Agni Danaryanti, Agni
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengembangan LKS dengan Pendekatan Realistik pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Rupaidah, Ana; Danaryanti, Agni
EDU-MAT Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perangkat pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan pembelajaran matematika. Salah satu bentuk perangkat pembelajaran yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS). Beberapa LKS yang digunakan siswa SMP saat ini kurang melibatkan siswa baik secara fisik maupun mental dan kurang memberikan kesempatan siswa untuk berpikir secara eksploratif untuk menemukan dan membangun konsep matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKS dengan pendekatan realistik pada materi sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP yang valid dan efektif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model pengembangan Thiagarajan, Semmel & Semmel yang terdiri dari tahap pendefinisian, tahap perancangan, dan tahap pengembangan. Pada tahap pengembangan dilakukan uji validasi oleh lima ahli dan uji coba kelompok kecil yang terdiri dari sepuluh siswa. Uji validasi dilakukan untuk menentukan kevalidan LKS dan uji kelompok kecil dilakukan untuk menentukan keefektifan LKS ditinjau dari hasil belajar dan respon siswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar validasi, tes dan angket. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil uji validasi terhadap LKS yang dikembangkan menunjukkan LKS memenuhi kriteria valid. Hasil uji kelompok kecil menunjukkan LKS memenuhi kriteria efektif ditinjau dari hasil belaja dan respon siswa. Dengan demikian, dihasilkan LKS dengan pendekatan realistik pada materi sistem persamaan linear dua variabeldi kelas VIIISMP yang valid dan efektif. Kata kunci: pengembangan, lembar kerja siswa, pendekatan realistik, sistem persamaan linear dua variabel.
Pengaruh Gaya Belajar Matematika Siswa Kelas VII terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis di SMP Danaryanti, Agni; Noviani, Herlina
EDU-MAT Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada dasarnya kemampuan komunikasi matematis sangat diperlukan dalam proses pembelajaran matematika. Dalam kenyataannya, untuk mencapai suatu keberhasilan proses pembelajaran, seorang siswa memiliki karakteristik atau gaya belajar sendiri-sendiri dalam menerima suatu informasi. Sehingga perbedaan ini juga yang dapat mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis siswa dalam keberhasilan suatu pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa berdasarkan gaya belajarnya dan mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap kemampuan komunikasi matematis dalam menyelesaikan soal matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri 19 Banjarmasin. Metode penelitian adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 19 Banjarmasin. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu memilih kelas VII A, VII D dan VII G sebagai sampel penelitian. Teknik pengambilan data menggunakan teknik angket dan  tes. Teknik analisis data menggunakan rata-rata, uji normalitas, uji homogenitas dan uji beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII bergaya belajar visual lebih tinggi dibandingkan siswa bergaya belajar auditorial maupun kinestetik, ini terlihat dari rata-rata skor kemampuan komunikasi matematisnya dan nilai akhir siswa dalam menyelesaikan soal uraian matematika, (2) gaya belajar siswa kelas VII berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis dalam menyelesaikan soal uraian matematika. Kata kunci: pengaruh, gaya belajar, kemampuan komunikasi matematis
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power of Two dalam Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang di Kelas VIII SMP Danaryanti, Agni; Julianti, Julianti
EDU-MAT Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu tujuan pembelajaran matematika pada pendidikan menengah adalah agar siswa memiliki kemampuan memahami konsep matematika. Namun saat ini permasalahan yang dihadapi oleh guru adalah siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep matematika sehingga berdampak pada hasil belajar siswa. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa adalah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe the power of two. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematika siswa, mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe the power of two, dan  mengetahui hubungan antara kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dengan hasil belajar siswa pada kelompok atas, kelompok tengah dan kelompok bawah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Sungai Tabuk. Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan pemahaman konsep matematika, hasil belajar serta hubungan antara kemampuan pemahaman dan hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi dan tes. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe the power of two berada pada kualifikasi tinggi, hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe the power of two berada pada kualifikasi baik, dan terdapat hubungan yang sangat kuat dan singnifikan  antara kemampuan pemahaman konsep matematika dengan hasil belajar siswa baik secara keseluruhan di kelas maupun pada kelompok atas dan kelompok bawah, sedangkan pada kelompok tengah terdapat hubungan yang kuat dan signifikan.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MATEMATIKA MENGACU PADA WATSON-GLASER CRITICAL THINKING APPRAISAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI BANJARMASIN TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Danaryanti, Agni; Lestari, Adelina Tri
EDU-MAT Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu kemampuan penting untuk dimiliki oleh seorang siswa adalah kemam­­­puan berpikir kritis. Di level SMP, anak mulai mampu menangkap secara lebih jelas maksud dari suatu permasalahan, mempertimbangkan, mengajukan du­ga­an, dan menganalisis dengan sederhana keterkaitan antar subjek permasalahan. Bagi anak usia SMP, di sinilah peran berpikir kritis telah dapat diterapkan bahkan diting­katkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan berpikir kri­tis siswa kelas VIII SMP Negeri di Banjarmasin Tengah tahun pelajaran 2016/2017. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini. Populasi pene­litian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri kecamatan Banjarmasin Tengah. Sampel dalam penelitian ini diambil secara acak. Teknik pengumpulan data menggunakan tes yang berisi soal kemampuan berpikir kritis mengacu pada Watson-Glaser Critical Thinking Appraisal. Teknik analisis data menggunakan inter­pretasi nilai akhir, per­sen­tase, dan rata-rata. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa termasuk dalam kategori sedang. Pada indikator penarikan kesimpulan (infe­rence), kemampuan berpikir kritis siswa berada pada kategori sedang. Pada indikator indikator asumsi (recognition of assumptions), ber­ada pada kategori sangat tinggi. Pada indikator deduksi (deduction), berada pada kategori tinggi. Pada indikator me­naf­sirkan informasi (interpretation), berada pada kate­gori sedang. Pada indikator meng­analisis argumen (evaluation argument), ber­ada pada kategori rendah.Kata kunci: kemampuan, berpikir kritis, Watson-Glaser Critical Thinking  Appraisal
Penerapan Model Probing Prompting Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP Danaryanti, Agni; Tanaffasa, Dara
EDU-MAT Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalur pendidikan di sekolah dimulai dari pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah sampai pendidikan tinggi. Sekolah Menengah Pertama  merupakan pendidikan dasar yang wajib ditempuh siswa. Berdasarkan hasil observasi di kelas VIII B SMP Negeri 15 Banjarmasin, banyak siswa bermasalah pada kemampuan koneksi matematisnya, hal ini dikarenakan kurangnya stimulus yang diberikan guru pada saat kegiatan pembelajaran. Salah satu cara untuk menyadarkan siswa terhadap koneksi matematis dengan memberikan pertanyaan. Untuk itu diterapkan model Probing Prompting Learning yang menuntut siswa menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa kelas VIII B SMP Negeri 15 Banjarmasin dengan model Probing Prompting Learning. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 15 Banjarmasin tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 32 siswa dan objeknya adalah kemampuan koneksi matematis. Penelitian ini terdiri atas dua siklus yang dilaksanakan dalam empat kali pertemuan, termasuk di dalamnya kegiatan evaluasi kemampuan koneksi yang dilaksanakan pada akhir setiap siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan tes evaluasi kemampuan koneksi matematis. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan rata-rata nilai evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata kemampuan koneksi matematis siswa kelas VIII B SMP Negeri 15 Banjarmasin tahun pelajaran 2015/2016 dari nilai 59,6 pada siklus I menjadi 63,3 pada siklus II dengan model Probing Prompting Learning.