Hery Noer Aly
Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Evaluasi Kurikulum Vina Putri Rahayu; Hery Noer Aly
Journal on Education Vol 5 No 3 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to provide information regarding curriculum evaluation. The type of research used is library research. The results of the study show that curriculum evaluation plays an important role both in determining educational policies in general. as well as in decision making in the curriculum. Curriculum evaluation is the application of scientific procedures to collect valid and reliable data to make decisions about the current or implemented curriculum. The evaluation function is to improve a curriculum by providing assistance and giving an award. Several models in curriculum evaluation. namely: the provus discrepancy model, the contingency-congruence model, the CIPP model, the Kemmis Surrogate Experience model, the class action set model and the stake case study model. The instruments used in curriculum evaluation are in the form of tar and non-tests..
Orientasi dan Fungsi Kurikulum dalam Pendidikan Mardiani Pane; Hery Noer Aly
Journal on Education Vol 5 No 3 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i3.1388

Abstract

This study aims to provide information about the orientation and function of the curriculum in education. The type of research used in this research is library research. And the results of the research show that the orientations and functions curriculum in education are very comprehensive. First, cultural orientation, the results of the learning process in schools are expected to be able to inherit the cultural foundations of society to the next generations. Second, personal orientation, the results of the learning process are expected to equip students with the basic needs of individuals and groups. Third, vocational orientation, the results of the learning process can equip students to actively participate in the real world. Fourth, social orientation, the results of the learning process are expected to enable functional students in society to help create shared prosperity. Fifth, economic orientation, the results of the learning process carried out are also expected to enable individual student abilities to contribute the progressing of the nation/country as a whole.
Landasan Filosofis Eksistensialisme dalam Kurikulum Merdeka Belajar Isna Refriana; Hery Noer Aly
Journal on Education Vol 5 No 3 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i3.1390

Abstract

Existentialism is a school of philosophy that wants the learning process to take place at the will or interest of students, and educators act as facilitators who will provide convenience to students in learning process activities. For this reason, this study aims to determine the philosophical basis of existentialism in the independent learning curriculum. This study used a qualitative research method with a library research approach. Source of data consists of primary data and secondary data. Primary data are books or scientific works related to existentialism and independent curriculum. The secondary data is everything that can support the primary data. Data is collected through observation and documentation. Data validity is done by means of triangulation. And data analysis techniques are carried out with the principles of Miles and Huberman, firstly data reduction, secondly presenting data, thirdly providing conclusions. The research results obtained show that, in the independent curriculum, the learning method used refers to the interest and talent approach. With this method, students can choose what subjects they want to learn according to their passion. Thus, this is in line with the principle of existentialism, namely freedom. Where students are given the freedom to develop themselves according to their interests and talents through the subjects they choose for themselves.
Pengembangan Kurikulum Masyarakat, Pendidikan dan Sekolah Gusti Rantio; Hery Noer Aly
Journal on Education Vol 5 No 3 (2023): Journal on Education: Volume 5 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v5i3.1508

Abstract

The issues raised in this study are Community, Education and School Curriculum Development. In this study, the authors used the library research method, namely in writing articles, the authors used books as their data source. Library research which is commonly called library research is carried out by examining written sources. The nature of this research is descriptive-analytic, discussed clearly, sequentially, and directed. The research subject in this article is from secondary data. Secondary sources, namely data obtained not from main books but from these books contain supporting data. Usually these books are the result of a review of the main book. The secondary sources used in this article come from books that discuss matters related to the curriculum development process. The purpose of this research is to discuss the relationship between education, society, school, and curriculum. Initially, schools were established to pass on the cultural content of society to the younger generation so that they master knowledge, skills and values ​​that help them live well in their society. That is, by mastering and adhering to the cultural values ​​of the people, the younger generation of a society can live successfully as the older generation has experienced for themselves. In this context, the function of education is to transfer culture as it is to the younger generation.
Pendekatan Humanistik Dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di SDN 12 Bengkulu Selatan Annisa Tusadia; Hery Noer Aly
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 4 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i4.17455

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengatahui pengembangan kurikulum Pendidikan agama Islam di SDN 12 Bengkulu selatan berbasis pendekatan humanistic. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptipf. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi serta dokumentasi. Kemudian dalam menganalisis data peneliti melakukan reduksi data, penyajian data, serta penarikan simpulan. Data yang diperoleh dicek keabsahan datanya melalui triangulasi sumber serta metode. Hasil penelitian ini berupa: Dalam usaha mengembangkan kurikulumnya SD 12 Bengkulu Selatan mempunyai orientasi kepada tujuan pendidikan SD 12 Bengkulu Selatan itu sendiri, yaitu meraih kesuksesan dunia dan kebahagian akhirat, ini semua terlihat jelas dengan pengembangan kurikulum yang dilakukan oleh SD tersebut dalam bentuk inovasinya, seperti program sholat dhuha berjamaah dan baca tulis Al-qur'an.
Implementasi Teori Hirarchy Of Needs Maslow Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Di Yayasan Cahaya Generasi Islam Kota Bengkulu Anisyah Rahmadania; Hery Noer Aly
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 4 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i4.17456

