Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

WHEN RELIGIOUS JUDGES PROTECT CHILDREN'S RIGHTS: Case of Divorce in Padangsidempuan Religious Court Ahmatnijar Ahmatnijar; Dian Furqani Tenrilawa; Asmuni Asmuni; Hasan Matsum; Rahman Subha
Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam Vol 15, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ahwal.2022.15204

Abstract

In a marriage, a parent is the primary party that fulfills children's rights, but in reality, not all marriages end in ideal conditions. In many divorces, children's rights are jeopardized. This paper aims to study how children's rights are fulfilled at the hands of the Padangsidimpuan Religious Courts. Data for this study were collected through in-depth interviews, while secondary data was obtained from the case register files at the Padangsidimpuan Religious Court. After conducting research, it was found that the majority of wives who filed for divorce at the Padangsidimpuan Religious Court mostly did not include the rights of the children in their petition. In deciding this case, the judge at the Padangsidimpuan Religious Court followed existing regulations. The verdict always refers to the posita. However, apart from that, many judges also advise the litigants to include children's rights in the posita lawsuit therefore their rights can be protected by a judge's decision.[Dalam sebuah perkawinan, orang tua seharusnya menjadi pihak utama yang memenuhi hak-hak anak, tetapi ternyata tidak semua pernikahan baik-baik saja. Banyak terjadi perceraian yang mengancam hak anak. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana terpenuhinya hak-hak anak di Pengadilan Agama. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara melakukan wawancra mendalam, sedangkan data sekunder diperoleh dari berkas-berkar register perkara di Pengadilan Agama Padangsidimpuan.  Setelah melakukan penelitian didapatkan fakta  bahwa mayoritas istri yang mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama Padangsidimpuan hanya mengajukan gugat cerai belaka tanpa turut menyertakan hak anak yang di bawah pengasuhannya.Hakim Pengadilan Agama Padangsidimpuan dalam memutuskan hal tersebut konsisten dengan regulasi yang ada. Putusan selalu merujuk posita. Namun ternyata selain itu, banyak juga hakim yang menyarankan kepada pihak yang berperkara untuk memasukkan hak-hak anak dalam posita gugatan agar dapat dilindungi haknya oleh putusan hakim.]
Evaluasi Praktik Istihsan dan Istishab dalam Muamalah Kontemporer T. Rizkan Polem; Asmuni Asmuni; Tuti Anggraini
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 9 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v9i3.21457

Abstract

Dalam kehidupan modern, prinsip-prinsip hukum Islam sering kali tidak secara eksplisit mengatur berbagai situasi, seperti penggunaan teknologi dalam transaksi atau perubahan dalam pola ekonomi. Evaluasi praktik istihsan dan istishab menjadi penting karena mereka merupakan landasan untuk menginterpretasikan dan menyesuaikan hukum Islam terhadap dinamika zaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi praktik penggunaan istihsan dan istishab dalam muamalah kontemporer. Penelitian ini mengadopsi metode studi kepustakaan yang fokus pada pengumpulan, analisis, dan sintesis informasi dari berbagai sumber literatur. Hasil penelitian menggarisbawahi signifikansi Istihsan dan Istishab dalam konteks menyelaraskan hukum Islam dengan realitas muamalah kontemporer. Evaluasi praktik Istihsan menyoroti kemampuannya dalam memberikan ruang interpretasi yang fleksibel dalam transaksi modern seperti e-commerce, sementara praktik Istishab menegaskan kelanjutan status hukum dalam berbagai konteks bisnis dan keuangan. Implikasi penelitian ini menawarkan rekomendasi kebijakan, termasuk peningkatan pemahaman melalui pendidikan, pengembangan pedoman khusus, dan dorongan untuk penelitian lanjutan guna menjaga relevansi hukum Islam di tengah dinamika kehidupan modern yang terus berkembang.
Madzhab Shahabi: Eksplorasi Fatwa Sahabat dalam Persoalan Muamalah Harry Irawan; Asmuni Asmuni; Tuti Anggraini
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 9 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v9i4.21458

Abstract

Madzhab Shahabi menggambarkan pandangan sahabat Nabi dalam hukum Islam yang tidak secara tegas dijelaskan dalam Al-Quran dan Sunnah. Fenomena ini cukum mengganggu praktik ekonomi dan kehidupan umat Muslim saat ini. Keberhasilan Madzhab Shahabi dalam memberikan landasan hukum sangat penting dalam dinamika kehidupan modern. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki konsistensi pandangan sahabat, argumentasi yang mereka gunakan, dan implikasi kontemporer dari perdebatan Madzhab Shahabi dalam menangani persoalan hukum Islam yang tidak tegas dijelaskan dalam sumber-sumber utama Islam. Metode penelitian ini mengusung pendekatan studi literatur dan perbandingan untuk melakukan analisis deskriptif yang mendalam. Hasil penelitian menegaskan pentingnya pandangan para sahabat dalam menetapkan hukum Islam di luar ijtihad, dengan ulama dari keempat madzhab cenderung mengikuti Mazhab Shahabi jika sumber lain tidak memberikan jawaban. Implementasi Mazhab Shahabi dalam muamalah kontemporer, seperti transaksi jual beli kredit, zakat atas perhiasan, dan ganti rugi atas cedera hewan ternak, mempengaruhi banyak aspek dalam hukum ekonomi syariah, tetapi perbedaan pandangan antar-ulama menciptakan keragaman interpretasi dan penerapan hukum dalam kehidupan sehari-hari. Implikasi kontemporer dari perdebatan Mazhab Shahabi mendorong penafsiran yang adaptif dan responsif, menekankan pentingnya ijtihad, dan mengakui keragaman pandangan hukum dalam Islam untuk menyusun hukum yang relevan dengan konteks modern sambil mempertahankan keterkaitan dengan warisan sahabat Nabi.