Haryani
STIKES YARSI Mataram

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Balita Terdampak Gempa Bumi Haryani; Zurriyatun Thoyibah; Henny Yolanda; Zuhratul Hajri
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Teknologi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56467/jptk.v6i1.59

Abstract

Balita memerlukan asupan gizi yang baik dengan pola makan yang sehat agar dapat mencapai status gizi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola makan dengan status gizi balita yang terdampak gempa bumi. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel sebanyak 135, diambil menggunakan Simple Random Sampling. Variabel Independen yaitu pola makan dan variabel dependen adalah status gizi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner FFQ (Food Frequency Questioner). Analisis data menggunakan analisis uji Chi-Square. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar pola makan balita dalam kategori pola makan tidak baik sebanyak 71 orang (52,6,%) dan sebagian besar mengalami gizi kurang sebanyak 76 orang (56,3%). Berdasarkan uji Chi-Square diperoleh nilai Sig. (2-tailed) atau pvalue 0,000 ( karena pvalue < 0,05) H1 diterima yang artinya ada hubungan antara pola makan dengan status gizi balita yang terdampak gempa bumi. Agar status gizi balita baik maka harus menerapkan pola makan yang baik.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Menstruasi terhadap Perilaku Remaja Putri dalam Penanganan Dismenorea Zurriyatun Thoyibah; Haryani; Zuhratul Hajri
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Teknologi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56467/jptk.v6i1.60

Abstract

Dismenore terjadi secara alami dan tidak ada pencegahannya serta sebagian besar remaja putri tidak dapat menghindari dismenorea saat menstruasi. Para remaja perlu memiliki pengetahuan dismenorea agar saat penatalaksanaannya dapat berhasil secara maksimal. Remaja putri yang mendapat informasi tentang dismenorea akan mampu menerima setiap gejala dan keluhan yang dialami dengan positif. Sebaliknya remaja yang kurang pengetahuannya tentang dismenorea akan merasa cemas dengan stress yang berlebihan dalam menghadapi gejala dan keluhan yang dialami, atau cenderung bersikap negatif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap perilaku remaja putri tentang penanganana disminore. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental rancangan one group pretest-posttest without a control group design. Sampel sebanyak 50 yang diambil dengan Teknik total sampling. Hasil analisis didapatkan nilai p value = 0.000 α (< 0.05) menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap perilaku remaja remaja putri dalam penanganan Disminore. Berdasarkan hasil penelitian ini direkomendasikan untuk memaksimalkan penyediaan sarana dan prasarana untuk menambah informasi tentang Kesehatan reproduksi remaja.
Determinants of Dental and Oral Hygiene in School-Aged Children Zurriyatun Thoyibah; Haryani; Zuhratul Hajri
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 16 No 01 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Science) 
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/jhs.v16i01.3693

Abstract

Dental disease is an essential concern due to the vulnerability of the school-age group to dental and oral health problems. This study analyzes the correlation between knowledge and attitude toward oral and dental hygiene, tooth brushing behavior, and parental roles with dental and oral hygiene in school-aged children (10-12 years). This research method was descriptive-analytic with a cross-sectional design. The population in this study were students in grades 4, 5, and 6 at SDN 30 Mataram, totaling 120 people. There were 50 respondents with a simple random sampling. Instruments to assess knowledge, attitude, and parental roles were a questionnaire. In addition, Oral Hygiene Index-Simplified (OHI-S) to measure dental and oral hygiene, and an observation sheet to evaluate brushing teeth practice. The data analysis technique used Chi-Square to determine oral and dental health determinants in school-age children. There was a significant correlation between knowledge and attitude toward dental and oral health, tooth brushing behavior, and parental roles with dental and oral hygiene in school-aged children with significant values sequentially, p=0.006, p=0.000, p=0.000, p=0.000. In conclusion, The determinant of dental and oral hygiene in school-aged children are knowledge and attitude toward oral and dental health, teeth brushing practice, and parental roles.
Karakteristik Pola Haid Ibu Pengguna Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Nurul Hikmah Annisa; Zurriyatun Thoyibah; Haryani; Sri Hardiani
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 4 No. 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.825 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v4i2.1096

