Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

DIMENSI KOSMOLOGIS GEDUNG PUSAT (BALAIRUNG) UNIVERSITAS GADJAH MADA Hastangka, Hastangka
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 24, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5889.623 KB) | DOI: 10.22146/jf.34757

Abstract

This article discusses the cosmological dimension of Universitas Gadjah Mada's Central Building (UCB) to explore the cosmological space in its architecture, how meaning of the space is constructed, and how the vertical and horizontal space division constructs its cosmological structure. The result of study found that the cosmological space dimension of the UCB consists of symbols which represent harmony and balance between the nature, human and God. The UCB was built based on the concept of abstract and symbolical space. The abstract space can be interpreted as a contextualization of harmonism values between human and nature. While the symbolical space can be interpreted as a contextualization of philosophical concept on imaginary line between Hinduism-Buddhism and Java. Relationship between religion and culture of Hinduism-Buddhism and Java had developed and influenced construction of the building. The UCB architecture contains dimension of macrocosm and micro- cosm space.
ONTOLOGI BATIK: MELACAK DIMENSI METAFISIS BATIK KLASIK JAWA Hastangka, Hastangka
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 23, No 3 (2013)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5329.825 KB) | DOI: 10.22146/jf.32966

Abstract

Batik merupakan pakaian tradisional khas Indonesia. Selain itu, Batik juga merupakan identitas budaya yang telah melekat di dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Kalau melihat dari aspek persebarannya, batik tidak hanya tersebar sebatas di Pulau Jawa tetapi hampir di seluruh pulau di Indonesia. Hal ini karena batik telah menjadi identitas budaya lokal seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTT, Bali, dan Madura. Di daerah-daerah tersebut batik memiliki motif dan karakter yangberagam. Batik adalah karya asli (genuine) dari bangsa Indonesia. UNESCO telah menetapkan batik pada 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity. Sejak pengakuan dari UNESCO tersebut, batik menjadi trend setter nasional dan bahkan dunia. Batik yang dulunya dianggap sebagai hasil karya rakyat biasa, saat ini menjadi bernilai budaya tinggi dan bahkan bernilai jual tinggi. Berbagai events berupa pameran, seminar, fashion show, dan bazaar batik marak dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, bahkan di luar negeri. Dalam konteks budaya sekarang ini batik tidak sekedar karya seni dan identitas budaya tetapi sebagai trend fashion masa kini. Oleh karena itu, penting untuk melacak dimensi metafisis batik Jawa sebagai teks dan sebagai trend fashion masa kini.
FILSAFAT EKONOMI PANCASILA MUBYARTO Hastangka, Hastangka
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 22, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jf.12984

Abstract

The purposes of this paper is to find and analyze on Mubyarto’s philosophy of Pancasila Economics. Mubyarto is the great philosopher in Pancasila’s Economics. Conceptually, Pancasila’s Economics become fundamental aspects in Indonesia’s economics development paradigm. The issues on Mubyarto’s Pancasila’s Economics emerge when questioning economy growth, equality, and economy justice; and how Pancasila’s Economics can explains economics growth between industrial and agricultural principal. This paper discussed about the essence of Pancasila’s Economics, how it works, how Mubyarto’s theorizing Pancasila’s Economics into practice, and how does economists, and scholar’s responses on Pancasila Economics. Finally, we conclude that Mubyarto’s Pancasila’s Economics is an approach to see phenomena of economy in Indonesian society and Mubyarto’s Pancasila’s Economics is an alternative approach to learn economic against conservatism and neo-classical theory of economy.
PARADIGMA PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN DI TONGYEONG-SI, GYEONGSANGNAMDO, KOREA SELATAN Hastangka, Hastangka
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 26, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.163 KB) | DOI: 10.22146/jf.12626

