Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Uang dan Pendeta Pantekosta: Studi Kasus Penatalayan Jemaat Imanuel Pucang Gading Demak Rudy Siahaan; Elia Tambunan; Ruwi Hastuti; Resky Orelemba Gaibu
KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta Vol 5, No 2: Januari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47167/kharis.v5i2.194

Abstract

Penatalayanan merupakan tata kelola pastoral gerejawi termasuk mengenai uang dengan setia. Akan tetapi, banyak yang mempersoalkan apakah boleh dan pantaskah keuangan gereja ditangani gembala jemaat, hal tersebut merupakan tujuan tulisan ini yang akan dijawab. Penelitian ini ialah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Lokasi penelitian di Gereja Pantekosta di Indonesia Jemaat Imanuel Pucang Gading Demak, Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan justru oleh moralitas uang dengan cash and flow Pantekosta, yakni kepemilikan harta benda dalam prinsip-prinsip Alkitab, dijalankan bertanggung jawab, akuntabilitas pengelolaan, dan menghargai berkat Tuhan. Hal itu mampu meningkatkan neraca gereja khususnya persembahan perpuluhan jemaat. Sesuai dengan ketentuan organisasi, gembala justru menujukkan keteladanan dengan tertib dan terbuka dalam menyetor perpuluhan ke Majelis Wilayah berdampak baik kepada jemaat, sehingga mereka berbuat hal sama ke gereja lokal.
TERIAKKAN “PUKUL TERUS”: Misiologi Pantekosta dan Pendidikan Agama Kristen Elia Tambunan; Hesra Oktavianus Sembiring; Andreas Sudjono
Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) Vol 4 No 2 (2022): JIREH: Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili dan Kejuruan (STTIK) Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37364/jireh.v4i2.109

Abstract

The paper presents Pantecostal missiology both historically, teaching and learning processes, as well as more recent empirical data. By not dismissing the problems and criticisms from scholars who doubted whether Pantecostalism really had a missiology, and doubted the process of learning about it in Christian religious higher education, here is narrated the dynamics of Pantecostal missiology. This paper presents the Pantecostal Church in Indonesia (PCiI or GPdI) and many things that surround it, the history of its formation since January 6, 1906 in the era of the Dutch East Indies as the object of study. To build a solid argument, based on the finding that there really is a Pantecostal missiology, we use a combined research method of quantitative empirical through a questionnaire survey for the need for a postgraduate thesis and qualitative based on primary data sources from the GPdI senior figures themselves and literature from other researchers as secondary sources. The paper is useful as a conceptual framework for the Indonesian academic field, namely Pantecostal missiology and Christian religious education which has never been the object of study so far that is useful for Christian religious higher education and global studies of Pantecostalism which is currently growing in the international academic arena. Tulisan ini menampilkan misiologi Pantekosta baik itu secara historis, proses belajar mengajar, maupun data empiris yang lebih baru. Dengan tidak menampik adanya problem dan kritik dari sarjana yang banyak meragukan apakah Pantekosta benar-benar memiliki misiologi, dan meragukan proses pembelajaran akan hal tersebut di pendidikan tinggi keagamaan Kristen, di sini dinarasikan dinamika misiologi Pantekosta. Tulisan ini mengetengahkan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) dan banyak hal yang mengitarinya sejarah pembentukannya sejak 6 Januari 1906 di era Hindia Belanda sebagai objek studi. Untuk membangun argumentasi yang solid atas dasar temuan bahwa benar ada misiologi Pantekosta, kami menggunakan metode penelitian gabungan antara kuantitatif empiris lewat survei angket untuk kebutuhan tesis pascasarjana dan kualitatif berdasarkan sumber data primer dari tokoh GPdI itu sendiri serta literatur dari peneliti lain sebagai sumber sekunder. Tulisan ini berguna menjadi kerangka konseptual dari ladang akademik Indonesia yakni misiologi Pantekosta dan pendidikan agama Kristen yang belum pernah menjadi objek kajian selama ini yang berguna bagi pendidikan tinggi keagamaan Kristen maupun studi global Pantekostalisme yang sedang menggeliat di arena akademik internasional.
Trajektori Pentakostalisme di Indonesia: Menulis Ulang Sejarah, Teologi, dan Identitas Kenusantaraan Elia Tambunan
LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta Vol 4, No 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berea, Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37731/log.v4i1.100

