Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PEMBIAKAN ZAMIO MENGGUNAKAN SETEK DAUN PADA BERBAGAI MEDIA, TARAF CAHAYA, DAN KONSENTRASI IBA Sugijono, Sugijono; Sumijati, Sumijati
Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture Vol 24, No 1 (2009): March
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2298.842 KB) | DOI: 10.20961/carakatani.v24i1.14018

Abstract

Ornamental plant mainly indoor kind like zamio was isteresting for human. The interesting increase year by year. Easy in maintaining of crop and can be propagated by leaf are more interesting. Crop propagation by leaf will be generate high number of new plants but the plant IBA growth regulation treatment. The research was conducted at open garden of Bussiness Incubator, University of Sebelas Maret Surakarta (98 m above see level) from July untill September 2008. The research contains two experiments there are arrange inn split pot factorial design respectively. For the first experiment the mainplot is light intensity (25, 50 and 75%) and subplot is IBA concentration (0, 100, 200 and 300 ppm). The second experiment the mainplot is light intensity (25, 50 and 75%) and subplot is crop media composition (ash from husk+sand+compost, ash from husk+powder of coconut fiber+compost, and charcoal from husk+powder of coconut fiber+compost). So there are (from the two experiments) 12 combination treatment, each of combination was replicated three times. The yield of research show that: there are no interaction between light intensity and IBA concentration also between light intensity and media composition. The respon of zamio leaf cutting to the light intensity on the number and length of roots following positive lineary model but on the high of bud following negative lineary model especially at 18 weeks after planting (wap). The respon of zamio leaf cutting to the IBA concentration occur at 24 wap following positive lineary model. The media composition no significantly influence to the cutting growth.
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI Sugijono, Sugijono
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 4, No 13 (2005)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/wacana.v4i13.259

Abstract

fulisan ini diharapkan mampu mengupas dan mempelaiariI Rintangan Komunikasi : mempelaiari konsepsi " MendengarSecara Aktif " ; mempelajari konsepsi " Pengungkapan Pendapat secara Tegas I Asertip ( assertivencess), Pengungkapan Pendapat Secara Tidak I Non Asertip ( non assertip) dan konsep agresip ( agresiveness) ; me/akukan latihan "Ketrampi/an Asertip (assertivenesssklll
RADIO SEBAGAI MEDIUM KOMUNIKASI Sugijono, Sugijono
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 2, No 5 (2003)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/wacana.v2i5.209

Abstract

Faktor lain yang perlu mendapatkan perhatian dalam menganalisa kata yang diucapkan dalam siaran radio, ialah bahwa kata yang disiarkan cepat sampai kepada pendengar. Kata-kata yangdisiarkan pada detik yangsama dapat didengar ditempat-tempat yang jauh oleh ribuan dan bahkan jutaan orang secara simultan. Inilah yangdisebut II immediacy II atau lebih tegas lagi " absolute immediacy ". Faktor abso- lute immediacy ini harus mendapat perhatian sungguh-sungguh dari seorang broadcaster. Kelebihaninilah yang dapat kita mamfaatkan dewasa ini.Namun jangan dilupakan radio yang hanya mengandalkan satu indera yaitu telinga sering mengundang salah tafsir. Kata-kata yang diucapkan memang memiliki kekuatan pengaruh psychologisyang lebihcepat, lebih mendalam daripada kata-kata tertulis. Kata-kata yang diucapkan lebih mudah dan lebih cepat merangsang emosi, tetapi juga lebih mudah disalah tafsirkan ataupun disalah fahamkan. Hal ini tidak hanya disebabkan karena sifat kata itu sendiri, lebih-lebihkata yang dipancarkan lewat gelombang radio yang memiliki karakteristik sendiri ( FM, AM,SW LW ). Telinga yang menjadi satu-satunya alat indera kita gunakan menangkap pesan radio terkadang menangkap dengan setengah-setengah atau tidak bekerja dengan sempurna sehingga menimbulkan salah dengar dan salah tafsir.Dalam kehidupan sehari-hari, dalam percakapan kita sering memilih kata-kata tertentu, yang mengandung bunyi atau suara yang mempunyai kekuatan. Lihat permainan pantun. Mengingat adanya peranan kekuatan kata maka seorang broad- caster harus bersikap hati-hati dalam memilih dan menggunakan kata-kata. Proses Komunikasi Melalui Siaran RadioSeperti telah disinggung diawal pembahasan kita komunikasi akan berhasil jika pengirim ( komunikator) dan penerima ( komunikan) terdapat saling pengertian. Tingkat yang lebih jauh ialah mereka dapat menyetujui dan menerima pesan yang disampaikan. Keadaan tersebut dapat terjadi jika mereka yang terlibat dalam komunikasi tersebut memiliki frame of referensi yang sama dan perhatian dan kebutuhan yang sama. Pendeknya keberhasilan komunikasi dipengaruhi oleh beberapa factor. Bagi siaran radio keberhasilan berkomunikasi banyak ditentukan oleh cara-cara penyampaian, persentasi, cara-cara yang digunakan orang yang bekerja dibelakang mikrofon.