Abstract

Education for sustainable development has become global paradigm recently. This paradigm is a form of dynamic response and debate faced by the global community such as global warming, energy crisis, climate change, food security, as well as environmental damage. The main idea, in this paradigm was put in three main principles which are to build environmental, socio-economic and cultural sustainability. This study aims to explore and describe how the paradigm in Tongyeong-si, Gyeongsangnamdo, South Korea. This research focuses on the basic philosophical paradigm and implementation of education for sustainable development at a school in the city of Tonyeong (Tongyeong-si), Gyeongsangnamdo, South Korea. The results indicate that the basic philosophy applied in education for sustainable development in the Tongyeong is formed community who have a concern for the environment has its base in the reconstruction of the society will be able to change the surrounding community. This educational paradigm can contribute in strengthening aspects of character education and awareness of the environment for future generations with the support of actors from the government and society through an integrated approach to policy and program activities that are on going, so it has an impact and benefits for better society.
Studi Eksplorasi Perkembangan Bahan Ajar Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi Pada Era Paska Reformasi (Studi Kasus di Yogyakarta) hastangka, hastangka
Civic-Culture : Jurnal Ilmu Pendidikan PKN dan Sosial Budaya Vol 3 No 1 (2019): Maret
Publisher : Penerbit STKIP PGRI Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31597/cc.v3i1.636

Abstract

Pendidikan Pancasila merupakan mata kuliah wajib umum yang diajarkan di Perguruan Tinggi di Indonesia sudah dikenal sejak era tahun 1978an, ketika Pancasila menjadi bagian penting dalam penanaman nilai-nilai kebangsaan dan karakter bagi masyarakat melalui program pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila (P4). Namun, konsep, materi, dan metode pembelajaran dan pengajaran pendidikan Pancasila pada era paska reformasi mengalami pergeseran dan perubahan. Pergeseran dan perubahan yang terjadi dalam konteks pendidikan Pancasila sejak paska reformasi menyangkut tiga aspek yaitu: aspek kebijakan, aspek materi, danb aspek metode yang diterapkan atau dikembangkan. Tujuan dari studi ini adalah untuk memetakan dan mengetahui perkembangan dan perubahan isi bahan ajar pendidikan Pancasila untuk perguruan tinggi pada era paska reformasi. Secara khusus, studi ini akan mengeksplorasi perkembangan dan perubahan bahan ajar pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi melalui studi kasus pada buku atau bahan ajar yang telah diterbitkan atau beredar pada toko buku di wilayah Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah kajian kepustakaan dan observasi di 5 toko buku umum yang terkenal dan menjadi rujukan di Yogyakarta antara lain: Gramedia, Kanisius, Toga Mas, Social Agency, dan Shopping center, Malioboro. Analisis dalam studi ini menggunakan analisis deskriptif-analitik dan analisis isi. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa sumber dan isi bahan ajar pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi pada era paska reformasi memiliki varian isi dan pendekatan yang beragam tergantung dari perspektif penulis. Studi ini menemukan bahwa toko buku di Yogyakarta menyediakan bahan ajar Pendidikan Pancasila berasal dari berbagai penulis dan penerbit. Dengan adanya berbagai macam varian bahan ajar pendidikan Pancasila menjadikan pembelajaran dan pengajaran pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi lebih mudah dan dosen dapat menggunakan berbagai sumber dan bahan ajar yang tersedia untuk mengajar lebih baik. Kesimpulan dari studi ini menunjukkan bahwa bahan ajar pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi pada era paska reformasi telah mengalami perkembangan dan perubahan yang pesat ditandai dengan banyaknya buku yang ditulis oleh pengarang atau penulis dengan berbagai perspektif tersebar di setiap toko buku umum di Yogyakarta.
Upaya Meningkatkan Pemahaman Epistemologis Pancasila di Perguruan Tinggi Prasetyo, Danang; Hastangka, Hastangka
Integralistik Vol 31, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Civic Education Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/integralistik.v32i2.25734