Abstract

Abraham Maslow adalah seorang psikolog yang dikenal karena teorinya tentang hierarki kebutuhan manusia. Teori Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki lima tingkat kebutuhan, mulai dari kebutuhan fisiologis hingga kebutuhan akan self-actualization. Maslow menyusun teori motivasi manusia, dimana variasi kebutuhan manusia dipandang tersusun dalam bentuk hierarki atau berjenjang. Dalam konteks kegiatan belajar, teori Maslow dapat digunakan untuk memahami faktor-faktor yang memotivasi siswa untuk belajar. Teori motivasi dari Abraham Maslow atau teori Hierarchy of Needs terdiri dari lima tingkat kebutuhan, dimulai dari kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa dihargai, aktualisasi diri, hingga kebutuhan transendental. Piramida ini menggambarkan bahwa manusia memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan harus memenuhi kebutuhan yang lebih rendah terlebih dahulu sebelum dapat memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Dalam konteks kegiatan belajar, piramida kebutuhan Maslow dapat membantu guru untuk memahami faktor-faktor yang memotivasi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan teori motivasi Maslow dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Penelitian ini mengggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yaitu data-data diperoleh dari buku buku teks,jurnal online maupun offline. Berdasarkan penerapan teori maslow dalam memotivasi siswa di Yayasan Cahaya Generasi Islam Kota Bengkulu maka dapat disimpulkan bahwa teori motivasi Maslow tidak hanya mampu meningkatkan motivasi belajar siswa namun dapat mempercepat tercapai tujuan proses belajar mengajar serta tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum Sebagai Pilar Pengembangan Individual Siswa SMA: Pendekatan Holistik untuk Masa Depan yang Berkilau Selviana Al-Jannah; Hery Noer Aly
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 4 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i4.18069

Abstract

Artikel ini mengangkat peran penting kurikulum dalam pengembangan individual siswa SMA melalui pendekatan holistik. Dalam era dinamis saat ini, pendidikan perlu mengikuti perkembangan zaman dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Pendekatan holistik dalam merancang kurikulum menekankan pengembangan komprehensif yang mencakup aspek kognitif, emosional, sosial, dan fisik siswa. Artikel ini membahas bagaimana kurikulum berbasis kompetensi, pengembangan keterampilan non-akademik, dan pembelajaran kontekstual dapat mendukung pengembangan individu siswa secara holistik. Selain itu, artikel ini juga mengulas implikasi positif dari pendekatan holistik, seperti peningkatan kemampuan berpikir kritis, keterampilan sosial yang lebih baik, dan kesiapan menghadapi tantangan dunia nyata. Namun, tantangan implementasi dan peran pendidik dalam menerapkan pendekatan ini juga dibahas dalam artikel ini. Dengan demikian, artikel ini menggambarkan urgensi dan manfaat pendekatan holistik dalam pengembangan siswa SMA untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah dan berkilau.
Pengembangan Kurikulum Manejemen Sekolah SMP Muhammadiyah Pagaralam Tahun Ajaran 2023 Apriliansyah Apriliansyah; Hery Noer Aly
Science and Education Journal (SICEDU) Vol. 2 No. 2 (2023): Volume 2 No 2 2023
Publisher : Faculty Of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/sicedu.v2i2.123

Abstract

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di setiap masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri atas tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendapat informasi tentang: (1) Perencanaan manajemen kurikulum; (2) Pelaksanaan manajemen kurikulum; dan (3) Evaluasi manajemen kurikulum pada SMP Muhammadiyah Pagaralam Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah: kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Perencaan kurikulum pada SMP muhammadiyah pagaralam dalam perencanaannya dan pengaturannya telah menggunakan pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran mengenai tujuan serta isi dan persiapan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. (2) Pelaksanaan Kuikulum Pada SMP Muhammadiyah Pagaralam melakukan pelaksanaan menetapkan beban belajar, meliputi menetapkan jumlah jam untuk kegiatan pembelajaran tatap muka, konversi jumlah jam praktik disekolah kedalam jumlah jam tatap muka, memetapkan jumlah jam mata pelajaran yang terdini atas jam tatap muka, kemudian menetapkan kelender akademik dalam pembentukan roster pelajaran. (3) Evaluasi Kurikulum Pada SMP muhammadiyah Pagaralam sudah baik dalam bentuk pelaksanaan administrasi tetapi evaluasi dilakukan jika proses Pelaksanaan Manajemen Kurikulum mengalami kendala dan masalah.
Implementasi Teori Belajar Behavioristik Dalam Membentuk Perilaku Islami Siswa Di SD Negeri 77 Kota Bengkulu Umi Rahmawati; Hery Noer Aly
Science and Education Journal (SICEDU) Vol. 2 No. 2 (2023): Volume 2 No 2 2023
Publisher : Faculty Of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/sicedu.v2i2.126

Abstract

Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui teori belajar Behavioristik dalam pembelajaran di SDN 77 Kota Bengkulu, Teori belajar behaviorisme berorientasi pada “hasil yang dapat diukur, diamati, dianalisis, dan diuji secara obyektif”. Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behaviorisme adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif. Evaluasi atau penilaian didasarkan pada perilaku yang tampak dalam pembelajaran peserta didik.
Taksonomi Tujuan Pendidikan Dalam Kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Kota Bengkulu Meilinda Sari Putri; Hery Noer Aly
Science and Education Journal (SICEDU) Vol. 2 No. 2 (2023): Volume 2 No 2 2023
Publisher : Faculty Of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/sicedu.v2i2.127

Abstract

Tujuan artikel ini untuk mendeskripsikan taksonomi tujuan Pendidikan dalam kuriklum Merdeka pada pembelajaran Pendidikan agama islam di sekolah dasar islam terpadu kota Bengkulu. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan Teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah ada enam tahapan dalam taksonomi tujuan pendidikan: mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakani. Taksonomi tujuan pendidikan kurikulum Merdeka sebagian telah terpenuhi dalam pembelajaran PAI di SDIT Kota Bengkulu, namun tahap pembuatannya tidak sederhana. Misalnya, guru sudah berusaha melakukan inovasi dalam proses pembelajaran, tetapi siswa kesulitan menanggapinya, apalagi hingga menurutnya hambatan kreativitas yang paling signifikan terdapat di kelas bawah.