Sumardjijati Sumardjijati
Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

AUDIENCE FRAMING PADA PEMBERITAAN POLISI VIRTUAL DI NARASI NEWSROOM Shulfi Ana Helmi; Sumardjijati Sumardjijati
Jurnal Visi Komunikasi Vol 21, No 02 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/visikom.v21i02.16580

Abstract

Abstrak - Media berita turut mengalami pergeseran sejak berkembangnya teknologi yang begitu masif terutama setelah kemunculan internet. Tren terbaru menunjukkan media pemberitaan merambah pada platform media sosial. Narasi merupakan salah satu media yang menggunakan media sosial sebagai platform pendistribusian beritanya. Kanal berita narasi bernama Narasi Newsroom yang menggunakan media sosial instagram sebagai platform unggahan berita utamanya. Salah satu isu menarik yang diberitakan oleh Narasi Newsroom adalah Polivisi Virtual. Polisi Virtual sendiri merupakan Polisi yang bertugas di ranah virtual khususnya media sosial. Media sosial sebagai platform berita memberikan peluang bagi audiens untuk berkomentar. Hubungan keterlibatan audiens dalam dimensi normatif, yakni audiens dapat memberi makna dan nilai pada media berdasarkan pengalaman autobiographical, identitas, dan demografi terhadap teks atau topik media. Audiens memiliki otoritasnya sendiri untuk memaknai atau mengintepretasikan teks yang disampaikan oleh media. Kajian framing dapat dilakukan tidak hanya dari sisi media yang melakukan framing namun juga dapat dikaji dari sisi framing yang dilakukan oleh audiens. Oleh karena itu dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui audience framing yang terbentuk oleh audiens pada pemberitaan Polisi Virtual di Narasi Newsroom dengan menggunakan metode penelitian audience framing. Hasil dari penelitian Audience Framing pada Pemberitaan Polisi Virtual di Narasi Newsroom menunjukkan terdapat lima framing yang terbentuk yaitu frame urgensi pembentukan Polisi Virtual, frame narasumber tidak seimbang, frame Narasi media kredibel dan kritis, frame kewaspadaan dalam bermedia sosial, dan frame citra buruk Polisi. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya frame tersebut adalah literasi digital, kepercayaan audiens terhadap media yang dikonsumsinya, latar belakang pengalaman, dan kepercayaan masyarakat terhadap Polisi.