Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Gambaran Implementasi Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Pemantuan Jentik Berkala pada Program Pencegahan Infeksi Dengue Linda Fratiwi; Deasy Febriyanty; Ade Heryana; Mugi Wahidi
Journal of Comprehensive Science (JCS) Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i1.223

Abstract

Infeksi virus dengue masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia terutama di perkotaan dan pedesaan. Untuk mengantisipasi peningkatan kasus demam berdarah, pemerintah melakukan gerakan masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan PSN dan PJB dalam program pencegahan Infeksi Demam Berdarah Dengue di Puskesmas Cempaka Putih Barat tahun 2021. Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat Jakarta Pusat. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksploratif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara mendalam dan FGD (Focus Group Discussion),observasi dan eksplore dokumen. Informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang,1 informan kunci adalah kepala puskesmas,1 informan utama penanggung jawab program P2DBD di puskesmas,1 informan pendukung dari petugas kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan dari kantor kelurahan dan 5 orang kader jumantik. Validasi data dilakukan dengan triangulasi sumber, triangulasi metode dan triangulasi waktu. Analisis data dilakukan dengan membuat transkrip data, matriks data dan konten analisis. Pada variabel penelitian ini adalah perencanaan, pelaksanaan, pengawasan. Pada variabel perencanaan belum optimal, hal ini dikarenakan selama dua tahun terjadi refocusing anggaran akibat pandemi covid sehingga tidak ada anggaran untuk peralatan baru. Pada variabel pelaksanaan masih belum optimal, hal ini disebabkan tidak adanya kualifikasi dan pelatihan untuk kader jumantik, terdapat masyarakat yang tidak membuka pintu saat petugas masuk ke rumah untuk melakukan pemeriksaan, terdapat kader jumantik yang tidak disiplin dalam menjalankan tugasnya. Pada variabel pengawasan masih belum optimal karena belum adanya pendampingan rutin dari petugas kesehatan untuk kader jumantik yang melaksanakan kegiatan dua kali dalam seminggu, capaian dalam pelaksanaan PSN belum memenuhi target 95% dan terdapat perbedaan hasil laporan PSN saat kader jumantik melakukan kegiatan bersama tenaga kesehatan. Saran bagi penanggung jawab program agar dapat menyeleksi kader jumantik yang memiliki kualifikasi usia produktif, memberikan pelatihan kepada seluruh petugas, mencari dana sementara untuk anggaran peralatan, regenerasi petugas jumantik yang tidak disiplin dan sanksi tegas bagi yang melakukan tidak sesuai dengan kegiatan PSN dan PJB.
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pelayanan Kader Posyandu Di Kelurahan Sumur Batu Jakarta Pusat Tahun 2023 Innes Resnasari Agustianty; Rini Handayani; Namira Wadjir Sangadji; Ade Heryana
Jurnal Anestesi Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober : Jurnal Anestesi
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/anestesi.v1i4.552

Abstract

The average coverage of under-five weighing in Indonesia in 2021 is 69.0% of children per month. This number has increased from 2020 of 61.3% of children per month. Health cadres at Posyandu play an important role in efforts to increase public awareness of health as guidance and supervision of promotive and preventive efforts. The achievement of Posyandu goals is inseparable from the behavior of Posyandu cadres. The formation of cadres is an educative approach method, to activate the community in development, especially in the health sector. Posyandu cadres are a very important component for the implementation of Posyandu properly. Objective: To find out the factors related to the service behavior of Posyandu cadres in Sumur Batu Village, Central Jakarta. Research Methods: This type of research is a quantitative study with a cross-sectional research design. The population and sample in this study were all Posyandu cadres in Sumur Batu Village, totaling 72 people. The sample technique used is total sampling. Research results: There is no relationship between attitude (p-value = 0.102) and service behavior of Posyandu cadres, there is a relationship between the support of community leaders (p-value = 0.004) and service behavior of Posyandu cadres, and there is no relationship between family support (p-value = 0.979) with the service behavior of Posyandu cadres in Sumur Batu Village, Central Jakarta in 2023.
KETIDAKPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III BERDASARKAN KARAKTERISTIK INDIVIDU Afni Hermenia Wati Simanjuntak; Rini Handayani; Ade Heryana; Gisely Vionalita
HEARTY Vol 11 No 2 (2023): AGUSTUS
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v11i2.7107