Abstract

The IDHS shows a decrease in the percentage of unmet need for women aged 15-49 years who need family planning services, from 12.7% in 1991 to 8.5% in 2012. However, this percentage has not been able to reach the target of unmet need in the 2014 RPJMN of 6. 5%. According to the 2014 Indonesian Health Profile, the use of the IUD as a contraceptive device in Indonesia is still relatively low at 11.07% of all contraceptive use. Contraception is one method to reduce AKI. Data from the Indonesian Demographic Health Survey in 2012 shows that the trend in the use of contraceptives or the contraceptive prevalence rate (CPR) in Indonesia from 1991 to 2012 tends to increase, while the trend of the total fertility rate (TFR) tends to decrease. An Intrauterine Contraceptive Device (IUD) is a device made of a safe material (plastic which is sometimes wrapped in copper) and is inserted into the uterus by a trained midwife or doctor. Intrauterine contraception is a long-term contraceptive (10 years) and has a high effectiveness to space the birth of children. Intrauterine contraception (IUD) type CuT-380A is a long-term contraceptive that has a high effectiveness for spacing the births of children which has side effects such as heavier and longer menstrual bleeding patterns. The purpose of the study was to determine the characteristics of the menstrual pattern of mothers using intrauterine devices in the Lingkar Asri Housing, West Lombok in 2020. This study was a descriptive research design with a cross sectional survey approach. or data collection all at once. The population and sample in this study were mothers who used Cu-T 380A intrauterine devices after 3 months of use, which were recorded in the register book, amounting to 30 respondents. Sampling was done with a total sampling approach. The results showed that after 3 months of using contraceptives, 50% of respondents experienced heavy menstruation, 66.7% of respondents experienced bleeding for 1 week, 43.3% of respondents experienced spotting, 43.4% of respondents experienced blood such as spotting. . Based on these results, it can be concluded that there are side effects that often occur in the use of copper-type intrauterine devices such as menstrual patterns in the form of a large number of menstruation and using 2-4 sanitary napkins / day, the duration of the blood for 1 week, the color of the blood is red, and the shape of the blood is red. blood such as spots or spots. Suggestions for health workers, must explain to prospective contraceptive acceptors that there are side effects from using intrauterine contraceptives related to menstrual patterns. Abstrak SDKI menunjukkan adanya penurunan persentase unmet need pada wanita usia 15-49 tahun yang membutuhkan pelayanan KB, yaitu 12,7% pada 1991 menjadi 8,5% pada 2012. Walaupun demikian persentase ini belum dapat mencapai target unmet need pada RPJMN 2014 sebesar 6,5%. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014, penggunaan IUD sebagai alat kontrasepsi di Indonesia relatif masih sangat rendah yakni 11,07% dari seluruh pemakaian alat kontrasepsi.  Kontrasepsi merupakan salah satu metode untuk menurunkan AKI. Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2012 menunjukkan tren prevalensi penggunaan kontrasepsi atau contraceptive prevalence rate (CPR) di Indonesia tahun 1991-2012 cenderung meningkat, sementara tren angka fertilitas total atau total fertility rate (TFR) cenderung menurun. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim  (AKDR) adalah suatu alat yang terbuat dari bahan yang aman (plastik yang kadang dililit oleh tembaga) dan dimasukkan kedalam rahim oleh bidan atau dokter yang terlatih. Alat kontrasepsi dalam rahim merupakan alat kontrasepsi jangka panjang (10 tahun) dan memiliki evektifitas tinggi untuk menjarangkan kelahiran anak. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) jenis CuT-380A merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang memiliki efektifitas tinggi untuk menjarangkan kelahiran anak yang memiliki efek samping seperti pola perdarahan menstruasi lebih banyak dan lebih lama. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik pola haid ibu pengguna alat kontrasepsi dalam rahim di Perumahan Lingkar Asri Lombok Barat Tahun 2020.  Penelitian ini merupakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan survey cross sectional bertujuan untuk mengetahuai karakteristik pola haid ibu pengguna alat kontrasepsi dalam rahim, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. Populasi dan Sampel dalam penelitian ini adalah ibu pengguna alat kontrasepsi dalam rahim jenis Cu-T 380A setelah 3 bulan pemakaian yang tercatat dalam buku register berjumlah 30 responden. Pengumpulan sampel dilakukan dengan pendekatan  total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah 3 bulan pemakaian alat konrasepsi 50% responden mengalami haid menjadi banyak, 66,7% responden mengalami perdarahan selama 1 minggu, 43,3% responden mengalami bercak / spotting, 43,4% responden mengalami darah seperti bercak / spotting. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada efek samping yang sering terjadi pada pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim jenis tembaga seperti pola haid berupa jumlah haid menjadi banyak dan menggunakan 2-4 pembalut / hari, lamanya darah terjadi selama 1 minggu, warna darah merah, dan bentuk darah seperti bercak atau spotting. Saran bagi petugas kesehatan, harus menjelaskan kepada calon aseptor kontrasepsi bahwa ada efek samping dari pemakaian kontrasepsi dalam rahim terkait dengan pola haid.