Abstract

Lewat studi kritik sejarah dengan pendekatan kualitatif, mengumpulkan data historis dari sumber data yang telah terpublikasi di sejumlah literatur, ditemukan bahwa Pantekostalisme di Indonesia, (dilihat dari sejarah, tokoh, isi teologi, maupun identitas) ialah varian tersendiri. Kesejarahannya memiliki trajektori khas tidak bisa disamakan dengan Pantekosta di kawasan dunia lain. Tulisan ini bertujuan untuk memasukkan Pantekostalisme terhadap studi Pentakostalisme global yang belum terpikirkan peneliti sebelumnya. Pantekostalisme sebagai sumbangsih untuk mengoreksi memori kolektif tentang sejarah gereja-gereja Pantekostal Indonesia dari masa formatifnya di era kolonialisme Hindia Belanda yang secara serampangan disebut sambungan gerakan Azusa Street, Amerika secara langsung. Juga, Pantekostalisme sebagai proyek akademik dengan menggunakan studi kawasan global dan nilai-nilai lokal untuk memulai penulisan ulang sejarah gereja Asia agar distingsi Pantekostalisme dari Indonesia tampak.
AKU TELAH SEMBUH: Pengalaman Doktrinal Sebagai Kenyataan Sosio-Teologis Pantekosta Elia Tambunan; Sang Putra Immanuel Duha
CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 2 (2023): Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54592/jct.v2i2.135

Abstract

This article is written in a social research landscape with Pentecostal theology, namely divine healing as an object of study, by using a critical study method of literary sources, including social media. The question to be answered for the academic field in Indonesia is how to modernize theology as a science that integrates with social science. So far there is a scientific problem. The Bible as the main object of study is too focused on the analysis of biblical texts. Science in these institutions seems to be ignorant of social praxis. The Bible contains narratives of the experience, and history of tribes, societies, and nations. We build our meaning of social theories with systematic theology to produce a theoretical framework. The findings, "I have been healed", not only as a theological expression but has a broad social impact. Through it, we contribute a framework of Pentecostal socio-theological reality to the study of global Pantecostalism which is useful as an empirical working tool in understanding the experiences of biblical text societies and contextual societies.ABSTRAKIni adalah tulisan dalam lansekap penelitian sosial dengan teologi Pantekosta yakni kesembuhan Ilahi sebagai objek kajian, dilakukan dengan metode studi kritik sumber literatur, termasuk media sosial. Pertanyaan yang hendak dijawab untuk ladang akademik di Indonesia, bagaimana cara untuk memodernisasi teologi sebagai ilmu mengintegrasikan dengan sosial sains? Sejauh ini memang ada problem keilmuan. Alkitab sebagai objek utama dari studi terlalu berkutat pada analisis teks biblis. Keilmuan dalam institusi tersebut terkesan abai dengan praksis sosial. Padahal, Alkitab memuat narasi pengalaman, sejarah puak-puak, masyarakat, bangsa-bangsa. Kami membangun pemaknaan sendiri atas teori-teori sosial dengan teologi sistematika untuk menghasilkan kerangka teori. Dalam temuan kami, “aku telah sembuh”, tak hanya sebagai ungkapan teologis tetapi memiliki impak sosial luas. Lewat temuan, kami menyumbangkan kerangka pikir kenyataan sosio-teologis Pantekosta untuk studi Pantekostalisme global yang berguna sebagai alat kerja empiris dalam memahami pengalaman masyarakat teks biblis dan masyarakat kontekstual.Kata Kunci: Kenyataan Sosio-Teologis; Pantekosta; Pengalaman Doktrinal; Teologi Sistematika
Pelatihan Homiletika Bagi Para Pelayan Di Gereja Tuhan Di Indonesia (GTDI) Anugerah Pancur Candra Gunawan Marisi; Elia Tambunan; Alexander Djuang Papay; Rosnita Temba Kagu; Septerianus Waruwu; Henok Haryanto; Octavianus Etop; Fernando; Sanherit Durimalang
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v4i2.988