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksplorasi dan pemetaan mahasiswa dalam memahami Pancasila. Fokus perhatian dalam kajian dan penelitian ini diarahkan pada pemikiran dan pandangan mahasiswa melalui studi kasus pada mahasiswa di mata kuliah Pendidikan Pancasila. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa tentang Pancasila memiliki dasar-dasar epistemologis yang benar setelah mengalami proses pembiasaan membaca sumber bacaan berupa buku bahan ajar, buku teks, jurnal, penelitian ilmiah, dan artikel media massa tentang Pancasila. Setelah mahasiswa melalukan pencarian informasi, proses perkuliahan dilaksankan dengan model pembelajaran roleplay untuk mensimulasikan proses pengusulan, perumusan, dan pengesahan Pancasila sebagai dasar negara. Pada akhir perkuliahan, mahasiswa diminta menguraikan tentang makna dan pengertian Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia dengan menggunakan gaya bahasanya sendiri. Hasil proses pembelajaran ini dapat mendorong mahasiswa mampu berfikir secara tepat dalam memaknai dan memahami arti penting Pancasila sebagai dasar negara sekaligus ideologi bangsa. Upaya meningkatkan pemahaman tentang Pancasila menjadi penting bagi mahasiswa sebagai proses pembentukan karakter bangsa. 
SEKOLAH MERDEKA: MODEL PENDIDIKAN BERWAWASAN PANCASILA DAN KEBANGSAAN Hastangka, Hastangka; Mahanani, Sumiyar
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol 7, No 1 (2021): Vol. 7 No. 1 Januari 2021
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpd.v7n1.p56-61

Abstract

ABSTRACTThis study aims to identify and describe the concept of the Merdeka School as a model of education with a national insight and Pancasila. Merdeka School is one of the Community Learning Activity Centers (PKBM) which was established in Yogyakarta in 2020. The existence of this Merdeka School is present in the midst of non-formal and formal education problems that are not in favor of the values of national insight and Pancasila. In addition, the basic idea of the establishment of an independent school saw the current conditions of the school which were not in favor of the needs of students. This type of research is a qualitative research. This study was used to analyze and describe the concepts and policies of the Merdeka School in Yogyakarta. The location of this research was conducted at the Merdeka School in the period from September to December 2020. Sources of research data were obtained through observation and interviews with resource persons. Other data were obtained from documents on independent schools and the results of previous research on school policy. The analysis used in this research uses heuristic analysis. The results of this study indicate that the philosophy and vision and mission of an independent school reflect the direction and orientation of an independent school that builds an atmosphere and principles of national insight and Pancasila principlesKeywords: Independent School, Pancasila, Education, National Insight ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan konsep Sekolah Merdeka sebagai model pendidikan berwawasan kebangsaan dan Pancasila. Sekolah Merdeka merupakan salah satu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang didirikan di Yogyakarta pada tahun 2020. Keberadaan Sekolah Merdeka ini hadir ditengah-tengah persoalan pendidikan non formal dan formal yang kurang berpihak pada nilai nilai wawasan kebangsaan dan Pancasila. Selain itu, gagasan dasar berdirinya sekolah merdeka melihat kondisi sekolah saat ini yang kurang berpihak pada kebutuhan siswa atau peserta didik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini digunakan untuk menganalisis dan mendeskripsikan konsep dan kebijakan Sekolah Merdeka di Yogyakarta. Lokasi penelitian ini dilakukan di Sekolah Merdeka pada periode bulan September sampai dengan Desember 2020. Sumber data penelitian ini diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan narasumber. Data lain diperoleh dari dokumen tentang sekolah merdeka dan hasil penelitian sebelumnya tentang kebijakan sekolah. Analisis yang digunakan dalam penelitian menggunakan analisis heuristik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa filosofi dan visi misi sekolah merdeka mencerminkan arah dan orientasi sekolah merdeka yang membangun suasana dan prinsip prinsip wawasan kebangsaan dan Pancasila.Kata Kunci: Sekolah Merdeka, Pancasila, Pendidikan, Wawasan Kebangsaan
Community service in order to strengthen the values of Pancasila Hastangka, Hastangka; Ratmanto, K.R.A.P. Eri
Community Empowerment Forthcoming issue
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.4988

