Nina Witasari, Nina
Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Journal of Indonesian History

Sejarah Perkembangan Arsitektur Bangunan Indis di Purworejo Tahun 1913-1942 Prastiwi, Resti Eka; Saraswati, Ufi; Witasari, Nina
Journal of Indonesian History Vol 8 No 1 (2019): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jih.v8i1.32221

Abstract

Kebudayaan Indis merupakan pencerminan dari pola gaya hidup yang dianut oleh sebagian kecil penghuni Nusantara pada masa kolonial. Gaya hidup Indis mengalami masa kejayaan hingga awal abad 20. Pendukung dari kebudayaan Indis tidak hanya orang Belanda saja, tetapi golongan elit pribumi juga telah masuk dalam lingkaran budaya Indis. Perkembangan arsitektur Indis di Purworejo dipengaruhi adanya pencampuran antara budaya Belanda (Eropa) dengan budaya Jawa (lokal), perkembangan pendidikan bergaya Barat, dan juga perkembangan ekonomi kota Purworejo. Adanya dampak dari semakin sempitnya tanah perkotaan arsitektur Indis terpaksa menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan, tetapi hal ini tidak berarti arsitektur Indis hilang begitu saja, karena secara politis arsitektur Indis dipakai oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai pembela antara penguasa dan rakyat biasa, serta merupakan simbol dari kekuasaan, status sosial dan kebesaran yang dibutuhkan oleh penguasa saat itu.
KERUSUHAN ANTI TIONGHOA DI SEMARANG TAHUN 1980 Wigarani, Lenisa; Bain, Bain; Witasari, Nina
Journal of Indonesian History Vol 8 No 2 (2019): Journal of Indonesian History
Publisher : Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jih.v8i2.36974

Abstract

The events of anti-Chinese riots in Semarang were riots that began in the city of Solo. The riots that hit the city of Semarang took place in 1980. Therefore, the researcher wants to analyze three problems rising from that background which are: (1) the trigger factor for the anti-Chinese riots in Semarang in 1980, (2) the chronology of anti-Chinese riots in Semarang in 1980, (3) the impact of anti-Chinese riots in Semarang in 1980. In this study the researcher uses a history research method consisting of primary and secondary source. The primary source is the archive source regarding the history of events obtained from the archive data at Depo Arsip Suara Merdeka, (BPS) Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, and KOMPAS. The researcher also conducted interviews with living witnesses relate to the riots. While secondary sources used are from books or journal related to research. Based on the research result, the researcher stated that the events of anti-Chinese riots that occurred in Semarang in 1980 were the worst inter-ethnic events in the history of the city of Semarang. Anti-Chinese riots caused considerable and serious chaos for the people of Semarang, especially the Chinese people who were affected by the casualties ranging from victims of minor injuries, serious injuries, and the destruction of buildings and transportation vehicles belonging to ethnic Chinese descendants. Keywords: Anti Chinese Riots, in 1980, Semarang.
Iksan Skuter: Perjalanan Karir Bermusik Dan Kontribusinya Dalam Bidang Sosial Budaya Di Indonesia Tahun 2000-2018 Cahyani, Fitri Dwi Nur; Witasari, Nina
Journal of Indonesian History Vol 10 No 1 (2021): Journal Of Indonesian History
Publisher : Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jih.v10i1.46911

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perjalanan karir bermusik Iksan Skuter serta kontribusinya dalam bidang sosial budaya di Indonesia. Di sisi lain penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar belakang kehidupan Iksan Skuter yang pada akhirnya mempengaruhi musikalitasnya. Iksan Skuter merupakan seorang musisi yang telah malang melintang dalam blantika musik Indonesia. Ia mengawali karirnya sebagai seorang gitaris serta pencipta lagu hingga dalam perjalanannya ia memutuskan untuk bersolo karir dalam jalur independent. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Iksan Skuter mengenal musik sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar. Karir bermusiknya dimulai pada tahun 2000 dengan bergabung bersama homeband Universitas Brawijaya, Malang. Tahun 2002 ia bergabung dengan Draf Band yang dalam perjalanannya berhasil masuk dalam pentas musik nasional dan berganti nama menjadi Putih Band di bawah naungan label Alfa Record. Tahun 2012 Iksan memulai babak baru dalam karir bermusiknya dengan menjadi solois yang ada di jalur independent yang konsisten menciptakan lagu yang meupakan kritik sosial politik dan penuh pesan moral. Selama bersolo karir inilah Iksan membangun Institut Musik Jalanan, Warung Srawung, hingga menciptakan album khusus untuk anak-anak sebagai bentuk kontribusinya dalam bidang sosial budaya di Indonesia. Kata Kunci: Iksan Skuter, Perjalanan Karir, Kontribusi
Sejarah Perkembangan Arsitektur Bangunan Indis di Purworejo Tahun 1913-1942 Prastiwi, Resti Eka; Saraswati, Ufi; Witasari, Nina
Journal of Indonesian History Vol 8 No 1 (2019): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jih.v8i1.32221

