Williza Yanti, Williza
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Melalui Penggunaan Model Learning Cycle (LC) pada Materi Pecahan di Kelas VII Rahman, Akmil; Yanti, Williza
EDU-MAT Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu tujuan pelajaran matematika adalah agar siswa memiliki kemampuan memecahkan masalah.Berdasarkan hasil diskusi dengan guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 10 Banjarbaru, siswa seringkali mengalami kesulitan dalam pemecahan masalah, khususnya pemahaman terhadap konsep pecahan seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pecahan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menggunakan model pembelajaran learning cycle, dan (2) mengetahui aktivitas siswa dengan penerapan model pembelajaran learning cycle pada pembelajaran matematika di kelas VII SMP Negeri 10 Banjarbaru Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dirancang dan dilaksanakan menggunakan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 10 Banjarbaru tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 23 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Instrumen yang digunakan berupa tes (pretest dan post tes) dan lembar observasi. Analisis data menggunakan rata-rata dan persentase.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII  SMPN 10 Banjarbaru Tahun Pelajaran 2013-2014 setelah menggunakan model pembelajaran learning cycle rata-rata adalah 72,61 dengan kualifikasi baik, dan (2) Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran learning cycle pada siswa kelas VII  SMPN 10 Banjarbaru Tahun Pelajaran 2013-2014 sebesar 67,6% termasuk kategori cukup. Kata kunci: kemampuan memecahkan masalah, learning cycle.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Melalui Penggunaan Model Learning Cycle (LC) pada Materi Pecahan di Kelas VII Akmil Rahman; Williza Yanti
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v2i1.608

Abstract

Salah satu tujuan pelajaran matematika adalah agar siswa memiliki kemampuan memecahkan masalah.Berdasarkan hasil diskusi dengan guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 10 Banjarbaru, siswa seringkali mengalami kesulitan dalam pemecahan masalah, khususnya pemahaman terhadap konsep pecahan seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pecahan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menggunakan model pembelajaran learning cycle, dan (2) mengetahui aktivitas siswa dengan penerapan model pembelajaran learning cycle pada pembelajaran matematika di kelas VII SMP Negeri 10 Banjarbaru Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dirancang dan dilaksanakan menggunakan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 10 Banjarbaru tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 23 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Instrumen yang digunakan berupa tes (pretest dan post tes) dan lembar observasi. Analisis data menggunakan rata-rata dan persentase.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII  SMPN 10 Banjarbaru Tahun Pelajaran 2013-2014 setelah menggunakan model pembelajaran learning cycle rata-rata adalah 72,61 dengan kualifikasi baik, dan (2) Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran learning cycle pada siswa kelas VII  SMPN 10 Banjarbaru Tahun Pelajaran 2013-2014 sebesar 67,6% termasuk kategori cukup. Kata kunci: kemampuan memecahkan masalah, learning cycle.
Analysis of students understanding mathematics concept based on resolving HOTS questions at SMP Negeri 1 Gambut Rolina Amriyanti Ferita; Williza Yanti; Bella Santika
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8 No 1 (2022): Januari - April 2022
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v8i1.1863

Abstract

This study aims to analyze the ability to understand mathematical concepts based on the theory of Kilpatrick et al., of class VIII SMP Negeri 1 Gambut during the pandemic related to solving the Higher Order Thinking Skill (HOTS) on the material of Two Variable Linear Equation System. According to the joint decision of the Minister of Education and Culture, Minister of Religion, Minister of Health, and Minister of Home Affair regarding guidelines for implementing learning during the Pandemic Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) with this research can be carried out offline. The type of research used is qualitative research. The research subjects were 18 students of class VIII SMP Negeri 1 Gambut. The instrument used is a test of students’ mathematical understanding abilities on HOTS questions and interview sheets. In the stage of solving the problem, some student carry out the process of the correct steps but are still not optimal in completing the answer. There are also many students who do not understand the indicators of planning problem solving and many students who carry out a settlement plan but are still wrong in working on the problem. Based on the results of the study, it can be concluded that the ability to understand students’ mathematical concepts based on solving the Higher Order Thinking Skill (HOTS) questions at SMP Negeri 1 Gambut on SPLDV material is still low, especially in understanding the problem, activities to design problem-solving strategies, activities to perform calculations, and activities to re-examine the results or solutions.
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATERI STATISTIK PADA MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL HOTS Williza Yanti
LINEAR: Journal of Mathematics Education Vol 3 No 2 (2022): Volume 3 Nomor 2 Desember 2022
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguran IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/linear.v3i2.5763

