105 CFU/ml, sedangkan pada outlet berkisar antara 1,65 x 104 hingga 3,78 x 105 CFU/ml. Hasil TPC bakteri Aeromonas sp. pada sedimen di inlet dan outlet berurutan adalah 6,80 x 105 dan 7,55 x 104 CFU/ml. Analisis statistik yang digunakan yaitu Anova One Way dengan nilai signifikansi 0,559 >0,005, sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelimpahan bakteri Aeromonas sp. pada kerang Anodonta sp. dan sedimen di wilayah inlet dan outlet Rawa Pening.
ANALISIS PERBEDAAN KELIMPAHAN BAKTERI HETEROTROF DENGAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK PADA SEDIMEN DI EKOSISTEM MANGROVE TRIMULYO, KECAMATAN GENUK, KOTA SEMARANG Rizki Riza Putri; Niniek Widyorini; Oktavianto Eko Jati
Jurnal Pasir Laut Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.556 KB) | DOI: 10.14710/jpl.2021.32270

Abstract

Ekosistem mangrove menghasilkan serasah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrien untuk bakteri heterotrof. Serasah didekomposisi oleh bakteri heterotrof yang mampu mendegradasi bahan organik menjadi bahan anorganik. Tujuan dari penelitian yakni mengetahui kelimpahan bakteri heterotrof serta hubungannya dengan kandungan bahan organik pada ekosistem mangrove dan sekitarnya. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari sampai mei 2020 di ekosistem mangrove Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Analisis kelimpahan bakteri heterotrof dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Sumberdaya Ikan dan Lingkungan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Analisis bahan organik dilaksanakan di Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penentuan lokasi sampling menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel penelitian diambil di ekosistem mangrove dan sekitarnya. Penanaman bakteri dilakukan menggunakan metode (spread plate), perhitungan kelimpahan bakteri menggunakan metode Total Plate Count (TPC). Analisis data menggunakan T-test dan Regresi. Rata-rata kelimpahan bakteri heterotrof di sedimen yang diperoleh yaitu 5,24x107 - 1,32x108 CFU/mL, sedangkan di air 1,39x105 - 6,37 x105 CFU/mL. Hasil bahan organik sedimen yaitu 4,32 – 14,71%. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan antara kelimpahan bakteri heterotrof di sedimen dan air (p < 0,05). Hubungan antara kelimpahan bakteri heterotrof di sedimen dengan bahan organik memiliki hasil (r=0,693) yang artinya berkorelasi sedang.
ANALISIS KELIMPAHAN BAKTERI Aeromonas hydrophila DI PERAIRAN RAWA PENING DESA KEBONDOWO, SEMARANG Fajar Hidayaturohman; Niniek Widyorini; Oktavianto Eko Jati
Jurnal Pasir Laut Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Master Program of Aquatic Resources Management, Department of Aquatic Resources, Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.976 KB) | DOI: 10.14710/jpl.2021.31894

Abstract

Rawa Pening merupakan salah satu ekosistem danau yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Desa Kebondowo merupakan perairan Rawa Pening yang berpotensi tercemar limbah organik. Hal ini disebabkan lokasi Rawa Pening tersebut memiliki beberapa fungsi seperti kawasan tanaman eceng gondok, pemukiman, pariwisata, pemancingan ikan, dan kegiatan budidaya yang dapat menambah bahan organik di perairan. Meningkatnya bahan organik pada perairan akan memicu tumbuhnya bakteri Aeromonas hydrophila. Bakteri A. hydrophila merupakan bakteri patogen yang banyak menginfeksi ikan dan umumnya ditemukan pada perairan yang memiliki kandungan bahan organik tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan bakteri A. hydrophila pada sedimen dan air, menghitung kandungan bahan organik sedimen serta mengetahui hubungan bahan organik sedimen dengan kelimpahan bakteri A. hydrophila. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2020 dengan menggunakan metode deskriptif, sedangkan penentuan lokasi sampling menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata kelimpahan bakteri di sedimen berkisar antara 1,55 x 104 – 3,73 x 104 CFU/ml dan rata-rata kelimpahan bakteri di perairan yaitu berkisar dari 0,3 x 103 – 1,4 x 103CFU/ml, terdapat perbedaan kelimpahan bakteri A. hydrophila di sedimen dan air. Rata-rata bahan organik sedimen pada lokasi penelitian berkisar dari 28,316 – 38,670%, hubungan bahan organik sedimen dengan kelimpahan bakteri A. hydrophila memiliki keeratan hubungan sedang (r=0,414) ke arah positif serta bahan organik memberi pengaruh terhadap kelimpahan bakteri A. hydrophila hanya sebesar 17,2%.