Abstract

Khotbah merupakan hal yang sentral di setiap peribadatan gereja. Oleh karena itu, khotbah menjadi penting untuk diperhatikan setiap gereja. Namun, fenomena yang terjadi sekarang ini, banyak pengkhotbah yang tidak memiliki latar belakang teologi yang mumpuni (bukan lulusan sekolah teologi) tetapi berkhotbah dengan perspektif mereka sendiri saja, tanpa mengikuti proses yang lazimnya berdasarkan ilmu homiletika. Homiletika sangat berguna dalam berkhotbah, sehingga setiap pengkhotbah dapat berkhotbah dengan baik dan terarah serta dapat memiki pemahaman baik yang dapat membuat berkhotbah bukan lagi menjadi suatu beban melainkan suatu kusakaan. Untuk itu, pembinaan warga gereja yang dilakukan khususnya bagi para pelayan gereja, maka Program Studi Magister Teologi melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Hal yang dilakukan oleh tim PkM adalah pelatihan melalui pembelajaran penggunaan metode pembinaan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan para pelayan di gereja, selama 1 hari pertemuan dalam bentuk seminar. Kegiatan ini telah diikuti oleh 30 orang para pelayan di GTDI Anugerah Pancur Kota Batam. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah menghasilkan para pelayan gereja yang dapat meningkatkan pengetahuan dalam berkhotbah dan untuk meningkatkan kreatifitas para pelayan dalam memberikan khotbah Kristen yang menarik, menyenangkan, dan sesuai dengan maksud Firman itu sendiri.
Sejarah Kontestasi Kristologi: Relasi Kuasa Otoritas dengan Kepemilikan Bapa-Bapa Gereja Elia Tambunan; Lindung Saputra Marpaung
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 6, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v6i1.350

Abstract

Formulasi ajaran Kristen penuh dengan sejarah kontestasi bermula dari dalam kekristenan. Kontestasi dimotori para tokoh sentral akhirnya menghasilkan polarisasi wilayah kekristenan pada abad pertama hingga keempat yang mencuatkan Kekristenan Yudaisme, Nikolaisme, Ebionitisme, Nestorianisme, Eutykianisme, Arianisme. Para sarjana sebelumnya sangat fokus meneliti isi ajaran mereka dan label sesat yang dilekatkan oleh Konsili gereja. Masalah akademisnya justru terletak di sana. Tidak banyak yang meneliti bahwa pada saat bersamaan para tokoh utama berselisih dalam posisi sebagai pemimpin gereja misalnya Uskup, Presbiter, Diaken juga pejabat kekaisaran Romawi. Posisi “enak” tersebut tidak mungkin terhindar dari kepentingan lain di luar urusan othodoksi doktrin. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif meneliti sumber literatur kuno dan publikasi terbaru dalam berbagai bentuk. Alih-alih hadir membahas isi Kristologi, pemikiran atau dogmatika Kristen, lewat tulisan ini kami menempatkan Kristologi dalam bidang ekonomi-politik Studi Sistematika dan Biblika dengan pendekatan sejarah. Kami “temukan”, benar ada fenomena sejarah kekristenan melibatkan jalinan kuasa otoritas sebagai tokoh utama Kristen, dalam posisi sebagai pejabat negara dan kepemilikan wilayah yang ditugaskan Kaisar sebagai Bapa-Bapa Gereja.