Abstract

Pengamatan dari tahun 2021 hingga 2022 menunjukkan bahwa siswa menganggap kelas statistik sebagai mata pelajaran yang cukup menakutkan. Hal ini didukung oleh sifat komputasi material yang meningkat. Oleh sebab itu, artikel ini memiliki tujuan untuk memahami keterampilan mahasiswa program studi Pendidikan Matematika di Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan High Order Thinking Skills dalam hal analisis, penilaian, dan wawancara. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kualitatif. Sembilan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Matematika di Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan menjadi peserta studi. Penelitian ini berfokus pada kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan High Order Thinking Skills (HOTS). Penelitian menjelaskan bahwa rata-rata kemampuan HOTS siswa pada tahap analitik memenuhi tolok ukur yang diperlukan sebesar 56,94%, dan mereka melakukannya lagi pada segmen evaluasi dengan skor 55,56%. Selain itu, porsi materi masih memenuhi standar yang lemah sebesar 52,75%.
Description of junior high school students' mathematical reasoning ability in sequence and series competence Mia Fitria; Rolina Amriyanti Ferita; M. Roniannor; Williza Yanti; Farid Hidayat
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 9 No 2 (2023): Mei - Agustus 2023
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/math.v9i2.2303

Abstract

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran matematis siswa SMP pada kompetensi barisan dan deret, khususnya aritmetika. Indikator yang digunakan terdiri dari empat yaitu kemampuan mengajukan dugaan, menyajikan pernyataan matematika melalui lisan atau tulisan, melakukan manipulasi matematika, dan menarik kesimpulan atau melakukan generalisasi. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gambut, dengan subjek siswa kelas VIIIG. Dari 29 siswa yang ada, dipilih secara purposive sampling masing-masing 3 siswa dengan kategori kelompok skor tinggi, sedang, dan rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis dan wawancara. Untuk menjamin keabsahan data dilakukan triangulasi teknik (tes dan wawancara) serta triangulasi sumber (siswa dan guru). Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator yang paling banyak muncul adalah kemampuan melakukan manipulasi matematika, sedangkan yang paling sedikit muncul adalah kemampuan menyajikan pernyataan matematika melalui lisan atau tulisan. Disarankan agar siswa tidak hanya fokus pada kemampuan perhitungan teknis tetapi harus mampu mengubah soal cerita ke dalam pernyataan matematika yang sesuai.
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATERI STATISTIK PADA MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL HOTS Williza Yanti
LINEAR: Journal of Mathematics Education Vol 3 No 2 (2022): Volume 3 Nomor 2 Desember 2022
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguran IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/linear.v3i2.5763

Abstract

Pengamatan dari tahun 2021 hingga 2022 menunjukkan bahwa siswa menganggap kelas statistik sebagai mata pelajaran yang cukup menakutkan. Hal ini didukung oleh sifat komputasi material yang meningkat. Oleh sebab itu, artikel ini memiliki tujuan untuk memahami keterampilan mahasiswa program studi Pendidikan Matematika di Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan High Order Thinking Skills dalam hal analisis, penilaian, dan wawancara. Penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kualitatif. Sembilan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Matematika di Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan menjadi peserta studi. Penelitian ini berfokus pada kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan High Order Thinking Skills (HOTS). Penelitian menjelaskan bahwa rata-rata kemampuan HOTS siswa pada tahap analitik memenuhi tolok ukur yang diperlukan sebesar 56,94%, dan mereka melakukannya lagi pada segmen evaluasi dengan skor 55,56%. Selain itu, porsi materi masih memenuhi standar yang lemah sebesar 52,75%.