Abstract

Pancasila is the basis of the state and the way of life of the Indonesian people. Pancasila as the basis of life as a nation and state is important to be continuously socialized and introduced to the community because the dynamics and changes of society from time to time affect the perspective and attitude of behavior in the life of the nation and state. After the reformation, Pancasila as the value of life for the nation and state was neglected because of the political situation and conditions of reform that focused on democracy, civil supremacy, and upholding human rights. This reduces the role and function of Pancasila in the life of the nation and society. Starting in 2009, a socialization program for the 4 Pillars of Nationality emerged by the People's Consultative Assembly of the Republic of Indonesia. The program wanted to introduce Pancasila, but the use of the term became a problem because it included Pancasila, the 1945 Constitution, the Unitary State of the Republic of Indonesia, and Bhinneka Tunggal Ika as pillars. The program created by the MPR RI has evolved into the 4 Pillars of the MPR RI. This community service activity aims to educate and strengthen Pancasila values through correct literacy of the history of Pancasila to the community. Pancasila is the basis of the Unitary State of the Republic of Indonesia, not a pillar. The model of community service activities is carried out by media education and discussions to the community. The forms of activities carried out are parades and discussions with community and community leaders about the importance of Pancasila as the basis of the state and not pillars which will be held in January-March 2021. The results of this service activity show that first, the public in general does not know developments about Pancasila and its dynamics. which exists. Second, after the socialization of Pancasila values as the basis of the state, people began to understand and understand the development and dynamics of Pancasila. Third, the efforts to raise awareness about the correct knowledge of Pancasila are important for the community.
Implementasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Hastangka, Hastangka; Prasetyo, Danang
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v9i1.4131

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di setiap perguruan tinggi. Faktor internal berasal dari pengajar, sistem perkuliahan, dan kebijakan di perguruan tinggi tersebut. Sedangkan faktor eksternal dapat berasal dari intervensi dari luar kampus seperti kebijakan pemerintah atau kondisi eksternal yang terjadi. Penelitian ini akan mendeskripsikan dan menganalisis tentang model pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dilaksanakan pada perguruan tinggi Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Penelitian ini akan memfokuskan tentang metode pendekatan dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dikembangkan oleh para dosen Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) di Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif. Sumber data penelitian ini diperoleh dari kegiatan pembelajaran tahun akademik 2019/2020 semester. Analisis data yang digunakan dalam penelitian menggunakan induktif dan reduksi data. Hasilnya dapat diketahui bahwa proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dilakukan dengan menggunakan media elearning terdiri dari 5 (lima) unsur disetiap pertemuan yakni: (1) slide kuliah dalam bentuk powerpoint,  (2) modul yang berisi narasi materi lebih lengkap, (3) video penjelasan oleh dosen pengampu, (4) forum diskusi, dan (5) kuis dan/atau tugas mingguan supaya mampu mendorong mahasiswa untuk memahami memiliki daya kritis, kreatif, dan aktif serta untuk berpikir analitis dan komprehensif.
TINJAUAN YURIDIS ATAS PERALIHAN STATUS DOSEN PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI BARU (PTNB) Subagio, Hani; Hastangka, Hastangka
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 10, No 1 (2022): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v10i1.46479

Abstract

Peralihan status perguruan tinggi swasta (PTS) menuju perguruan tinggi negeri baru (PTNB) telah memunculkan persoalan baru. Persoalan tersebut terkait status kepegawaian dosen yang semula sebagai pegawai swasta yang beralih menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Sejak munculnya kebijakan baru tentang perubahan status perguruan tinggi swasta ke perguruan tinggi negeri. Persoalan pokok yang menjadi perhatian sampai hari ini ialah persoalan peralihan status dosen pada Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB) menjadi ASN dalam konteks ini ASN yang dimaksud ialah status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Metode penelitian ini menggunakan pendekatan analisis hukum yuridis normatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah peraturan perundang-undangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketentuan tentang peralihan status dosen PTS ke PTNB telah menimbulkan ketidakpastian hukum dan ketidakadilan sosial.