Abstract

Kebudayaan Indis merupakan pencerminan dari pola gaya hidup yang dianut oleh sebagian kecil penghuni Nusantara pada masa kolonial. Gaya hidup Indis mengalami masa kejayaan hingga awal abad 20. Pendukung dari kebudayaan Indis tidak hanya orang Belanda saja, tetapi golongan elit pribumi juga telah masuk dalam lingkaran budaya Indis. Perkembangan arsitektur Indis di Purworejo dipengaruhi adanya pencampuran antara budaya Belanda (Eropa) dengan budaya Jawa (lokal), perkembangan pendidikan bergaya Barat, dan juga perkembangan ekonomi kota Purworejo. Adanya dampak dari semakin sempitnya tanah perkotaan arsitektur Indis terpaksa menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan, tetapi hal ini tidak berarti arsitektur Indis hilang begitu saja, karena secara politis arsitektur Indis dipakai oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai pembela antara penguasa dan rakyat biasa, serta merupakan simbol dari kekuasaan, status sosial dan kebesaran yang dibutuhkan oleh penguasa saat itu.
Kerusuhan Anti Tionghoa di Semarang Tahun 1980 Wigarani, Lenisa; Bain, Bain; Witasari, Nina
Journal of Indonesian History Vol 8 No 2 (2019): Journal of Indonesian History
Publisher : Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jih.v8i2.36974

Abstract

The events of anti-Chinese riots in Semarang were riots that began in the city of Solo. The riots that hit the city of Semarang took place in 1980. Therefore, the researcher wants to analyze three problems rising from that background which are: (1) the trigger factor for the anti-Chinese riots in Semarang in 1980, (2) the chronology of anti-Chinese riots in Semarang in 1980, (3) the impact of anti-Chinese riots in Semarang in 1980. In this study the researcher uses a history research method consisting of primary and secondary source. The primary source is the archive source regarding the history of events obtained from the archive data at Depo Arsip Suara Merdeka, (BPS) Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, and KOMPAS. The researcher also conducted interviews with living witnesses relate to the riots. While secondary sources used are from books or journal related to research. Based on the research result, the researcher stated that the events of anti-Chinese riots that occurred in Semarang in 1980 were the worst inter-ethnic events in the history of the city of Semarang. Anti-Chinese riots caused considerable and serious chaos for the people of Semarang, especially the Chinese people who were affected by the casualties ranging from victims of minor injuries, serious injuries, and the destruction of buildings and transportation vehicles belonging to ethnic Chinese descendants. Keywords: Anti Chinese Riots, in 1980, Semarang.
Iksan Skuter: Perjalanan Karir Bermusik Dan Kontribusinya Dalam Bidang Sosial Budaya Di Indonesia Tahun 2000-2018 Cahyani, Fitri Dwi Nur; Witasari, Nina
Journal of Indonesian History Vol 10 No 1 (2021): Journal Of Indonesian History
Publisher : Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jih.v10i1.46911

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perjalanan karir bermusik Iksan Skuter serta kontribusinya dalam bidang sosial budaya di Indonesia. Di sisi lain penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar belakang kehidupan Iksan Skuter yang pada akhirnya mempengaruhi musikalitasnya. Iksan Skuter merupakan seorang musisi yang telah malang melintang dalam blantika musik Indonesia. Ia mengawali karirnya sebagai seorang gitaris serta pencipta lagu hingga dalam perjalanannya ia memutuskan untuk bersolo karir dalam jalur independent. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Iksan Skuter mengenal musik sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar. Karir bermusiknya dimulai pada tahun 2000 dengan bergabung bersama homeband Universitas Brawijaya, Malang. Tahun 2002 ia bergabung dengan Draf Band yang dalam perjalanannya berhasil masuk dalam pentas musik nasional dan berganti nama menjadi Putih Band di bawah naungan label Alfa Record. Tahun 2012 Iksan memulai babak baru dalam karir bermusiknya dengan menjadi solois yang ada di jalur independent yang konsisten menciptakan lagu yang meupakan kritik sosial politik dan penuh pesan moral. Selama bersolo karir inilah Iksan membangun Institut Musik Jalanan, Warung Srawung, hingga menciptakan album khusus untuk anak-anak sebagai bentuk kontribusinya dalam bidang sosial budaya di Indonesia. Kata Kunci: Iksan Skuter, Perjalanan Karir, Kontribusi