Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Edukasi Energi Terbarukan Melalui Pemanfaatan Lampu Bertenaga Surya di Masjid Miftahul Huda Pranan Banjaroya Kalibawang Sutoyo Sutoyo; Muhammad Abdus Shomad
Surya Abdimas Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v7i1.2308

Abstract

Minimnya wawasan tentang energi terbarukan di kalangan masyarakat menyebabkan ketergantungan terhadap sumber listrik dari PLN. Secara umum dampaknya adalah biaya operasional yang akan meningkat seiring bertambahnya beban listrik yang digunakan. Kondisi perekonomian yang melemah pasca wabah Covid-19 mendorong perilaku positif penghematan biaya listrik dalam segala hal. Sisi negatifnya adalah menyebabkan hal penting seperti penerangan jalan mulai kurang diperhatikan. Permasalahan inilah yang dihadapi warga padukuhan Pranan kalurahan Banjaroya khususnya lingkungan Masjid Miftahul Huda. Aktifitas kegiatan keagamaan di malam hari oleh para orang tua termasuk lansia menuntut mereka untuk menghadapi kondisi lingkungan dan akses jalan yang minim fasilitas lampu penerangan. Oleh karena itu tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan solusi dan edukasi untuk pemanfaatan energi terbarukan sebagai upaya efisiensi energi. Lampu penerangan bertenaga surya dipilih sebagai solusi karena sumber energi didapatkan gratis dari alam, tidak beresiko sengatan listrik, dan tidak perlu jaringan kabel sehingga mudah dan aman untuk lokasi sasaran. Edukasi diberikan melalui diskusi dengan tokoh masyarakat dan pengurus masjid mengenai lampu bertenaga surya. Hasil kegiatan ini adalah terpasanganya unit penerangan di lingkungan masjid dengan daya 200 Watt, sehingga kualitas penerangan sangat baik. Masyarakat secara inisiatif bersama-sama mengkondisikan lokasi dan mampu merakit pemasangan lampu tersebut. Untuk hasil optimal kedepan perlu diperhatikan agar lokasi pemasangan lampu bertenaga surya mendapatkan akses sinar matahari secara maksimal.
Characteristics of briquettes from plastic pyrolysis by-products Sunaryo Sunaryo; Sutoyo Sutoyo; Suyitno Suyitno; Zainal Arifin; Thomas Kivevele; Artur I. Petrov
Mechanical Engineering for Society and Industry Vol 3 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/mesi.9114

Abstract

Pyrolysis has been proven as a method to reduce plastic waste and produce useful products, especially liquid fuels. However, plastic pyrolysis also produces gases and char as by-products which are being investigated for useful products. Therefore, our present study aims to investigate the char characteristics of plastic pyrolysis for further use as briquettes. Seven samples of char by-products from the pyrolysis process of low-density polyethylene (LDPE) plastic at various reaction temperatures and catalyst types were studied. The proximate test is used to determine the properties of char such as moisture content, ash, volatile matter, and fixed carbon while the bomb calorimeter is used to determine the calorific value. Briquettes are formed by mixing 4 grams of char and 0.5-1 gram of binder (1% starch and 90% water). The briquettes were formed into solid cylinders with a diameter of 1.75 cm and formed with a pressure of 10 kg/cm2. Furthermore, the impact resistance index (IRI) was used to test the performance of the briquettes and showed an IRI value between 100 and 200. However, of the seven char samples tested, three of them were impossible to process into briquettes because they melted during the combustion test.
Optimasi Kegiatan Usaha Mebel Ranting Jati dan Rotan Melalui Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan Berbasis Renewable Energy Sutoyo Sutoyo; Ferriawan Yudhanto; MS Hendriyawan Achmad
Surya Abdimas Vol. 7 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v7i4.3398

Abstract

Produk mebel dari bahan ranting kayu jati dan rotan saat ini telah menembus pasar ekspor, seperti halnya bisnis yang dijalankan oleh UMKM bernama Classic di daerah Gunungkidul. Banyak keuntungan diperoleh dari bisnis tersebut, akan tetapi teridentifikasi beberapa permasalahan yang perlu mendapatkan solusi. Dampak negatif dari debu pengamplasan kayu sangat mengganggu kesehatan lingkungan, disamping itu peralatan pengolah rotan yang tidak layak fungsi menyebabkan efisiensi dan efektifitas kerja tidak tercapai. Sesungguhnya penanganan limbah debu ini mudah dilakukan dengan bantuan teknologi penghisap debu, namun demikian bertambahnya peralatan listrik dianggap menjadi beban berat sebuah UMKM. Solusi paling tepat adalah melalui pengadaan alat pengelola debu (dust collection system) dengan listrik bertenaga surya yang tidak membebani pengusaha. Pengadaan steamer rotan ditujukan untuk mempermudah pengolahan rotan sehingga diharapkan kapasitas produksi akan meningkat. Kegiatan ini terlaksana dengan tahapan sosialisasi dan instalasi PLTS sebesar 400 WP dengan dukungan batere 100 Ah dan inverter, sehingga sangat cukup untuk menyalakan blower berdaya 230 Watt. Selanjutnya, pengadaan steamer rotan yang mampu mengolah 90 batang rotan berdiameter 3 cm dalam sekali proses telah meningkatkan produk mebel rotan dari 40 pasang/5 hari menjadi 120 pasang/5 hari. Peningkatan kesehatan kerja dan kapasitas produksi menjadi indikasi bahwa program pengabdian masyarakat ini berhasil dengan baik.