Abstract

Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi. Salah satu penyebabnya adalah komplikasi pada saat kehamilan. Komplikasi tersebut dapat dideteksi pada kunjungan Antenatal Care (ANC). Berdasarkan data sekunder terdapat 98 orang ibu hamil trimester III melakukan kunjungan ANC. Sebanyak 76,53% (75 orang) tidak patuh kunjungan Antenatal Care K1-K3, dengan cakupan kunjungan ANC K2 sebesar 24%, K1 sebanyak 33,33% dan K3 sebanyak 42,66%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketidakpatuhan kunjungan Antenatal Care K1-K3 pada ibu hamil trimester III berdasarkan karakteristik individu. Metode penelitian menggunakan desain studi Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di BPS Siti Hawa,Amk,Am.Keb. Populasi dan sampel adalah semua ibu hamil trimester III yang tidak patuh kunjungan ANC K1-K3 sebanyak 75 ibu hamil. Teknik Pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Data sekunder dikumpulkan dari buku KIA dan google maps. Hasil analisis menunjukkan proporsi tertinggi ketidakpatuhan kunjungan ANC pada ibu hamil umur < 20 tahun sebanyak 35 orang (46,67%), pendidikan rendah sebanyak 39 orang (52%), tidak bekerja sebanyak 51 orang (68%), multipara sebanyak 41 orang (56,67%) dan jarak dekat sebanyak 52 orang (69,33%). Jadi, ibu hamil yang berumur <20 tahun, pendidikan rendah, IRT, paritas multipara dan jarak rumah dekat kemungkinan lebih besar tidak patuh dalam melakukan kunjungan ANC K1-K3 di trimester III.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MEMBAYAR IURAN BPJS KESEHATAN OLEH PESERTA MANDIRI PADA UNIT RAWAT JALAN PUSKESMAS KECAMATAN KALIDERES TAHUN 2023 Hafsha Rosdiana; Dwi Nurmawaty; Ade Heryana; Ahmad Irfandi
Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 3 (2023): Oktober: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukeke.v2i2.899

Abstract

Meningkatnya jumlah kepesertaan BPJS kesehatan di Indonesia tidak dibarengi dengan kepatuhan peserta dalam membayar iuran BPJS kesehatan Mandiri khususnya pada segmentasi pekerja mandiri. Berdasarkan studi pendahuluan pada Puskesmas Kecamatan Kalideres ditemukan 7 dari 10 peserta BPJS kesehatan mandiri tidak patuh dalam membayar iuran. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan membayar iuran BPJS kesehatan oleh peserta mandiri pada unit rawat jalan Puskesmas Kecamatan Kalideres tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan design cross sectional. Analisis data yang digunakan ialah uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara variabel pengetahuan (p=0,005), pendapatan (p=0,000), dan persepsi manfaat BPJS kesehatan (p=0,003) dengan kepatuhan membayar iuran BPJS kesehatan oleh peserta mandiri pada Unit Rawat Jalan Puskesmas Kecamatan Kalideres.
The Correlation Between Environmental Sanitation and Stunting Case in Tamanrahayu Village, Setu District Area, Bekasi Regency in 2024 Asma Amania Syahadah; Maymi Nitami; Intan Silviana Mustikawati; Ade Heryana
Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2024): Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The prevalence of stunting in Bekasi Regency in 2021 is 21.50% and in 2022 it is 17.8%. The highest stunting rate in the UPTD Puskesmas Setu II working area is in Tamanrahayu Village with a prevalence in 2022 of 8.17% and in 2023 of 6.12%. The environmental conditions of Tamanrahayu Village are directly adjacent to the Burangkeng Final Disposal Site (TPA) which serves the Bekasi Regency area. A preliminary study was conducted in Tamanrahayu Village with 10 cases of families with stunted toddlers. Based on the results of observations and observations of environmental sanitation, it was found that 70% was unhealthy. The aim of this research is to determine the relationship between hygiene and environmental sanitation on the incidence of stunting in Tamanrahayu Village, Setu District, Bekasi Regency in 2024. Method: Case control study design method. The population of this research is all mothers who have toddlers in Tamanrahayu Village and the sample is 80 respondents with 40 respondents as the case group and 40 respondents as the control group in TamanrPahayu Village, Setu District, Bekasi Regency using systematic random sampling. Results and Discussion: There are more toddlers with unhealthy environmental sanitation in the stunting group (75%) than those without stunting (17.5%). The results of statistical analysis using the Chi Square Test obtained a P value = <0.001, indicating that there is a significant relationship between environmental sanitation and the incidence of stunting in toddlers. Conclusion: Based on the results of the bivariate test, it can be concluded that there is a significant relationship between environmental sanitation and the incidence of stunting in toddlers. Suggestion: For the government to implement IYCF education on regular clean water checks, as well as sensitive interventions by providing access to sanitation for the community.